"Lord Sehun memiliki alergi yang parah terhadap kacang-kacangan. Tenggorokannya kering sekarang disertai bintik-bintik kemerahan pada lidahnya. Saya mohon Lord Chanyeol untuk tidak mengajaknya berbicara untuk sementara waktu"
Jelas sang tabib, ia membungkuk hormat pada Chanyeol dan pergi dari kamar mereka berdua. Sedangkan Sehun kini tengah menyilangkan kedua kakinya yang ia selonjorkan diatas ranjang dengan kedua tangan terlipat didada, dan jangan lupakan ekspresi datarnya
"S-sehun aku sama sekali tidak tau kau memiliki alergi separah itu terhadap kacang" Chanyeol mendekati Sehun yang masih tetap pada posisinya diatas ranjang
Chanyeol mendudukkan dirinya disamping Sehun sambil menggenggam lengannya yang tentunya dibalas oleh Sehun
"Sehun, jika saja aku bisa mengulang waktu aku tidak akan memberikan sup ITU!!!" Nada bicara Chanyeol seketika berubah drastis
Wajahnya terpejam dengan merah, mulutnya terkatup rapat. Sehun tetap memberikan ekspresi datarnya meskipun ia semakin menguatkan remasannya pada tangan sang suami
Ini belum seberapa sakitnya, Sehun bahkan pernah memenggal kepala anak buahnya sendiri dengan tangan kosongnya
Baginya, meremas tangan sang suami hingga membuat tulang jari-jari Chanyeol remuk tidaklah sakit
Berbeda dengan yang merasakan bagaimana 'remasan cinta' dari sang istri sekarang. Wajah Chanyeol semakin memerah seperti kepiting rebus menahan sakit dan mencoba melepaskan tangannya dari remasan dahsyat Sehun
Saat Sehun merasa cukup ia segera melepas remasannya dari tangan Chanyeol membuat Chanyeol segera menariknya dan menjauhi Sehun sambil meniup-niupi tangannya yang memerah dan sepertinya ada beberapa uratnya yang salah posisi sekarang
Andai Sehun bisa berbicara sekarang, mungkin ia sudah akan memaki-maki Chanyeol! Ah tidak! Itu tidak akan pernah terjadi. Memaki bukanlah hal yang sewajarnya dilakukan oleh klan Al-Ghul yang lebih suka membalas dengan hukuman fisik. Dan Sehun rasa mungkin yang tadi itu sudah berhasil membuat tangan Chanyeol tidak bisa bergerak aktif seperti biasa
Meski sekarang Sehun sudah menjadi seorang Al-Connor tetap saja, menghilangkan sifat, kebiasaan dari aturan lama sangatlah susah
•
"Baekhyun, kita tidak diperbolehkan untuk tinggal lebih lama lagi. Kita harus pergi sekarang" ujar ibu Baekhyun kepada Baekhyun yang tengah menatap dirinya didepan cermin puri O'Connor
"Maksud Eomma kita diusir?" Baekhyun menolehkan kepalanya kebelakang, tepat kearah sang ibu
Wanita paruh baya itu mengangguk membuat Baekhyun menggertakan giginya dengan tangan terkepal erat
"Sialan kau Willis Al-Ghul. I was supposed to be Chanyeol's wife, but you! You ruined everything! Seharusnya kau mati saja dan tidak usah bangkit lagi, dasar mayat hidup!"
Geram Baekhyun namun tak dipungkiri perlahan airmatanya mengalir. "Andai saja aku bisa memberi Chanyeolie keturunan, pasti ini semua tidak akan terjadi"
Baekhyun diikuti oleh orangtuanya dikawal menuju kediaman lamanya kembali. Rumahnya memang cukup luas, lantaran keluarganya merupakan salah satu keluarga yang sedikit berpengaruh dalam kepemimpinan O'Connor namun tetap saja Baekhyun masih belum bisa menerima bahwa posisinya harus digantikan namja yang berlagak kuat bernama lengkap Willis Al-Ghul yang kini telah menjadi Willis Al-Connor itu, pikirnya
"Aku yakin Al-Connor akan menjadi klan terhebat sepanjang sejarah dan akan selalu dikenang hingga kegenerasi-generasi berikutnya. Namun sebelum itu, karena klan ini adalah gabungan dari O'Connor dan Al-Ghul, kau harus mengetahui lebih dalam tentang klan kami dulu menantuku, kau bisa membaca semuanya diperpustakaan pribadi puri O'Connor"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Two Clans
General FictionPada masa 1600-an, berdiri dua buah klan besar. Klan yang menguasai wilayah yang luas dan hanya dipisahkan oleh sebuah sungai dan jembatan sebagai penghubungnya Kedua klan tersebut ialah Klan Al-Ghul dan Klan O'Conor. Kedua klan tersebut memiliki se...