Hill Yustard mematung saat tetangganya berseru bahwa pasukan Iblis datang ke Desa Kronic untuk mencari dirinya, kepalanya seakan-akan pecah seketika, darahnya naik, amarahnya meluap-luap, lelaki elf itu terlihat berapi-api. Dia sangat membenci pada hal-hal yang berkaitan dengan Iblis, dan sepertinya, makhluk kotor itu kembali lagi ke kehidupannya.
Cukup masa lalunya saja yang hancur, masa sekarang, dia harus berbahagia, maka dari itu, ini kesempatannya untuk membalaskan dendamnya pada para Iblis Biadab itu, Hill sudah tidak sabar ingin menghabisi makhluk-makhluk kotor tersebut.
"Terima kasih atas informasinya!" jawab Hill Yustard pada pemuda di depannya yang merupakan tetangganya, lalu, lelaki elf itu menoleh pada Yuna dan Zapar yang ada di meja makan. "Maaf, Yuna! Zapar! aku punya urusan mendadak! Jadi aku harus pergi! Anggap saja rumah ini seperti rumah kalian! Jangan khawatir! Aku akan kemb--"
"IZINKAN AKU UNTUK IKUT! HILL!" Yuna langsung berteriak, memotong ucapan Hill yang terdengar buru-buru.
"AKU JUGA! KAWAN!" Zapar melakukan hal yang sama, dia tidak ingin melewatkan sesuatu yang menyenangkan.
Tak bisa menolak, akhirnya Hill menganggukkan kepala kepada mereka sebagai ungkapan setuju. Dan kemudian, Hill Yustard bersama Yuna dan Zapar pergi ke tempat yang dikatakan pemuda asing tersebut, ia bilang bahwa makhluk itu datang membawa pasukan, seperti akan berperang.
Ketika mereka sampai di puncak pohon raksasa, tempat yang dibilang munculnya pasukan Iblis, tapi sepertinya tidak ada apa-apa di sini, hanya langit biru yang cerah dan suara burung yang bercuit-cuit dari kejauhan. Hill Yustard terlihat linglung, dia masih percaya kalau para iblis pasti sedang bersembunyi di suatu tempat, karena itulah, dia berlari kencang ke segala arah di puncak pohon, untuk mencari keberadaan makhluk kotor tersebut.
Namun, tidak ada hasil, seluruh tempat di puncak pohon, sama sekali tidak terasa adanya kehadiran para iblis. Lalu, mengapa tetangganya bilang bahwa ada pasukan Iblis di sini padanya sampai menggedor-gedor pintu rumah Hill, padahal pemiliknya sedang makan bersama tamu-tamunya.
"Hill, sepertinya kau ditipu oleh orang yang tadi." ucap Yuna dengan nada yang pelan, menyadarkan Hill bahwa saat ini, dirinya telah dibohongi oleh tetangganya sendiri.
"Benar-benar keterlaluan! Padahal Hill sampai menunda makanannya! Tapi ternyata itu hanya kebohongan! Aku jadi marah! Kawan!" Zapar menggeram, dia jadi kesal pada orang yang tadi menggedor-gedor pintu. "Ayo! Hill! Bagaimana kalau kita datang ke rumahnya! Untuk meminta penjelasan! Kawan!"
Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambut panjang Hill yang berwarna putih, wajah lelaki elf itu jadi muram, dia terlihat kecewa. "Itu...," kata Hill Yustard dengan lirih. "Kita tidak perlu melakukannya. Mungkin, dia punya alasan sendiri untuk membohongiku."
"Tapi, Hill!" pekik Yuna dengan kencang, gadis itu jadi terbawa emosi. "Aku tidak terima temanku ditipu seperti ini! Dia harus menjelaskan padamu alasan mengapa dia membohongimu!"
"YA! AKU SETUJU!" Zapar menganggukkan kepalanya dengan semangat.
Namun, saat Hill akan membalas saran dari Yuna dan Zapar, sebuah gelak tawa terdengar dari tepi puncak pohon raksasa, yang sepertinya bukan hanya satu-dua orang saja yang tertawa.
"Hahahahaha! Ya ampun! Aku tidak bisa menahannya lagi!"
"Dia langsung pergi kemari untuk mencari iblis? Hahaha!"
"Konyol sekali! Hahaha!"
"Siapa juga yang akan percaya dengan hal seperti itu, kan? Kecuali Yang Terhormat Hill Yustard! Hahaha!"
"Aku tak menyangka, tipuan bodoh semacam itu mempan pada Hill! Hahaha!"
Datanglah, segerombol elf yang semuanya adalah pemuda berambut putih, sama seperti Hill, sedang tertawa-tawa puas memandangi orang yang telah ditipu oleh tipuan bodoh dari mereka, dan dari gerombolan itu, tetangganya yang tadi datang ke rumahnya, juga hadir di sana, ikut tertawa keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIGA ✓
FantasíaRaiga adalah seorang malaikat yang diturunkan dari Surga ke Bumi untuk melaksanakan tugasnya, yaitu membimbing para manusia ke jalan yang benar. Namun, ketika dia hidup di Bumi, Raiga bertemu dengan seorang gadis dan tiba-tiba melupakan tugas pentin...