Chapter 34 : Bencana

464 77 2
                                        

Hari berganti. Sikap dan perilaku pangeran terhadapku mulai berubah. Ia bukan pangeran yang kukenal dulu. Entahlah, tapi dia agak sedikit menghindariku.

Ia selalu menghindari adanya percakapan panjang jika itu denganku. Aku tidak mengerti. Sebenarnya dia itu kenapa, sih?

Para menteri telah melakukan rapat dan siang itu perwakilan dari mereka menyampaikan hasil rapat ke ruangan singgasana. Tempat dimana pangeran sedang berdiam diri.

"Yang mulia, setelah melakukan pertimbangan yang matang, maka diputuskan bahwa Anda akan dinobatkan menjadi raja selanjutnya. Dan setelahnya akan diadakan pesta pemilihan permaisuri yang nantinya akan mendampingimu,"

DEG!

Ruangan seketika hening. Lima penyihir tak berkomentar apapun. Lalu di tengah heningnya suasana, pangeran berkata, "Baiklah, aku terima hasil rapat itu. Kapan dimulai penobatannya?"

👑

Setelah resmi menjadi seorang raja, Iru semakin menjauhiku. Sikapnya menjadi tak acuh akan keberadaanku. Aku merasa bahwa aku telah dibuang.

Apa - apaan ini? Padahal dulu dia yang mengambilku dari akademi. Dia yang membuatku menatap dunia ini dengan cara yang berbeda. Tapi kenapa sekarang...?

Setiap aku menawarinya bantuan, ia pasti menolaknya. Aku lelah. Tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Namun suatu hari, ia datang menghampiriku. Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia akhirnya meminta bantuanku. Aku senang pada awalnya. Dengan cepat perasaanku menerimanya kembali. Tapi ketika ia mengatakan maksudnya kepadaku, hatiku langsung terasa perih.

Kau tahu? Ia memintaku untuk membantu dalam persiapan pesta dansa pemilihan calon permaisurinya. Kenapa dia memintaku?

👑

Malam itu pesta dansa berlangsung meriah. Semua orang bersuka cita menyambutnya. Terutama para gadis dari kalangan bangsawan yang diundang secara resmi. Kurasa salah satu dari mereka akan menjadi Cinderella malam ini.

Tes...

Air mataku jatuh membasahi kertas yang kusimpan di atas meja kamarku. Benar, aku tak menikmati pestanya. Aku hanya diam di kamarku dan mulai menulis surat pengunduran diri.

Maaf. Tapi aku tidak akan pernah sanggup jika harus setiap hari melihatnya bahagia dengan orang lain. Aku takut suatu hari nanti, aku akan menjadi orang jahat.

Kuharap guru Minano bisa memaklumi keputusanku. Aku akan kembali ke akademi dan belajar lagi di bawah pengawasannya.

"KYAAAA!!!" terdengar suara jerit panik orang - orang.

Hatiku terasa tersambar petir. Aku beku di tempatku. Tak bisa bergerak.

"Para vampir menyerang!!!"

"Aku tidak mau mati!!"

"Kumohon..kumohon!! Ampuni aku!! AARGGGHH!!"

👑

MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang