3

729 100 13
                                    

Yerin tersenyum senang saat mengetahui ada beberapa sandwich di dalam lemari pendingin. Rupanya Yesung masih mengingat jika adiknya belum makan. Uuchh... sepertinya Yerin harus merayakan ini.
Dengan lahap, gadis itu memakan sandwich nya. Setelah ini ada jam kuliah dan mungkin dia akan pulang terlambat.
Yerin memandang ke sekeliling. Gadis itu baru sadar jika Oppa nya tidak ada di dalam jangkauannya.

"Kemana perginya?"

Yerin merogoh ponselnya dan mencari kontak Yesung. Bukan untuk menelfon, melainkan untuk mengabarinya jika nanti dia akan pulang terlambat. Meski kemungkinan besar, pesan nya hanya akan dibaca. Tapi itu lebih baik daripada mengundang amarah sang kakak. Yerin harus melaporkan apa saja yang akan dia lakukan, karena itu salah satu persyaratan untuk bisa tetap tinggal di apartemen Yesung. Yerin rela melakuan apapun asalkan Oppa nya tetap dalam pandangannya.
Setelah mengirimkan pesan, Yerin segera bersiap-siap untuk pergi ke kampus.

Banyak yang mengira jika Yerin adalah gadis beruntung karena memiliki Oppa setampan Yesung. Yerin hanya mampu tersenyum. Itu memang benar. Yerin sangat beruntung. Pria pemilik manik tajam itu memang kesayangan Yerin, dialah moodmaker Yerin, dia juga penyemangat Yerin. Bagaimana bisa jika dia tidak merasa beruntung.

Saat membuka pintu lift, Yerin berpapasan dengan seorang pria yang tanpa sengaja menjatuhkan kotak kecil dari sakunya.

"Permisi. Tuan. Anda menjatuhkan barang milik Anda" Yerin mencoba memberi tau.

Pria itu berbalik dan menatap Yerin. Lalu pandangannya beralih ke arah tangan kanan Yerin yang terulur ke arahnya. Pria itu tersenyum tipis lalu mengambil benda itu.
Tampa ada ucapan terimakasih atau apapun pria itu membalikkan badannya dan pergi.
Yerin mengerutkan bibirnya.

Harusnya pria itu mengucapkan terimakasih padaku. Ck. Dasar.

Yerin kembali meneruskan perjalanan nya yang tertunda. Gadis itu merogoh ponselnya dan mengetik sesuatu dengan cepat.

--0--

From : Yerin
   Oppa. Aku akan pulang terlambat.

Yesung tersenyum remeh. Tanpa berpikir panjang pria itu segera menghapus pesan itu.
Seakan-akan pesan itu memang sebuah spam. Sekarang ini Yesung berada di sebuah cafe dan tengah menanti seseorang. Wajahnya terlihat sedikit kesal karena telah menunggu untuk waktu yang cukup lama.

Yesung mengalihkan pandangannya ke arah jendela cafe. Dari tempat itu, Yesung dapat melihat sepasang remaja tengah beradu mesra.

Yesung menggandeng tangan Yerin dengan erat. Sesekali pria itu bersikap manja dan membuat Yerin ingin menyeretnya ke tengah jalan dan membiarkannya tertabrak. Wajah Yerin sudah berubah menjadi merah padam karena malu.

"Yakk!! Oppa. Aku ini adikmu, bukan kekasihmu. Jadi berhentilah bersikap seperti ini" Yerin menggerutu kesal.

"Biarkan saja. Jangan pedulikan tatapan mereka. AKU MENCINTAIMU KIM YERIN" teriak Yesung keras-keras.

Bolehkah Yerin menenggelamkan Yesung ke sungai Han? Bolehkah Yerin mencincang tubuh Oppanya sekarang juga. Astaga! Wajahnya mungkin sudah semerah tomat ranum saat ini. Tanpa mempedulikan Yesung. Yerin berjalan dengan cepat dan meninggalkan Yesung yang mulai meneriaki namanya.

"Chagiya... eoh..."

Yesung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Apa yang baru saja dia pikirkan.
Tidak secepat itu hatinya akan luluh. Pria itu sudah bersumpah tidak akan pernah memaafkan Yerin. Gadis itu sudah membuat Eomma mereka pergi dan meninggalkan mereka berdua.
Appa mereka lebih memilih menikah lagi dan tinggal di luar negeri. Membiarkan Yesung tinggal bersama Yerin di atap yang sama. Sebenarnya Yesung tidak pernah ingin Yerin tinggal bersamanya tapi karena watak keras kepala Yerin dan bujukan dari Appa dan Taehyung, membuat Yesung mau tidak mau menerima Yerin tinggal di satu apartemen dengannya.

Cheeky Love ( COMPLETE ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang