☆[S2] Chapter 15 : Malaikat Perang☆

543 68 169
                                    

☆Picture : MELIOS☆

"Hmm? Benarkah itu?"

Kuruga Fuuma Bolton, ayah kandung Raiga saat ini sedang berada di kediaman Claudio Geriz, malaikat elit tingkat sepuluh. Sepertinya mereka sedang membahas sesuatu yang berhubungan dengan aksi Raiga ketika bocah itu berada di Bumi.

"Benar, awalnya, aku menilai Putramu sebagai malaikat gagal karena dari turunnya dia ke Bumi, sikap dan perilakunya sungguh tidak baik untuk dilakukan seorang malaikat. Tapi, setelah dia bersama teman-temannya menghadapi berbagai masalah, akhirnya aku menemukan sesuatu yang masih tergolong sebagai sifat asli dari seorang malaikat di dalam diri Putra Anda, Tuan Fuuma," ucap Claudio dengan tersenyum hangat, mereka berdua duduk di kursi emas yang saling berhadapan di ruang tamu yang megah. "Itu merupakan keberuntungan karena berkat hal itu, aku langsung mengubah penilaianku terhadap Putra Anda, begitu juga teman-temannya, yang hasilnya, mereka bertiga telah resmi kululuskan dari misi di Bumi tersebut, yah, walau terlihat agak memaksa, tapi kuharap, setelah semua itu, Putra Anda menjadi seorang malaikat yang bisa menegakkan kebenaran."

Fuuma tersenyum mendengarnya, dia bangga putra kesayangannya dipuji-puji oleh Claudio yang salah satu dari malaikat elit, itu merupakan prestasi yang bagus untuk bocah seperti Raiga. Terakhir kali Fuuma bertemu dengan anaknya ketika Raiga masih bayi, setelah itu dia pergi untuk melaksanakan misi di Bumi, tapi, karena banyaknya masalah, dia pun tidak kembali lagi ke rumah hingga bertahun-tahun sampai lelaki itu lupa kalau anaknya sudah tumbuh dengan cepat.

Setelah kepulangannya, dia terkejut melihat putranya sudah besar dan sangat tampan, itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang ayah.

"Terima kasih atas pujiannya, Claudio," kata Fuuma dengan tersenyum hangat. "Selain menanyakan tentang Putraku, aku juga ingin bertanya sesuatu mengenai teman-temannya juga. Kudengar, saat berada di Bumi, Raiga berteman dengan seorang pemuda bernama Zapar? Apa itu benar?"

Claudio mengangguk. "Ya, itu benar," Claudio pun kembali menjelaskan. "Berdasarkan pengamatanku, nama lengkap dari anak itu adalah Kuruga Zapar Bolton, tapi setelah kuselidiki kebenarannya, ternyata bukan itu nama aslinya. Nama asli dari pemuda itu ternyata adalah Turga Zapar Serro."

Fuuma mengernyitkan alisnya, karena wajahnya mirip seperti Raiga, akhirnya, dia malah kelihatan seperti bocah itu dikala sedang penasaran begitu, tapi yang membedakan hanyalah jenggot dan kumis tipisnya saja.

"Turga Zapar Serro?" ulang Fuuma dengan sedikit terkejut. "Bukankah itu adalah nama keluarga dari Garelio, malaikat yang pangkatnya ada selangkah di atasmu?"

"Betul," balas Claudio. "Aku sendiri terkejut saat pertama kali menyadarinya, soalnya, Tuan Garelio tidak pernah menceritakan apa pun mengenai kondisi keluarganya, termasuk nama dari putranya sendiri, banyak sumber mengatakan kalau dia itu hidup sendirian, tapi rupanya itu hanya rumor belaka, kenyataannya, dia memiliki seorang istri dan juga anak lelaki."

Fuuma semakin tidak mengerti mengapa Garelio menyembunyikan identitas keluarganya sendiri. Bukankah seorang malaikat elit harus mengatakan segalanya dengan jujur walau itu adalah aibnya sendiri. Semakin lama memikirkannya, semakin membuat kepalanya serasa pusing.

"Bagaimana dengan yang satunya?"

Claudio paham maksud dari pertanyaan Fuuma barusan. "Maksud Anda, Zelila Yuna Birikawa? Teman satunya dari Putra Anda?"

Fuuma mengangguk sebagai respon, kemudian Claudio menjelaskan lagi mengenai Yuna. "Dari hasil pengamatanku, tidak ada yang spesial dari gadis itu, dia hanya seorang malaikat biasa yang hidupnya pun penuh dengan kebiasaan dari orang-orang biasa."

Fuuma ingin sekali tertawa, tapi dia harus menahannya karena saat ini dia sedang berhadapan dengan salah satu malaikat elit yang disegani oleh masyarakat.

RAIGA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang