Hello-10

3 3 0
                                    

Hujan selalu tahu
Aku menjadikannya
Sebagai tembat bersembunyi

⭐⭐⭐

"Kamu ngapain di sini?." Sungguh Leony sangat khawatir saat ini. Melihat Verlian bersimpuh di dinginnya trotoar untuk yang kedua kalinya.

"Mengapa kau bisa ada di sini? Pulanglah! Hari sudah gelap." Verlian membuka matanya dan menatap manik mata Leony penuh pengertian.

'Dia kenapa sih? Bahkan dia tadi masih sempat mengamuk padaku.' Leony dikejutkan dengan sikap Verlian yang berubah-ubah. Leony mengabaikan hal itu dan menggenggam tangan Verlian, menuntut Verlian agar mengikuti langkahnya. Genggaman itu penuh keyakinan. Membuat Verlian yang digenggam, merasa memperoleh sebuah janji kehidupan yang lebih baik, sempurna.

🍂🍂🍂

Jeff merasa persendiannya sebentar lagi akan lepas ketika melihat Leony meninggalkannya. Bahkan Leony sama sekali tidak berniat berpamitan kepada Jeff, seakan dunia milik perempuan itu tersedot seluruhnya untuk lelaki yang tangannya digenggam Leony. Jeff tidak mengenal lelaki itu, wajahnya saja tidak terlalu jelas terlihat. Jeff memutuskan mengikuti mereka. Menaiki mobil dengan kecepatan setara dengan pejalan kaki. Tadinya Jeff akan menghampiri Leony dan menyeret gadis itu pulang. Tapi melihat situasi yang sepertinya serius, Jeff mengurungkan niatnya.

Namun yang tidak Jeff duga adalah ada seorang pria yang tiba-tiba berlari dan menarik pergelangan tangan Leony yang bebas. Jeff nyaris keluar dari mobil, namun melihat ekspresi Leony yang baik-baik saja, Jeff mengurungkan niat itu. Banyak warga berlalu lalang juga di jalanan yang dilewati mereka. Dan Jeff menyadari pria itu sama dengan pria yang ada di depan cafe bersama Leony tadi.

Jeff tidak pernah mengira, Leony memiliki banyak sekali teman lelaki yang selalu memperhatikan tiap detail kehidupan Leony. Jeff mendengus kasar, sedikit khawatir jika cintanya pada Leony harus berhenti tidak sampai akhir. Sebenarnya lebih khawatir akan cinta Leony padanya.

🍂🍂🍂

Roy memutuskan mencari tahu siapa lelaki yang menjemput Leony tadi dengan mengikuti mereka. Namun yang ia temui sekarang ialah Leony sedang berjongkok di depan seorang lelaki di depan sebuah panti jompo. Roy sampai tak habis fikir, berapa banyak lelaki lagi yang harus dilaluinya untuk mendapatkan hati seorang Leony. Roy menyadari satu hal, hati kecilnya sering tergerak saat berada dekat Leony. Dan itu membuatnya yakin bahwa ia menyukai gadis itu.

"Apa yang dilakukannya dengan pria gelandangan itu?" Pertanyaan Roy lebih seperti umpatan terhadap pemandangan di depannya saat ini. Bahkan jantungnya sempat berdetak melebihi ritme ketika melihat Leony menggandeng tangan lelaki yang tak dikenalnya itu. Tanpa ada yang menghalangi, Roy berlari menuju keduanya dan menarik lengan Leony yang bebas. Membuat gadis itu sempat terkejut sangat.

"Aku akan mengantarmu pulang. Jangan berjalan dengan orang asing, Leony." Roy menampilkan raut kehawatiran.

"Dia bukan orang asing. Aku mengenalnya. Tidak usah khawatir, aku akan mengantarnya ke suatu tempat." Leony tersenyum kikuk lalu meninggalkan Roy mematung di trotoar.

Namun sejatinya yang membuat Roy mematung ialah, perawakan lelaki yang bersama Leony saat ini sangatlah mirip Verlian. Bahkan saat lelaki itu hanya menunduk memperhatikan tanah dan hanya memperlihatkan rambut berantakannya. Roy sangat hafal segala tentang Verlian. Bahkan tatanan rambut Verlian saat sedang frustasi, sangat mirip dengan lelaki tadi. Namun Roy tahu itu tidak mungkin.

Hello From MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang