Fourteen

2K 325 127
                                    

"Go home O'Conor, you're unwelcome in here" usir Suho. Chanyeol pun melanglahkan kakinya kembali dengan lesu meninggalkan makam Sehun

Anak buah Suho yang berjumlah empat orang pun datang dan menghampiri Suho yang menatap tajam punggung Chanyeol yang semakin menjauh

"Apa kita harus membunuhnya Lord Suho?" Tanya salah satu anak buahnya. Namun Suho mengangkat tangannya membuat gesture 'tahan'

"Cukup lakukan tugas kalian. Jika kita lakukan maka itu artinya kita memulai perang. Untuk sementara ini, klan O'Conor selangkah lebih maju dari klan Al-Ghul. Without a great succesor, we'll be destroyed easily by them"

Kemudian anak buah Suho pun mulai mengeluarkan sekop dan cangkul mereka, menggali dan tentu membongkar makam Sehun

"This is for your own good my son" Suho mengelus pelan pusara Sehun sementara anak buahnya terus menggali makam Sehun yang seluas 3x4 meter

Suho terpaku pada seikat bunga yang diletakkan tepat dibawah pusara makam Sehun. Seikat bunga yang ditinggalkan Chanyeol untuk Sehun

Seikat bunga asphodel, Suho tau makna dari bunga asphodel. Asphodel melambangkan sebuah rasa penyesalan serta kerinduan

Kemudian Suho pun membuang seikat bunga yang diletakkan oleh Chanyeol tadi di pusara Sehun. Ia membuangnya kesembarang arah begitu saja

"Cepat selesaikan pekerjaan kalian. Hari sudah semakin gelap!" Ujar Suho. Namun seketika dari arah belakang, tampak beberapa padukan memanah salah satu anak buah Suho

Sontak semuanya menoleh kearah belakang. "Apa yang kalian tunggu? cepat selidiki tempat arah panah itu dibidik!" Geram Suho

Tampak semua anak buahnya berlari dan berkumpul kelokasi kejadian. Namun mereka dibuat kebingungan kemana larinya sipemanah itu

Suho yang penasaran berjalan menghampiri semua anak buahnya, dan ketika ia agak sedikit menjauh. Ia merasakan sebuah pergerak

Iapun kembali menoleh kebelakang dan melihat peti mayat Sehun yang telah ditarik menggunakan rantai. "Sialan!!!" Teriak Suho

Kemudian para anak buahnya berlari dan mempersiapkan senjata mereka begitu mendengar teriakan dari Suho

Mereka maju dan melawan kurang lebih ada 10 orang yang menghadang mereka dalam merebut kembali peti mayat Sehun

Suho berjalan dengan santai, mencoba mempertahankan ekspresi dinginnya namun dapat dirasakan aura membunuh yang dikeluarkan oleh Suho

"Menyulut api di air. Tindakan yang sangat konyol" gumam sambil mengepalkan tangannya. Sebuah gelombang setinggi tsunami pun tiba-tiba menyapu habis semua penyusup yang berani-beraninya menculik mayat Sehun

Suho berhenti didepan salah satu penyusup jatuh telengkup, dengan kakinya, Suho menendang tubuh itu hingga berbalik telentang dan mencekik leher sang penyusup

"Siapa kau? Berani-beraninya kau mencoba untuk menculik mayat seorang great succesor klan Al-Ghul?" Namun penyusup itu tidak membuka mulut sama sekali

Tentu saja, seberapa banyak pun Suho memaksa penyusup itu bicara, tetap saja Suho tidak akan mendapat jawaban yang berarti karena lidah semua penyusup itu dipotong

"Lord Suho, mereka adalah algojo yang berdagang secara diam-diam menjual organ tubuh manusia. Bisa dilihat dari cap yang menggunakan bara api ditelapak tangan mereka" seru salah satu anak buah Suho

"Jadi kalian ingin menjual mayat seorang calon ketua klan dari klan Al-Ghul? Klan yang paling ditakuti oleh seluruh klan?" Amarah Suho menggelegar

Love Between Two ClansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang