☆[S3] Chapter 30 : Tiga Sosok yang Menghilang (SEASON 3 END)☆

340 21 153
                                    

"Oh, akhirnya kalian sudah kembali." sambut Hill Yustard di meja makan, tersenyum ramah pada Yuna dan Zapar yang pulang ke rumahnya. Walau Hill menunjukkan keramahtamahan, Yuna maupun Zapar masih tidak bisa melupakan kejadian di puncak pohon, sungguh, mereka berdua masih terkejut, itulah alasan mengapa mereka kembali dengan wajah muram. "Lupakan saja segala hal yang telah terjadi, kalian tidak perlu memikirkannya. Jadi, mari kita lanjutkan makan-makannya lagi, Yuna, Zapar?"

"Emm.. Hill," ucap Yuna dengan melirik ke samping, tidak berani melihat muka Hill. "Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?"

"Mengenai?" balas Hill dengan cepat, menatap lekat-lekat wajah Yuna yang terlihat gugup, oh, dia mulai mengerti gerak-gerik gadis di depannya. "Apakah kalian tidak nyaman bersamaku? Dan ingin pergi meninggalkanku? Bukankah kita bertiga akan mencari Raiga bersama-sama? Kurasa kita sudah berjanji akan hal ini, kan?" kata Hill Yustard dengan menghembuskan napasnya, dia jadi agak sedih jika Yuna dan Zapar pergi meninggalkannya.

"Itulah mengapa kubilang tidak ingin merepotkanmu lagi, Hill," sambung Yuna dengan nada yang gelisah. "Kupikir, sebaiknya kau tidak perlu membahayakan dirimu sendiri untuk mencari sahabat kami, lagi pula, selama ini, kau sudah sangat baik pada kami, dengan memperbolehkan kami tinggal di rumahmu dan menyantap makanan buatanmu, kami benar-benar berterima kasih padamu. Jadi, kupikir, kau tidak usah meninggalkan Desa Kronic--rumah barumu--hanya untuk mencari keberadaan orang asing yang bahkan tidak kau kenal sama sekali."

Mendengar perkataan Yuna, entah mengapa, hati Hill Yustard terasa tercabik-cabik, dia sangat tersentak, ini bukanlah yang dia inginkan. Padahal Hill sudah membayangkan bagaimana serunya berpetualang bersama Yuna dan Zapar--teman barunya--untuk mencari sahabat mereka berdua, tapi mengapa berakhir seperti ini? Hill jadi sangat sedih, bahkan mereka pun sepertinya memutuskan untuk pergi meninggalkan rumahnya untuk lanjut melakukan pencarian tanpa dirinya.

"Tidak boleh!" Hill reflek berdiri dari kursi makannya dan menggebrak meja, sampai piring-piring di atas meja terguncang sesaat. "Kalian tidak boleh pergi dari rumah ini! Kecuali jika kalian mengizinkanku untuk ikut!" Gigi-gigi Hill Yustard sampai bergelemetuk saking jengkelnya dan di hatinya, dia sedang berharap agar mereka mengizinkannya untuk ikut melakukan pencarian.

Karena lelaki elf itu sudah lama ingin menjelajahi dunia, namun selalu terhalang oleh sesuatu, seperti tidak ada kawan, persediaan makanan, atau ongkos. Tapi dengan mereka, Hill bisa mengelilingi dunia Rebula tanpa memikirkan hal yang sepele, karena bersama mereka, dia bahagia.

Zapar langsung memajukkan langkahnya untuk mendekati Hill yang sedang berapi-api, kemudian, malaikat berambut merah itu mencengkeram pundak lelaki elf dengan kedua tangannya. "Kawan! Jangan buat sahabatku mengulangi ucapannya, dia sudah mengatakannya dengan jelas, kan? Jadi, kumohon padamu, mengertilah! Dan juga, walau kami pergi meninggalkanmu, bukan berarti kita tidak bisa bertemu lagi! Aku yakin! Suatu saat, kita pasti akan berjumpa lagi!"

Seketika, air mata mengalir dari kelopak mata Hill Yustard, menetes-netes hingga membasahi makanan yang tersaji di meja. Bibir lelaki elf itu bergetar, napasnya sampai terisak, saking sedihnya. "Ak-Aku... Aku tidak ingin kalian meninggalkanku seperti ayahku, ibuku, dan adik perempuanku! Cukup mereka saja yang meninggalkanku! Kalian... Jangan! Tapi mengapa? Kupikir kita akan terus bersama, aku sangat senang melihat kalian menyantap makananku dengan lahap, saat mengobrol di gua juga, bahkan... Saat bertarung melawan kalian! Itu semua, sangat menyenangkan!"

Yuna terperanjat, dia tidak percaya Hill menangis tersedu-sedu di depannya, sementara Zapar hanya terdiam memandang hal itu. Perlahan-lahan, cengkeraman dari tangan Zapar di pundak Hill jadi melemas dan akhirnya terlepas.

"Yun," kata Zapar dengan nada yang sangat dingin. "Mari kita lanjutkan perjalanan." Tanpa permisi, Zapar langsung membalikkan badannya, memunggungi Hill Yustard, lalu berjalan menuju pintu keluar, untuk meninggalkan lelaki elf yang sedang menangis di belakangnya.

RAIGA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang