14

3.1K 338 1
                                    

Setelah Taehyung pergi,Jimin kembali masuk kedalam kamarnya.Ia duduk di sisi ranjang memikirkan perkataan Taehyung

Pikirannya hanya ada kata percaya atau tidak percaya, sebenarnya Jimin hanya perlu percaya dan masalahnya akan selesai tapi entah kenapa hati Jimin masih belum sepenuhnya percaya.

Ia perlu di yakinkan seyakin yakinnya.Jimin memejamkan matanya sembari menghela nafas ia bingung sungguh harus apa sekarang

Ia ingin kembali pada yoongi tapi hati sialan ini terus saja minta di yakinkan.

"Jimin" seseorang menepuk pundak Jimin,Jimin membuka matanya dan menoleh kearah samping kirinya.

Dirinya terkejut kala orang yang sedang di pikirannya tiba-tiba muncul di hadapannya dengan senyum yang merekah.

"Yo-yoongi kau?"
Jimin melongo tidak percaya.
Ia sungguh tidak tau
bagaimana Yoongi bisa dihadapannya sekarang.

"Hai Jimin kau apa kabar?" tanya Yoongi dengan senyum yang tak hilang.

"Ak-aku baik, k-kau?"

"Aku tidak baik jim" ekspresi Yoongi berubah menjadi sedih ia menundukan kepalanya.j

Jimin terkejut mendengar jawaban yoongi.
'tidak baik?,yoongi sakit kah?' tanya Jimin dalam hati.

"Eoh kau sakit?katakan dimana sakitnya" khawatir Jimin menelusuri seluruh tubuh Yoongi.

Bukannya menjawab Yoongi malah memegang tangan Jimin dan membawanya menempel pada dada Yoongi.

"Disini Kim,disini sangat sakit" Jimin membulatkan matanya.Dia bingung apa yang Yoongi lakukan.

"Disini sangat sakit jika kau tidak ada di samping ku,menemaniku,membuatku sedih dan memarahiku,semuanya sangat sakit jika kau tidak ada."
lanjut Yoongi yang membuat Jimin terdiam,tangannya yang menempel pada dada Yoongi sudah gemetaran dan berkeringat.

"M-mwo?"

"Aku sangat merindukan mu Jimin" Jimin melepaskan tangannya didada Yoongi,

Bukannya ia menolak tapi sungguh ia tidak sanggup merasakan detak jantung Yoongi yang berdegup sangat kencang seolah ingin lepas dari tempatnya.

"Yoongi a-aku juga me-merindukanmu....sangat" Yoongi tersenyum dan ia kembali memegang tangan Jimin tapi kali ini hanya memegang.

"Aku senang kau merindukan ku."

"Yoongi sebenarnya aku ingin—"
































"Jimin?" Jimin mengedarkan pandangannya ke arah pintu,ia melihat Appanya Jongin yang ekspresinya seperti orang bingung.

"Appa?"

"Jimin kau sedang berbicara dengan siapa?"

"Aku sedang berbicara dengan—"
ucapannya terhenti kala Yoonginya sudah tidak ada di sampingnya.

Ia sangat kesal ternyata itu hanya bayangan Yoongi bukan aslinya. Jimin menggeram dalam hati sungguh bayangan tadi terlihat seperti nyata dan berhasil membuat Jimin melayang ke angkasa.

"YaTuhan kenapa tadi hanya bayangannya" batin Jimin sedih.

"Dengan siapa Jim?"tanya Jongin lagi,Jimin menggeleng kikuk.

"Tidak Appa aku tidak bicara dengan siapapun" Jongin mengangguk tapi ia masih tidak percaya jelas-jelas tadi ia melihat Jimin berbicara sendiri.

"Jimin boleh Appa masuk" Jimin mengangguk dan membiarkan Appanya masuk kedalam kamarnya dan duduk di samping Jimin.

YOU'RE MINE [pjmxmyg] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang