26

579 73 6
                                    

Biar tambah ngefeel silahkan play lagu ini ^^

Semoga kalian menyukainya....

»°°°«

Yesung melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Yerin, pandangannya menyapu ke seluruh isi kamar Yerin.
Begitu rapi dan juga harum, meja belajar yang tersusun dengan sangat baik dan juga sebuah laptop disana.
Yesung melangkahkan kakinya mendekati meja belajar Yerin.
Yesung tersenyum tipis, menyentuh ujung meja pelan.
Tepat di harapannya ada sebuah buku berwarna biru terang bertuliskan.

Me

Satu kata yang mampu membuat Yesung begitu penasaran.
Setelah mengambil tempat duduk, perlahan si biru terang berpindah tempat.
Yesung membuka pelan, halaman pertama bertuliskan.

My Birthday

Tidak ada yang special.
Hanya aku dan sebuah kue kecil beserta lilinnya.
Meniupnya pelan setelah sebelumnya meminta harapan.
Harapanku adalah ' Yesung Oppa, dimana saja dan sedang apa kau semoga keberuntungan selalu menghampiri mu'

Satu cairan bening lolos begitu saja dari sudut mata Yesung.
Hanya dengan membaca isi buku di tangannya, mampu membuat Yesung merindukan Yerin.
Tangannya beralih pelan dan membuka lembar berikutnya.

Ini sakit

Tidak pernah sekalipun aku membencimu Oppa.
Tidak pernah.
Meski kau melakukanku sebegitu buruknya.
Karena hanya kau yang aku miliki.
Tetaplah tersenyum, jangan pudarkan senyummu dari wajahmu itu.

Andai saja

Hari ini peringatan kepergian eomma.
Oppa pergi ke makam eomma dan aku?
Aku hanya mampu bersimpuh di atas ranjangku sambil mengatupkan kedua tanganku.
Eomma semoga kau bahagia, karena anakmu juga bahagia.

Yesung sudah terisak, pria itu menangis dalam diamnya.
Setiap tulisan tangan yang Yerin buat mampu membuatnya seperti orang bodoh.

Ambisiku

Aku akan pergi dari sini, bukan karena aku muak.
Ada sesuatu yang harus aku pastikan.
Keselamatan Yesung oppa dalam bahaya, sebagai adik hanya aku yang bisa menyelamatkan nya.

Ini sulit bagiku

Harusnya aku bahagia saat dia menentang keputusan dariku. Harusnya aku senang, setidaknya dia masih peduli padaku.
Tapi kenapa aku begitu marah dengan keputusannya?

Yesung meremas sampul dari buku itu. Tangisannya menjadi, rasa takut akan kehilangan Yerin semakin besar.
Kemana saja dirinya selama ini? Kenapa dia begitu mementingkan egonya daripada perasaannya.
Kenapa dia hanya peduli dengan keputusannya dan tanpa berpikir dampak apa yang akan dia timbulkan dengan perbuatannya itu.
Rasa ingin melindungi Yerin kenapa malah berubah menjadi seperti ini?

Gadis yang selama ini dia anggap sebagai sesuatu yang tak penting nyatanya tengah berjuang sendirian.
Berusaha menahan sakit yang dibuatnya namun juga berusaha melindungi dirinya.
Kakak macam apa dirinya ini?
Yang hanya bisa melihat dari sisi luar saja, yang hanya mampu melihat tanpa merasa.
Yang hanya mampu berucap tanpa bertindak.
Yang hanya mampu melukai tanpa mengobati.
Bagaimana bisa Yerin bertahan ditengah-tengah beban yang bersiap meledakkan dirinya kapan saja.
Sebenarnya terbuat dari apa hati adiknya itu.
Apa malaikat tumbuh di dalam tubuh adiknya itu?
Kenapa kebaikan adiknya itu tidak pernah bisa Yesung lihat?

Cheeky Love ( COMPLETE ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang