11

3K 347 2
                                    

Sudah hampir 45 menit Jungkook,Taehyung,Hoseok,dan kedua orang tua Yoongi menunggu di depan pintu rumah sakit dimana Yoongi di rawat.

Seokjin sudah menangis takut jika terjadi sesuatu pada anaknya,ia terus berdoa semoga Yoongi baik-baik saja.

Seokjin juga sudah tau tentang kejadian Yoongi, Hoseok yang memberi taunya.

Tapi Hoseok tidak memberi tau bahwa Jimin lah yang membuat Yoongi begini pikirnya,ia tidak mau orang tua Yoongi membenci Jimin.

Tak selang berapa lama pintu ruangan bertuliskan UGD itu terbuka menampilkan sesosok dokter cantik berambut panjang.

"dokter bagaimana keadaan anak saya?" tanya Seokjin cemas,dokter itu tersenyum hangat pada Seokjin.

"Anak anda baik-baik saja,untung kalian cepat membawa Yoongi jika kalian telat sedikit saja mungkin Yoongi bisa kehilangan ingatannya." jelas dokter itu.

Seokjin bernafas lega ia memeluk suaminya lalu melepasnya lagi.

Ia bersyukur Tuhan mengabulkan doanya baginya Yoongi adalah segalanya jadi jika Yoongi tidak ada mungkin Seokjin akan gila.

"Terima kasih dokter,oh ya apakah anak ku sudah sadar?"

Dokter itu memegang bahu Seokjin dan kembali tersenyum.

"Yoongi akan sadar sebentar lagi tapi jika sudah sadar jangan terlalu banyak mengajaknya berbicara!" Seokjin mengangguk mengerti.

"Dokter apa kami bisa menjenguknya?" itu Jungkook yang bertanya Namja itu juga menangis sedari tadi tapi ada Taehyung yang menenangkannya.

"Bisa tapi hanya satu orang mengingat keadaan Yoongi yang belum sepenuhnya pulih" Jungkook mengangguk.

Hoseok,Namjoon,Jungkook,juga Taehyung sepakat bahwa Seokjin lah yang akan masuk pertama.

Seokjin masuk dengan langkah pelan ia melihat anaknya tertidur pulas dengan kepala yang di balut perban.

Seokjin mendekat ke arah anaknya memperhatikan wajah anaknya,mengelus surai anaknya lembut.

Air mata Seokjin kembali jatuh dia tidak tega melihat anaknya terbaring lemah di kasur milik rumah sakit ini,tapi dia yakin Yoongi itu kuat jadi Yoongi akan segera bangun dan menjadi Yoongi seperti biasa.

"Jimin" suara Yoongi yang pelan membuat Seokjin tersadar dari lamunannya.

Ia melihat Yoongi mulai membuka matanya perlahan,Seokjin tersenyum sangat lebar.

"Yoongi kau sudah bangun tunggu Eomma akan panggilkan dokter" Seokjin hendak pergi tapi pergelangan tangannya di tahan oleh tangan mungil Yoongi tanda Yoongi tidak ingin di panggilkan dokter Seokjin menurut  dan menatap anaknya lagi.

"Eomma" panggil yoongi lirih.

"Ya sayang?"

"Jimin mana?" Seokjin tersenyum mendengar pertanyaan anaknya.

"Jimin tidak di sini sayang,apa kau merindukannya?" sadar atau tidak Yoongi mengangguk.

"Eomma Jimin salah paham padaku" ucap Yoongi lagi,Seokjin mengerutkan dahinya.

"Apa maksud mu say---"

"Sayang sudah biarkan Yoongi beristirahat!" ucapan Seokjin terpotong kala suaminya Namjoon menyuruhnya keluar dan membiarkan Yoongi beristirahat.

Sebenarnya Seokjin tidak mau keluar dia masih ingin melihat anaknya tapi dia juga harus mengerti kalau Yoongi butuh istirahat.

Seokjin mengiyakan suruhan Namjoon ia mengecup kening Yoongi dan berlalu keluar.

YOU'RE MINE [pjmxmyg] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang