Katamu
Aku berhak bahagia⭐⭐⭐
"Sebenernya apa sih hubungan Kak Riri dan Bang Randyaz?" Sudah 1 jam Leony duduk di halte setelah panggilan itu. Ia memutuskan membawa pulang ponsel itu. Mungkin besok Riri akan datang untuk menanyakan perihal ponselnya. Setidaknya itu yang menjadi harapan Leony saat ini.
Hari sudah mulai gelap. Iqomah sudah terdengar beberapa menit yang lalu. Leony merogoh tasnya dan mencari benda yang diperlukannya saat ini. Dompetnya tertinggal di loker cafe.
Leony menepuk jidatnya dan melangkah kembali ke cafe. Dan sial bagi Leony cafe sudah terkunci rapat. Tidak bisa dibobol. Ia bisa saja mengambil uang di atm, namun semua akses untuk mendapatkan uangnya ada di dompet. Leony sedang sendirian di rumah, karena Mama dan Papanya sedang mengunjungi neneknya di Singapura.
Leony melangkah gontai menyusuri trotoar. Ia berhenti melangkah ketika melihat segerombol pemuda sedang meniupkan asap rokok ke udara secara bersamaan. Dan itu terlihat seperti parade asap rokok. Leony tidak suka rokok.
Leony menunduk. Ia tidak berani melanjutkan langkahnya. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan berniat menghubungi Febri yang rumahnya dekat dengan posisinya saat ini. Baru saja Leony hendak memencet tombol hijau. Sebuah gerakan menghentikannya. Ia merasakan tangannya yang gemetar, sekarang digenggam oleh seseorang di sampingnya.
"Lewat sini. Ikuti aku." Lelaki itu menarik tangan Leony menjauhi gerombolan perokok tadi.
Sudah ada taksi yang terparkir rapi di pinggir jalan. Lelaki itu membuka pintu taksi dan mempersilahkan Leony masuk ke dalamnya. Leony mendongak dan menatap wajah lelaki yang sedang menyerahkan uang dan membicarakan sesuatu dengan sopir taksi.
"Verlian." Sebuah nama meluncur dari mulut mungil Leony.
Lelaki tadi menghentikan pembicaraannya dengan sopir taksi dan menoleh pada Leony yang masih belum memasuki taksi dan berdiri tak jauh darinya. Lelaki itu melangkah mendekat lalu menarik pergelangan tangan Leony dan menuntun Leony memasuki taksi.
"Hati-hati." Kata lelaki itu pada Leony sebelum menutup pintu taksi.
🍂🍂🍂
"Sampai kapan kita berhenti di sini, Verlian?" Tanya Roy. Sampai sekarang ia tak paham apa yang membuat Verlian memerintahkannya untuk menghentikan mobil secara mendadak. Ia juga tak mengerti kenapa sedari tadi Verlian hanya diam memandang keluar kaca mobil.
Hari sudah menggelap. Dan mereka belum melakukan ibadah Sholat Maghrib.
"Pesankan taksi. Segera!" Roy dikejutkan dengan Verlian yang tiba-tiba keluar dari mobil dan berseru demikian.
Setengah berlari Verlian menjauhi mobil dan mengikuti gadis ceroboh itu. Dan benar saja, gadis itu sedang mematung sambil menundukkan kepalanya. Ia melihat segerombol preman tengah merokok massal di pinggir jalan. Verlian geram melihat gadis itu, seharusnya ia segera berbalik arah bukan. Bukan malah berdiri tanpa melakukan apapun seperti ini.
"Bodoh!" Verlian mengumpat pelan dan melangkah mendekat pada gadis itu. Verlian melihat tangan gadis itu bergetar saat memegang ponsel. Sepertinya gadis itu ingin menghubungi seseorang.
Tanpa permisi Verlian menggenggam tangan gadis itu dan membawanya menjauhi gerombolan preman sialan.
Untungnya taksi pesanannya telah tiba. Ia langsung memberi upah pada sopir taksi itu dan berpesan pada Leony.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello From Me
RomanceSemua tahu bahwa cinta gak pernah terduga.. Cinta bisa membawa kebahagiaan Cinta juga bisa membawa kekecewaan Namun hakikat cinta adalah kebahagiaan itu sendiri Jikalau kecewa yang didapat, bukanlah cinta penyebabnya Melainkan bagaimana kita mencint...