Hello-7

5 3 0
                                    

Jika kutahu
Nama dapat memutar memori itu kembali
Akan sangat baik
Jika ku tak pernah tahu namamu

⭐⭐⭐

Rasa lelah langsung menyergap tepat ketika Leony selesai dengan semua tugas perkuliahannya. Setelah berpisah dengan Febri di persimpangan jalan, Leony melihat sebuah cafe yang ramai pengunjung. Mayoritas mahasiswa yang ingin numpang wifi gratis, dan hanya membeli secangkir kopi atau teh juga cemilan untuk menghargai sang pemilik cafe.

Sudah 1 minggu ini Leony bekerja paruh waktu di sana. Cafe itu milik Rafli dan Ben. Leony ingin mengumpulkan uang untuk membeli hadiah ulangtahun Randyaz. Dan itulah alasan yang Leony gunakan saat meminta Rafli dan Ben menerimanya bekerja di sana. Entah Leony memang sudah akan diterima atau karena niatan yang berkaitan dengan Randyaz, terang saja Rafli dan Ben adalah duo yang akan bertranformasi menjadi trio apabila Randyaz kembali ke Indonesia.

Keluarga Leony tidak memiliki masalah di bidang finansial. Bahkan keuangan mereka bisa dibilang sangat berlebih. Namun Leony hanya ingin memberi Randyaz dengan sesuatu yang murni hasil kerja kerasnya.

'Selamat datang di PT percafean samping kampus. Silahkan nikmati waktu anda'

Sebuah suara langsung terdengar ketika Leony membuka pintu cafe. Sampai sekarang ia masih belum terbiasa dengan suara yang keluar dari patung setinggi setengah meter di samping pintu masuk yang ia yakini sebagai suara Ben bernada ala-ala pramugari.

Leony segera menuju loker untuk mengganti pakaian yang ia pakai dengan seragam cafe. Cafe 'Rabraham' hanya beranggotakan 3 orang, yakni Ben, Rafli, dan Leony. Biasanya Rafli dan Ben sendiri yang akan melayani pembeli, namun sekarang Leony akan membantu.

"Hai, Abang-abangku!" Sapa Leony pada Rafli yang sedang menjaga kasir dan Ben yang sedang membuat pesanan.

"Wah.. Ini nih, muka muka orang bermasa depan suram." Canda Ben dan diikuti kekehan dari ketiganya.

"Kenapa dosen kejam banget, Bang?" Sebenarnya itu bukan sebuah pertanyaan, namun lebih ke keluhan Leony tentang apa yang terjadi hari ini.

"Selamat ya. Bentar lagi lo bakal botak kaya cowok yang di pojok itu..." Rafli menunjuk cowok yang berada di pojok kanan cafe.

"Atau kaya cewek kribo yang di pojok sono." Lanjutnya sambil menunjuk cewek bertubuh gempal dan berambut kribo di pojok kiri cafe.

"Apaan sih, Bang." Kata Leony sambil bergidik ngeri.

Letak pintu masuk cafe adalah tepat di depan kasir dan di pisah oleh puluhan meja dan kursi. Sehingga apabila ada gerakan menurigakan langsung ketahuan, itu yang dikatakan Ben.

'Selamat datang di PT percafean samping kampus. Silahkan nikmati waktu anda'

Leony menoleh ke depan dan mendapati seorang wanita melenggang masuk ke cafe. Leony menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang datang.

Leony memperhatikan wanita itu. Bahkan saat wanita itu memesan sesuatu untuk di makan.

'wajah itu.... Tidak asing' Batin Leony. Lamunan Leony buyar ketika suara Rafli keluar dari mulut si empunya.

"Semuanya Rp. 45.000."

Wanita itu menyerahkan uang dan segera berlalu mencari tempat duduk untuk menunggu pesanannya.

Leony akan mengantarkan pesanan wanita yang menjadi perhatiannya saat ini. Wanita itu tidak sendiri lagi. Ada seorang lelaki duduk berhadapan dengan wanita itu.

"Permisi. Ini pesanan anda." Kata Leony sambil tersenyum pada keduanya.

Setelah meletakkan pesanan wanita itu, Leony menjauhi meja itu. Namun baru 3 langkah Leony menjauh, ada seperti sengatan listrik yang mengenai hatinya ketika sebuah nama keluar dari mulut lelaki di hadapan wanita itu.

Hello From MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang