19

536 70 6
                                    

Kaki yang selonjoran dan tangan yang menjadi bantalan di bawah kepalanya belum lagi dengan wajah sumringah disertai senyum tipis menghiasinya berhasil membuat seorang Cho Kyuhyun bergidik ngeri.
Melihat Yesung dengan tingkah seperti itu sangatlah langka, apalagi dengan ucapannya yang sedari tadi seperti sedang berbicara pada mendiang ibunya dulu, intonasi yang luar biasa lembut selembut kain sutra.
Padahal saat ini pria itu berbicara pada Kyuhyun yang biasanya tidak pernah santai apalagi berbicara manis padanya.
Kyuhyun berusaha keras menebak tentang apa yang baru saja dialami oleh hyung satunya ini.

Apa dia baru saja terbentur dinding apartemennya?

Atau dia begitu stress karena harus menggarap 7 lagu dan harus selesai dalam kurun waktu seminggu?

Atau atau Yerin berhasil menggunakan cenayangnya untuk mengguna-guna Yesung agar tidak marah-marah seperti orang gila dan diam seperti batu di gunung himalaya.

Apa tiga opininya di atas ada yang benar?

Tapi jujur saja, seharian ini Kyuhyun berulang kali melihat Yesung yang lebih sering tersenyum dan menyapa beberapa staff yang bekerja di studio nya itu.
Pria yang terkadang masuk saja sudah menyebarkan aura mirip vampire Edward di film Twilight itu.
Dan sekarang tiba-tiba saja pria itu bersikap layaknya pangeran yang baru saja bertemu dengan Cinderella.

"Hyung?"

"Ada apa?" ucap Yesung lembut.

Kan.

Kyuhyun semakin merinding saja.
Yesung menjawab dengan senyum yang masih saja terpatri indah di bibirnya.

"Kau ini kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa hyung senyum-senyum tidak jelas seperti itu? Hyung tidak sedang stress kan?" Kyuhyun bangkit dari duduknya dan mendekati Yesung yang berada di seberang, tepatnya di sofa berwarna cream.

"Tidak" jawabnya singkat masih dengan intonasi yang ieww.

Jika saja Kyuhyun tidak ingat dengan Yesung yang lebih tua darinya, mungkin saja Kyuhyun sudah mencubit, memukul, atau kalau perlu menggigit Yesung.
Mungkin saja dengan cara seperti ini Yesung kembali ke sifat aslinya.
Kyuhyun bahkan sekarang merindukan sifat dingin dan menyebalkan Yesung ketimbang melihat pria itu berbicara manis padanya.
Itu sangat menggelikan dan juga menjijikan. Kyuhyun seperti berbicara pada uke yang baru saja kasmaran.

Iewwww.

"Mau sampai kapan kau memelukku? Kau tidak mau mencicipi bubur buatan ku?"

Yerin yang sedari tadi sibuk dengan air mata dan juga pelukannya seketika langsung melepaskan pelukannya dan mengangguk cepat. Membuat Yesung tersenyum lalu terkekeh pelan.

"Aku akan menyuapimu"

Mata Yerin berbinar terang, tersenyum diiringi anggukan cepat yang berulang-ulang.
Kapan lagi Yerin bisa merasakan ini semua jika bukan hari ini.
Rasa nyeri di dadanya perlahan semakin menghilang seiringnya sesuap demi sesuap bubur yang masuk ke dalam mulutnya dan mengalir pelan di tenggorokan nya.

Ini rasanya enak sekali, bahkan lebih enak dari bubur buatannya sendiri.
Yesung menyuapi Yerin dengan telaten, pria itu juga selalu membujuk jika Yerin mulai enggan untuk melanjutkan suapan selanjutnya.

Tatapan mata yang dulunya begitu tajam entah kenapa hari ini terlihat begitu meneduhkan.
Bibir yang dulunya sering kali terkunci rapat kali ini menunjukkan eksistensi nya, tersenyum dan berbicara dalam porsi yang banyak.

Cheeky Love ( COMPLETE ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang