Yerin terbangun dari tidurnya saat mendengar suara gaduh dari luar kamarnya. Gadis itu mengucek matanya pelan. Setelah menguap beberapa kali, gadis itu akhirnya melangkahkan kakinya dan keluar dari kamarnya.
Rambut berantakan khas bangun tidur dan mata yang sedikit terpejam, Yerin menatap ke sekeliling apartemen. Sedikit gelap. Yerin berjalan mendekati saklar dan menyalakan lampu.
Mata gadis itu seketika membulat saat mengetahui Yesung ambruk dan kepalanya terantuk sesuatu.Mabuk.
Gadis itu segera memastikan itu saat Yerin mendapati pria itu kehilangan keseimbangannya. Yerin melupakan tentang 'untuk menjauhi Yesung saat dalam keadaan mabuk'. Gadis itu segera menghampiri Oppa nya dan berniat menolongnya.
"O-Oppa"
Plakk
Yesung menghempaskan tangan Yerin dengan kasar. Pria itu terang-terangan menolak pertolongan dari Yerin.
Gadis itu juga berhenti untuk bergerak.Jdug
Kepala Yesung kembali membentur benda di depannya saat tubuhnya dipaksa untuk berdiri.
"Bi-biarkan aku membantumu Oppa"
"Berisik"
Bugg
"Akhh"
Kali ini giliran punggung Yerin yang membentur dinding. Gadis itu mengerang kesakitan. Bersamaan dengan itu rasa sakit dan nyeri menjalar dan mengganggu pernafasannya. Ini untuk yang kesekian kalinya. Yerin merasa cemas, mengingat akhir-akhir ini tubuhnya sering membentur sesuatu cukup keras dan berakhir di kesehatannya yang mulai menurun.
Dengan susah payah Yerin berdiri dari tempatnya. Mengabaikan rasa sakit yang mulai merambat.
Sedangkan Yesung sudah pergi dari tempat itu beberapa detik yang lalu. Sejenak gadis itu menatap sendu ke arah pintu kamar milik Yesung. Pintunya sedikit terbuka. Yerin tidak berniat lagi untuk menghampiri kamar Oppa nya. Gadis itu terlalu takut untuk mendekati Yesung setelah apa yang dia lakukan pada adik nya."Kau menyakitiku Oppa " gumam Yerin pelan.
Salahmu sendiri Kim Yerin. Kau sudah menempatkan diri jika Oppa mu sedang mabuk kau akan menjauh. Salahmu sendiri. Kau terlalu baik. Sekarang rasakan akibatnya.
Yerin segera mengambil obat di laci kecil miliknya. Mengambil beberapa obat dan langsung meminumnya.
"Dasar penyakitan. Sampai kapan aku harus meminum ini semua. Hiks..." Yerin mulai terisak.
Setiap kali gadis itu merasakan sakit, saat itu juga Yerin selalu sendiri.
Sejauh ini Yesung tidak mengetahui dengan pasti tentang sakit yang di derita Yerin, pria itu hanya tau jika Yerin menyusahkannya saja.Yerin terus berlari, mengabaikan teriakan Eomma nya yang mengejarnya di belakang. Pokoknya tidak peduli. Eommanya hanya peduli pada Oppa nya dan mengabaikan Yerin. Sudah cukup dia mengalah. Menuruti permintaan Eomma nya dan tak memperdulikan keinginan nya sendiri. Yerin juga marah pada Yesung yang saat ini juga ikut mengejarnya. Pria itu tidak membelanya sama sekali. Oppa nya hanya diam tanpa suara. Kenapa harus seperti ini.
Yerin hanya ingin melanjutkan pendidikannya di kampus yang sama dengan Oppa nya. Hanya itu. Tapi, baik Appa, Eomma ataupun Yesung Oppa menolak keinginan gadis itu. Yerin segera pergi dari rumah tanpa mendengarkan penjelasan dari ketiga orang yang sangat disayanginya itu.
Tanpa sadar Yerin sudah berada di pinggiran jalan raya. Hari ini kendaraan memang sedikit lengang dari biasanya. Yerin membungkukkan badannya untuk mengambil nafas.
"Yerin!!!"
Yerin menoleh ke belakang dan terkejut saat melihat Eommanya yang masih mampu mengejarnya.
Sial. Umpat Yerin dalam diam. Tenaganya sudah terkuras dan hampir habis. Ini tidak boleh terjadi. Yerin tidak boleh tertangkap jika tidak ingin dirinya mendapatkan hukuman karena tidak menuruti perintah dari kedua orang tuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cheeky Love ( COMPLETE )
Fanfiction"Kau ingin memutuskan ikatanmu denganku Oppa?" (Kim Yerin) "Aku membencimu" (Kim Yesung) "Rasa sakit yang kau rasakan adalah karena hal yang seharusnya tidak kau lakukan" (Kim Taehyung) ••• Kehilangan seorang ibu nyatanya mampu membuat Yesung beruba...