One

3.1K 234 3
                                    

Seorang gadis berusia 16 tahun tengah menatap pantulan dirinya di depan sebuah cermin besar yang berada di kamarnya. Gadis bernama Kim YN--yang adalah kamu--sedang mencocokkan diri dengan beberapa pilihan dress yang akan digunakan nanti di sebuah pesta milik temanmu. Kamu membuang dress berwarna merah muda dengan tali yang ada di pinggang berwarna merah cerah ke lantai karena merasa tidak cocok. Lalu, kamu segera mengambil pilihan lainnya.

Tidak banyak yang kamu sukai, beberapa kali kamu menggeleng kecewa lantaran merasa tidak cocok dengan koleksi baju-bajumu. Suara telepon berdering membuatmu segera melempar kembali dress berwarna biru muda. Kamu melangkah menuju tempat tidur dan melihat sebuah telepon masuk dari Joy--teman dekatmu. Tanpa berpikir panjang, kamu segera mengangkatnya sembari mengaktifkan loudspeaker.

Kakimu berjalan kembali mendekat pada gantungan pakaian bersamaan dengan suara Joy yang mulai terdengar. "YN-ah!" panggilnya.

"Apa?!" jawabmu sedikit membesarkan volume suara.

"Kau sudah bersiap-siap?" tanyanya.

"Memakai baju saja belum," jawabmu sambil menempelkan dress berwarna putih dengan panjang menjuntai hingga batas lutut. Kamu memandang dirimu di depan cermin seraya berpikir apakah pantas.

"Mwo? Kau gila! Ini bahkan sudah kurang setengah jam acara akan dimulai!" ucapnya heboh.

Matamu berputar mendengarnya. "Aku masih belum menemukan pakaian yang cocok untukku," jawabmu.

"Astaga, kau bahkan memakai baju jelek pun akan terlihat selalu cantik. Oh ayolah, semua orang tau kau cantik bagaimanapun itu," ujarnya kesal.

"Ya, ya, ya. Aku tahu itu tanpa kau beritahu juga," katamu percaya diri. Sudah dipastikan Joy disebrang sana sudah mendengus kesal karena ucapanmu.

"Jadi, bagaimana? Kau sudah menemukan pakaianmu?"

"Ah, sepertinya aku cocok memakai ini," ujarmu, dress berwarna abu-abu dengan model yang sangat simple menjadi pilihanmu.

"Oke, cepatlah. Aku dan Irene akan segera sampai," katanya.

"Hm."

Tak lama suara telepon terputus. Kamu segera memakai dress-mu dan setelahnya segera merias diri dengan make up tipis. Hanya memberi lipbalm dan juga bedak. Karena mengingat umur yang masih terlalu dini membuatmu tidak menyukai hal-hal berbau make up. Lagipula, tanpa memakai riasan pun orang akan suka rela memujimu cantik karena memang sejak kecil kamu terlahir menjadi seorang gadis cantik jelita.

Di sekolah, kamu sangat terkenal. Ditambah lagi dengan kamu yang ikut dalam kegiatan cheerleader membuat kepopuleranmu semakin menambah. Banyak para laki-laki di sekolahmu yang sangat menyukaimu, tapi sejauh ini tidak ada yang bisa membuatmu tertarik. Dan kamu juga mempunyai sahabat dekat yang terdiri dari 5 orang. Yaitu; Joy, Irene, Yeri, Wendy, dan juga Seulgi--yang mempunyai acara perayaan ulang tahun di malam hari ini.

Suara ketukan pintu membuatmu mengalihkan pandangan. Tak lama pintu terbuka menampilkan ibumu di sana. Kamu meletakkan sisir yang tadi kamu gunakan untuk merapikan poni.

"Temanmu sudah ada di depan. Kau selalu saja terlambat," ucap ibumu.

Kamu menyengir lucu. Lalu kamu segera menyambar handbag dan juga kotak kado yang ada di atas tempat tidur. Kakimu segera masuk ke dalam highheels berwarna hitam, kemudian melangkah keluar kamar. Sebelum itu, kamu menyempatkan mencium pipi ibumu lalu berkata, "Aku berangkat."

"Ne. Jangan pulang terlalu malam," pesan ibumu, sebelum akhirnya kamu segera keluar rumah.

Disana sudah ada Joy dan Irene yang tengah duduk di dalam mobil mewah milik Irene. Sejujurnya, umurnya masih belum diperbolehkan untuk mengendarai. Namun, berada dilingkungan yang serba bergengsi--dengan persaingan bersama teman-temannya yang juga tampak menyombongkan harta masing-masing--membuatnya harus mendapatkan apa yang diinginkannya agar tetap menarik dari lainnya.

SightlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang