Darah, keringat, teriakan, bunyi besi beradu, derap langkah kaki kuda, dan kematian. Semua berbaur menjadi satu dimedan perang
Disebuah tanah lapang luas tanpa penguasa. Chanyeol meloncat dari atas kudanya, menyerang sambil menghantamkan pedangnya menyerang ketua pemberontak tersebut
"Aku tidak akan membiarkan orang yang telah membuat onar di dalam klan ku hidup dengan tenang" Chanyeol terus menyerang pria itu dengan pedangnya
Arrow, pedang terkuat milik klan Al-Ghul berhasil ditundukkan oleh seorang Chanyeol O'Connor. "You are no match for me!" Ujar Chanyeol yang terus menyerang pria itu
Chanyeol kembali menyerang pria itu dengan pedang Arrow dan berhasil ditahan olehnya. Chanyeol terus berusaha memusatkan tenaganya untuk mendorong pedangnya agar Arrow berhasil mematahkan pedang pria itu
Tanpa Chanyeol sadari pria itu mengambil belati nya dan berhasil melukai Chanyeol dengan luka sayatan pedang sedalam 2 cm membentang dibagian perut dan dadanya
Chanyeol reflex menendang tubuh pria itu membuat pria itu terjatuh dan pedangnya terpantal. Saat pria itu hendak bangkit, Chanyeol telah mengacungkan pedangnya didepan wajah pria itu
"Kau harus diadili" ujar Chanyeol sinis. Perang pun akhirnya berhenti, anak buah Chanyeol berbondong-bondong datang mengerubungi Chanyeol yang terluka dan juga pria pemimpin pasukan pemberontak itu dan menahannya
Tentu saja para bawahan mereka berhenti berperang dan bersujud mengaku kalah. Percuma mereka melanjutkan perang karena pemimpin mereka telah kalah
Chanyeol naik keatas kudanya tentunya sambil menahan darah yang mengalir dari luka ditubuhnya, ia segera segera memacu kudanya kembali ke wilayah klan O'Connor
Kedatangannya disambut dengan penuh bahagia juga kekhawatiran karena Chanyeol mengalami luka yang bisa dibilang cukup serius
Chanyeol turun dari kudanya ketika sampai didepan istana Al-Connor. Ia berharap sang pujaan hati berada didepan pintu gerbang menunggu kepulangannya yang membawa kabar gembira tapi nyatanya, ekspektasi terkadang tidak sesuai realita
"Chanyeol!" Chen segera menghampiri Chanyeol dan menopang tubuh putranya. "Panggilkan tabib segera!" Perintah Chen
Chanyeol dibawa ke ruangannya bersama Sehun untuk diobati tabib Lee. Setelah diberi ramuan tradisional serta dibalut menggunakan perban, tabib kepercayaan klan O'Connor itu menyarankan Chanyeol beristirahat
Sementara itu, Sehun yang merawat puluhan orang-orang yang mengalami luka parah saat terjadi ledakan tadi mendapat berita dari anak buahnya yang datang ketempat penampungan orang sakit itu
Kemudian anak buah Sehun pergi setelah memberi kabar Chanyeol. Sehun sendiri kembali melanjutkan kegiatannya mengajarkan anak-anak dari anggota klan Al-Connor cara meracik obat-obatan dan bagaimana cara memasang perban
Setelah Sehun rasa cukup, ia segera kembali keistana, melihat keadaan Chanyeol. Sehun tak perlu menanyakan dimana Chanyeol berada karena ia yakin, Chanyeol sedang beristirahat sekarang
Sehun membuka pintu kamar mereka berdua dan mendapat Chanyeol yang tengah setengah berbaring diranjang mereka
Chanyeol mendengar suata pintu yang terbuka, ia segera menoleh dan melihat Sehun yang masuk, menutup pintu dan menghampirinya
"Melawan 3 klan kecil? Jika aku yang pergi berperang, tidak akan ada luka setitik pun yang kudapat! Kau lamban O'Connor. If i were you, i've already beheaded them in the same time" Sehun melipat tangannya didepan dada sambil menatap datar luka Chanyeol yang telah diperban
"Klan yang kita bangun bukanlah klan Al-Ghul yang baru Sehun. Kita membangun klan Al-Connor. Sesuai dengan kesempatan, menghakimi dan mengadili dulu musuh kita dan lihat seberapa besar kesalahannya baru memutuskan apakah ia pantas dihukum mati atau tidak" tegas Chanyeol
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Two Clans
General FictionPada masa 1600-an, berdiri dua buah klan besar. Klan yang menguasai wilayah yang luas dan hanya dipisahkan oleh sebuah sungai dan jembatan sebagai penghubungnya Kedua klan tersebut ialah Klan Al-Ghul dan Klan O'Conor. Kedua klan tersebut memiliki se...