☆[S3] Chapter 28 : Raungan Malaikat☆

118 14 108
                                    

"Ups, bercanda." Gadis mungil itu tersenyum pada Raiga, kemudian,

DUAR!

Meledakkan dirinya di dekat Raiga.

Terkejut, Raiga dengan cepat langsung meloncat ke belakang, menjauhi ledakan itu, dan syukurlah dia berhasil menghindarinya. Dia tak mengerti, mengapa gadis itu meledakkan tubuhnya sendiri seperti bom bunuh diri.

"Hah.. Hah..," Napas Raiga terengah-engah saking kagetnya mengingat hal yang menimpanya barusan. "Apa-apaan itu!?" Kedua kaki Raiga sampai gemetar.

Jasper yang berdiri sedikit jauh di sebelahnya hanya menatapnya dengan seringaian mengerikan. "Oho? Sepertinya kau terlihat ketakutan, kalau begitu, aku minta maaf, seperti biasa, kelakuan teman-temanku memang selalu keterlaluan terhadap orang baru. Dan ngomong-ngomong, gadis mungil yang tadi meledakkan dirinya sendiri, namanya adalah Esmeralda Ragnarok, dia dijuluki sebagai Iblis Peledak."

"Maaf saja, tapi aku tidak peduli pada namanya, tapi lihatlah!" Raiga masih gemetar tak berdaya. "Tubuh gadis itu hancur berkeping-keping! Dagingnya, tulangnya, darahnya, tercerai-berai kemana-mana!? Apa kalian tidak terkejut melihatnya!?" Raiga sampai berseru-seru, tidak seperti dirinya yang biasanya, karena jiwanya saat ini sedang berguncang melihat kejadian yang mencengangkan.

"Jangan cemas, Kuruga Raiga Bolton," jawab Jasper dengan nada yang rendah, dia memasang senyuman kambing, mengejek Raiga. "Gadis itu, Esmeralda Ragnarok, tidak akan mati hanya karena meledakkan dirinya sendiri,  kau tidak perlu bergetar begitu, sebab, kami, Para Iblis Nirvana, adalah makhluk abadi."

"Makhluk abadi, kau bilang?" Raiga menaikan sebelah alisnya, terheran-heran. "Apa kau sedang bergurau?"

"Tentu saja tidak, sayang," Dan sesosok wanita bertubuh seksi, salah satu iblis yang duduk di sofa, bangkit dan berdiri dengan lengan kanan bertumpu di pinggangnya, dia pun berjalan mendatangi Raiga, dengan pantat melenggak-lenggok, bahkan ia menginjak tubuh Esmeralda yang hancur dengan santai.

Setelah sampai di hadapan Raiga, wanita itu yang rambutnya berwarna cokelat legam bergelombang, membungkukkan badannya, agar sejajar dengan tinggi badan malaikat pemalas tersebut. "Kami itu benar-benar abadi, sayang. Jika aku berbohong, kau boleh meremas payudaraku sesukamu."

Mendengar godaan dari wanita iblis itu, membuat Raiga sedikit memundurkan posisinya, untuk menjauhi sosok itu. "Siapa dia, Jasper?" Raiga memalingkan pandangannya ke arah orang yang menculiknya.

"Dia adalah Miroslava Eguero, yang dijuluki sebagai Iblis Penggoda," balas Jasper dengan terkekeh-kekeh. "Hati-hati, Kuruga Raiga Bolton, sekali kau menyentuh kulitnya, kau akan bergairah ingin melepaskan hasrat bejatmu."

Beruntung, Raiga secara reflek langsung menjauhi Miroslava, jika dia diam saja tadi, mungkin Iblis Penggoda itu bakal memeluknya.

"Kau tidak perlu menjelaskannya seolah-olah aku ini makhluk yang patut dijauhi, kan, Jasper? Itu kejam sekali." Miroslava merengut tak suka mendengar penjelasan dari Jasper mengenai dirinya.

"Tapi kau memang patut dijauhi, Miroslava," Kini yang bersuara bukan Jasper, tapi seorang lelaki tinggi berambut hitam klimis yang mengenakan jas ungu mewah, dia berkaca mata, dan wajahnya terlihat angkuh dan sombong. "Aku bahkan tidak ingin mendekatimu walau hanya seinci."

Raiga memandangi sosok itu dengan mendecih jijik. "Aku benci pada tipe orang seperti itu," Lalu Raiga kembali memutar lehernya ke arah Jasper, "Siapa dia?"

Dengan senang hati, Jasper menjelaskannya pada Raiga, "Dia adalah Marcello Oblivion, yang dijuluki sebagai Iblis Paling Berkelas," ucap Jasper dengan menyeringai. "Marcello memiliki harta yang sangat besar di dunia Iblis, itulah sebabnya, dia jadi sedikit congkak, jadi, jangan lupa untuk membasuh tanganmu dengan bersih jika ingin berjabat tangan dengannya, Kuruga Raiga Bolton, heheheh!"

RAIGA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang