Seven

1.8K 315 90
                                    

Api unggun menyala terang didalam kegelapan malam, menghangatkan hawa dingin ditengah hutan, menjadi saksi bisu kecanggungan tiga kaum adam yang saling duduk mengelilingi api unggun itu

Chanyeol melirik kesebelah kanan dan kirinya. Sehun dan Baekhyun sama-sama terdiam, terdiam dengan perasaan yang berbeda pula

Baekhyun diam karena kekesalannya terhadap Sehun dan Sehun yang diam karena pada dasarnya ciri khas sikap dari klan Al-Ghul jika tidak diajak berbicara

Bicara soal Sehun, Chanyeol terus saja memikirkan percakapan mereka didekat sungai tadi. Sehun tidak tertarik untuk memiliki pendamping, apa itu berarti Sehun tidak ingin klannya diteruskan? Kenapa? Biasanya Sehun tidak dapat diam jika sudah meninggi-ninggikan kehebatan klannya

Dan pada dasarnya yang baru Chanyeol sadar adalah, seluruh anggota klan Al-Ghul sangat sulit ditebak dan tertutup oleh sifat bar-bar mereka

Malam itu, mereka semua tidur. Baekhyun dan Chanyeol tampak tidur dengan tenang, namun dalam keadaan terpaksa menurut Baekhyun

Berbeda dengan Sehun yang terus mengernyitkan matanya yang terpejam berusaha membuka namun tidak bisa dikendalikan oleh otaknya

"Kau harus bertahan... ubahlah takdir semua klan yang ada" mata Sehun semakin mengernyit dalam tidurnya

"Berhenti bicara! Kau kehilangan banyak darah bodoh!" Kepalanya bergerak tidak nyaman kekanan dan kekiri

"Yak! Kau harus bertahan! Jangan mati! Ini perintah!!!" Dan Sehun sukses terbangun dengan nafas memburu dan keringat dingin yang bercucuran

"Yeoli... kau yakin aku tidak akan keracunan minun air itu?" Baekhyun menatap ngeri mata air jernih dihadapannya

"Minum air dari sebuah sumber mata air tidak akan membunuhmu Baek" ujar Chanyeol sambil menampung air didalam botol minumnya

"T-tapi kan... airnya belum dimasak" Baekhyun terlihat masih ragu-ragu untuk meminum air dimata air tersebut.

"Terserah, memangnya kau mau dehidrasi?" Dan pada akhirnya Baekhyun pun meminum air dimata air tersebut

"Apa kau melihat Sehun, Bakehyun-ah?" Dan seketika wajah Baekhyun menjadi cemberut mendengar nama 'Sehun' terucap oleh Chanyeol

"Kenapa kau harus mencari namja sok kuat dan sok berani itu? Apa dia lebih penting daripadaku? Yak Tuan O'Conor! Aku ini tunanganmu!!!" Baekhyun menghentak-hentakkan kakinya jengkel

"Baek... aku hanya bertanya, kau jangan terlalu cemburu sepertu itu" dan Baekhyun menunjukkan raut marah pada wajahnya sambil melipat tangan didepan dada

"Kenapa? Semenjak ada namja dari klan Al-Ghul itu, kenapa kau berubah? Dulu kau tidak pernah berbicara seperti itu padaku dan hanya karena 'dia' kau seperti tidak pernah mau membelaku"

"Baek, jangan berprasangka seperti itu! Setidaknya hilangkan sedikit sifat manja dan egoismu itu"

"Lihat kan apa yang barusaha aku katakan! Kau tidak membelaku! Dan malah berargumen denganku! Harusnya saat ini kita sudah pulang ke puri O'Conor, melangsungkan pernikahan kita and live happy forever THE END!"

"Tidak Baek, kau sangat berhutang budi padanya. Kalau bukan karenanya aku tak mungkin bisa menemukan keberadaanmu dan melepaskanmu dari ikatan mantra musuh. Dan sekarang, buku milik klan mereka masih ditangan ketua klan bawah tanah itu, aku harus membantunya, sesuai dengan janji yang pernah aku ucapkan"

"Pergilah" sebuah interupsi suara membuat mereka berdua menoleh keasal suara tersebut. Sehun berjalan dengan santai melewati mereka berdua dan mulai membasuh wajahnya dimata air itu

Love Between Two ClansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang