Rembulan bersinar terang dimalam yang begitu sunyi. Chanyeol yang tengah berendam didalam air hangat bersandar pada pinggir kolam seraya melemaskan otot-ototnya
"Jadi kebiasaanku menjadi kebiasaanmu juga rupanya" ujar Sehun yang berjalan mendekat kearah Chanyeol
Tubuhnya hanya ditutupi oleh kain sutra berwarna merah, telapak kakinya menapaki satu persatu batu-batuan yang dijadikan sebagai jalan menuju kolam tempat biasa mandi dan berendam
"Dan kau merebut tempat favoritku" ujar Sehun seraya melipat tangannya didada sambil menaikkan sebelah alisnya
Chanyeol menoleh kearah Sehun yang hanya berbalut jubah dari kain sutra dan didalamnya tubuh Sehun benar-benar polos
"Kukira kau tidak akan mandi bersamaku" ujar Chanyeol membuat Sehun hanya memutar bola matanya malas
Kemudian Sehun mendudukkan dirinya dipinggir kolam dan mencelupkan kedua kaki jenjangnya kedalam kolam berisi air hangat itu
"Bisa kau memijat punggungku?" Tanya Chanyeol. Sehun menghela nafas, ia sedang malas berdebat sekarang jadi ia mengiyakan permintaan Chanyeol dan mulai memijat punggungnya
Sehun bisa melihat berbagai bekas luka goresan ada tubuhnya. Terutama pada bagian punggung kekarnya itu
"With all this wounds, I wonder how you were trained" gumam Sehun yang masih setia memijat punggung Chanyeol
"Kau lihat bekas luka sayatan didekat pundak kiri? Itu adalah luka pertama yang kudapat saat melawan musuh pertamaku"
"Sekuat apa lawanmu itu sehingga kau bisa terkena sayatannya?" Tanya Sehun penasaran
"Entahlah. Kalau tidak salah lawanku saat itu adalah ketua klan dari sebuah klan kecil yang tak kuingat namanya" ujar Chanyeol sambil membalikkan badannya menghadap Sehun yang duduk dipinggir kolam
Chanyeol melepas ikatan tali jubah sutra tipis Sehun dan melucutinya hingga kini Sehun telah polos tanpa memakai pakaian sehelaipun sama sepertinya yang sudah terlebih dahulu berendam dikolam itu
Chanyeol menuntun Sehun untuk masuk kedalam kolam berukuran 2 x 3 meter itu. Lilin wewangian alami menyala disekitar kolam, memberikan sensasi serta aroma sensual yang bisa mereka hirup
Mereka kini tengah dalam posisi berpelukan dimana tangan besar Chanyeol melingkar dipinggang Sehun dan Sehun meletakkan kedua tangannya dibahu Chanyeol
Bulan kini sudah berada puncak langit yang cerah menampakkan seluruh wujudnya yang begitu terang dan cukup menarik perhatian Sehun
"Bulan purnama" ujar Sehun pelan tanpa melepas pandangannya sedikitpun kearah bulan sementara Chanyeol sibuk mengecupi leher Sehun
"Sudah berapa tahun semenjak kita melawan Tao?" Tanya Sehun tiba-tiba menghentikan aksi Chanyeol dilehernya
"Mungkin sudah 5 tahun yang lalu" ujar Chanyeol
"Blood Moon" ujar Sehun membuat Chanyeol sukses menatap Sehun dengan mata melotot tajam
"Tidak akan ada seorangpun dari klan O'Connor yang akan berakhir menyedihkan dimalam bulan darah bersinar terang Sehun" ujar Chanyeol serius
"Itu selalu terjadi pada seluruh klan O'Connor" ujar Sehun
"Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi Sehun! Tidak ada satupun anggota klan O'Connor yang akan menjadi seperti pada masa kepemimpinan ketua klan terdahulu"
"Kau tidak akan membiarkan itu terjadi lalu bagaimana jika semuanya tidak berjalan dengan apa yang kau katakan?"
Chanyeol mengelus wajah Sehun pelan. "Aku tak akan membiarkan itu terjadi pada Chanhun" ujar Chanyeol sungguh-sungguh
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Two Clans
General FictionPada masa 1600-an, berdiri dua buah klan besar. Klan yang menguasai wilayah yang luas dan hanya dipisahkan oleh sebuah sungai dan jembatan sebagai penghubungnya Kedua klan tersebut ialah Klan Al-Ghul dan Klan O'Conor. Kedua klan tersebut memiliki se...