Fifteen

2.1K 337 414
                                    

SEBELUM MEMBACA, TOLONG JAWAB PERTANYAAN SAYA TERLEBIH DAHULU.
(Hanya untuk survey serta masukan buat saya dan cerita yg saya buat)

1. Menurut kalian, apa yang menjadi ciri khas saya dalam menulis fanfic?

2. Gaya bahasa seperti apa yang saya pakai dan gaya bahasa apa yang kalian harapkan dari saya?

3. Menurut kalian, apa saya lebih cocok menulis fanfic bergenre FANTASY atau ala-ala drama seperti school life, family romance, real life

4. Untuk kedepannya, kira-kira genre fanfic apa yang patut saya tulis?

5. Menurut kalian, apakah humor yang secara tak sengaja saya selipkan didalam semua fanfic saya terkesan garing atau menghibur? (Contoh kasus : Kulit penuh daki. Itu adalah salah satu humor yg padahal saat awal2 saya selipkan, saya tak merasakn kelucuan nya sama sekali)

6. Apakah fanfic saya sudah pantas dianggap penghibur, dan sebagai teman pembunuh kebosanan ketika kalian rindu akan moment uke sehun?

Mohon bagi para readers saya yang beratus2 banyaknya untuk mengisi pertanyaan saya diatas. Hargai lah kerja keras saya yang harus memeras otak untuk mendapatkan inspirasi

Sehun berdiri seraya melipat kedua tangannya didada sedangkan Suho dan Kris duduk disingasana mereka menatap Sehun dengan sedikit mengintimidasinya

"Aku mendengar suara lain dari dalam kamarmu. Kau yakin kau hanya sendirian didalam kamar?" Kris berujar datar namjn terkesan seperti tengah menginterogasi Sehun

Sementara para anak buah klan yang telah selesai menggeledah kamar Sehun menghadap kepada Kris dan Suho

"Lapor Lord Kris, kami tidak menemukan sama sekali, ada orang lain didalam kamar Sehun, dan kami sudah mengecek halaman puri, tidak ada bekas jejak kaki yang ditinggalkan disana kecuali anggota klan yang bertugas sebagai penjaga-penjaga benteng"

"Kau boleh pergi" perintah Kris seusai mendengar laporan yang ia dapat.

"Sudah jelas tidak ada bukti bahwa aku membawa seseorang masuk kedalam kamarku kan? Jadi sekarang bisakah kalian membiarkanku masuk kekamar yang sudah kalian geledah dan semua hak untuk mendapatkan privasi?"

Suho dan Kris kemudian saling bertatapan, lalu mereka mengangguk secara bersamaan. Sehun berbalik dan melenggang pergi menuju kamarnya sebelum Kris menghentikan langkahnya

"Sehun... ikut aku sebentar" Sehun tidak pernah diajarkan untuk membantah perintah, oleh karena itu iapun mengikuti kemana Kris pergi sekarang

Kris membuka lebar pintu menuju arah balkon utama kastil Al-Ghul. Dari balkon itu, mereka semua bisa melihat dengan sangat jelas, kehidupan para penduduknya

Rumah-rumah kecil, aktivitas para penduduknya, pasar dan banyak lagi. Dan diarah yang sangat jauh, lurus didepan mata sana terdepat jembatan penghubung antara klan Al-Ghul dan O'Conor

Dan juga puri klan O'Conor yang berhadapan dengan kastil Al-Ghul

Kris melipat kedua tangannya dibelakang, begitu pula dengan Sehun. "This is my legacy for you my son, a clan that has no fear, strong ambition, have no fear of death, fighting chaos for a better world, cold blooded killer, Al-Ghul..."

"Yes Father..." ujar Sehun. Kemudian Kris berbalik dan menatap Sehun tepat dimata.

"Tapi masih ada satu yang kurang"

"Apa itu?" Tanya Sehun

"Aku belum mampu mewujudkan keingin kakekmu. Dunia seakan-akan tak ingin diubah. Terus saja seperti ini, perang dimana-dimana, pengkhianatan antar klan, perang perebutan wilayah"

Love Between Two ClansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang