Imajinasi
Halusinasi
Harapan
Bukankah itu yang membuatmu jengah?⭐⭐⭐
"Kamu itu bodoh... Bisa-bisanya menolak dijodohkan dengan lelaki seperti Verlian. Hidup kamu akan lebih baik saat bersama Verlian. Papa tidak mau tahu. Kamu harus menikah dengan Verlian." Alfred Jo marah luar biasa saat mendengar permintaan putrinya yang ingin membatalkan pertunangan dengan calon menantu targetnya.
"Papa! Verlian tidak pernah mencintai Rose. Rose ingin menikah dengan seseorang yang mencintai Rose."
"Cinta kau bilang? Tidak ada cinta di dunia ini. Pergi ke Indonesia. Cari Verlian dan buat dia mencintai kamu." Alfred Jo membalikkan badannya, hendak menuju kamar mewahnya.
Tepat di anak tangga terakhir menuju lantai dua, kalimat Roseline berhasil membuat darahnya naik.
"Verlian telah meninggal, pa! Verlian meninggal!" Jerit Roseline.
"Kecelakaan pesawat itu berhasil membawanya pergi."
Alfred Jo mematung. Kepalanya seperti mau meledak karena dipenuhi nama Verlian. Beberapa menit kemudian Alfred Jo merasakan dadanya seperti ditusuk pisau. Ada yang salah dengan jantungnya. Sedetik kemudian semuanya gelap.
🍂🍂🍂
Leony menatap bingung dua orang aneh di hadapannya. Riri dan Randyaz. Mereka berdebat tentang penjelasan yang Leony tak mengerti.
"Kamu harus jelasin ke mereka juga." Randyaz masih keukeuh menyuruh Riri membongkar semua yang disembunyikannya selama ini.
"Randy... Aku gak bisa jelasin sendirian. Kuncinya ada di Ilham." Riri juga keukeuh menyebut nama Ilham. Membuat Randyaz jengkel.
"Apa hubungannya sama dia? Kok tiba-tiba nyebut Ilham sih? Perasaan dulu kamu jarang ketemu Ilham deh." Randyaz mencoba menggali memori yang mungkin dia lupa.
"Kamu itu sahabat macam apa sih? Ilham itu emang jarang hang out bareng kalian. Tapi buktinya dia malah jadi sahabat kamu yang paling dekat. Dulu masing-masing dari Ben dan Rafli juga paling dekat dengan Ilham. Barulah setelah Ilham dan Kamu lanjut di Jerman, mereka lebih mendekat satu sama lain." Riri bercerita panjang lebar.
"Kamu tahu Ilham kuliah di Jerman? Aku aja baru tahu setelah lulus dan kerja." Randyaz melongo.
"Ilham itu pengamat yang baik. Dia selalu tahu apa yang terjadi di antara ketiga sahabatnya. Dia baik dan terlalu baik menurutku." Riri merindukan Ilham.
Satu lagi yang bilang bahwa Ilham sangatlah baik. Roseline dan Riri. Mengapa Randyaz tak bisa merasakan itu? Ilham memang baik. Tapi tidak sampai terlalu baik menurutnya. Toh dulu Ilham juga sering bolos sekolah bersama Randyaz, Ben, dan Rafli.
"Bukannya Bang Ilham udah meninggal? Kenapa masih ditungguin, kak?" Leony bertanya dengan muka polos pada Riri. Ya. Sekarang Riri tahu, Leony si pelayan cafe adalah adik dari Randyaz.
"Meninggal?" Riri menatap tak percaya. Randyaz langsung mengacak rambutnya. Randyaz sengaja tak memberitahu Riri sekarang. Barulah setelah penjelasan itu, Randyaz akan memberitahu Riri. Riri memang tidak update.
"Randy! Kenapa kamu gak ngomong?" Riri berseru tertahan.
"Kalau aku ngomong, kamu gak bakal kasih penjelasan ke aku." Randyaz mencoba memberi pengertian.
"Dia kecelakaan pesawat." Randyaz bangkit. Dia bingung, apa hubungan Riri dengan Ilham sampai Riri tahu betul mengenai Ilham. Randyaz berlari menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello From Me
RomanceSemua tahu bahwa cinta gak pernah terduga.. Cinta bisa membawa kebahagiaan Cinta juga bisa membawa kekecewaan Namun hakikat cinta adalah kebahagiaan itu sendiri Jikalau kecewa yang didapat, bukanlah cinta penyebabnya Melainkan bagaimana kita mencint...