Six

2.1K 318 92
                                    

Tembakan meriam berdentum, tanda bahwa peperangan besar baru saja dimulai. Bala tentara besar telah berkumpul dan berbaris sedangkan kedua ketua klan itu tengah menatap sinis satu sama lain

"Kembalikan putraku dan peperangan ini akan berakhir tanpa korban jiwa sedikitpun?" Seru Kris dengan suara berwibawanya

"Sebaiknya kau meminta maaf padaku karena telah menuduh klan O'Conor yang menculik putramu dan peperangan ini akan berakhir dengan damai" balas Chen

Kris menggeram, meminta maaf bukanlah cara seorang Al-Ghul dan meminta maaf apalagi mengalah adalah tindakan memalukan bagi seorang Al-Ghul, mereka yang mengalah pada klan lain maupun musuh akan dipenggal sebagai pengkhianat klan Al-Ghul, itulah mengapa klan Al-Ghul terkenal akan disiplin dan ketegasan mereka membuat klan begitu banyak disegani dan sedikit pula dikagumi oleh klan-klan lain

"Tidak ada cara lain, aku harus memaksamu agar kau mengembalikan putraku" ujar Kris sambil mengepalkan kedua tangannya

"Kris, peperangan tidak akan menyelesaikan kesalahpahaman antar-klan ini. Kita bisa bicarakan bersama, tidak perlu bertarung" ujar Chen dengan kepala dingin. Ya! Klan O'Conor bisa dibilang lebih berprikemanusiaan dibanding klan Al-Ghul, bukan berarti mereka tidak bisa berperang.

Mereka lebih suka memakai jalan damai, karena klan mereka tidak suka jika orang-orang tak bersalah harus terenggut nyawanya hanya karena sebuah perang.

Menang bukanlah segalanya, tapi semangat perjuangan dan dukungan dari orang-orang yang mereka cintai justru itulah arti menang sebenarnya menurut klan O'Conor

Sungguh dua klan besar yang sangat bertolak belakang. Inilah alasan kenapa kedua klan ini tidak pernah akur dan saling mendiamkan satu sama lain, jika diibaratkan, seakan ada sebuah tembok tak terlihat yang memisahkan kedua klan tersebut

Sehun memasang hand armour nya dan memakai sepatu besinya, "kau yakin akan segera pergi nak? Ini baru sehari setelah kau siuman. Kau harus istrirahat hingga kau sembuh total"

"Sayangnya aku tidak memiliki waktu untuk istirahat total saat ini" ujar Sehun sambil fokus memasang jubahnya. 'Selama buku itu masih ditangan musuh, aku tidak bisa duduk tenang' sambung Sehun dalam hati

"kau takut jika kau menghabiskan waktu untuk beristirahat total, maka perhatian suamimu akan diambil semua oleh istri pertamanya ya?"

Sehun menatap wanita yang mengobatinya itu dengan tatapan malas. "Katakan padaku dimana burung merpati pengantar surat tercepat yang ada didesa ini" ujar Sehun sambil melangkah keluar dari dalam rumah wanita itu

"Dan satu lagi, aku bukan istri bahkan istri kedua dari pria itu, aku belum menikah sama sekali, dan namja yang kau kira adalah istri pertamanya merupakan tunangannya" sambung Sehun diambang pintu dan keluar

Diluar rumah wanita itu, terdapat sebuah lapangan luas dengan sebuah pohon rindang tertanam kokoh disana. Dan Sehun dapat melihat Chanyeol dan Baekhyun yang tengah duduk dibawah pohon rindang itu, seperti sepasang kekasih yang sedang piknik

Sesegera mungkin Sehun pergi mencari pos pengantar surat

'BRUK'

Seorang anak kecil yang tengah bermain dengan teman-temannya tidak sengaja menabrak kaki Sehun. Anak itu mengaduh kesakitan dan menatap keatas

Wajahnya pucat seketika ketika melihat ekspresi wajah dingin nan datar khas seorang Al-Ghul milik Sehun. Matanya mulai berkaca-kaca dan sedetik kemudian anak itu menangis ketakutan

Sehun memejamkan matanya erat-erat. Ia paling tidak suka mendengar suara bising apalagi suara bising yang ditimbulkan oleh anak-anak, dan yang paling utama adalah, Sehun benci anak-anak

Love Between Two ClansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang