chapter 5

949 131 6
                                    

Kringg
Kring
Kring....

"Arghhh, sial" mark meraih jam tersebut, berniat untuk membanting tapi sayang.

Ia menatap sisi tempat tidurnya yang kosong, mark beranjak dan melihat sekeliling kamarnya tidak ada seorangpun, ia berjalan kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bergegas ke sekolah,
"Wahh sudah rapih" yeri berdiri tepat di depan pintu kamar mandi.
"Astaga, kau membuatku kaget di pagihari" mark terjungkal kebelakang akibat kaget, yeri hanya terkekeh
••••
"Pagi eomma" mark memberi ciuman manis pipi eommanya

"Wah sudah rapih, hmm di mana teman mu?"
"Ahhhh ituu mm dia tidak jadi menginap" mark gugup
"aigo semalam eomma dengar kau sedang berbicara dengan seseorang di kamarmu" eomma menatap mark bingung

"Ah itu hmm aku lagi menghafal naskah untuk drama musikal"
Mark berbohong dan membuat yeri tertawa
"Sejak kapan kau tertarik seni theater?"
"Hmm entah lah" mark melirik yeri tajam

"Eomma, sering-sering buatkan aku bekal" ucap mark seraya memakan sarapannya

"Padahal kamu bilang kalau kamu bukan anak kecil"

"Tidak aku tidak pernah bilang" padahal kemarin ia baru mengucapkan kata-kata tersebut

"Eomma aku berangkat sekarang" mark pamit keluar
"Masih pagi mark, bahkan pintu gerbang sekolahmu belum di buka"
"Hari ini aku ingin naik bus"
"Ahh baiklah, hati-hati di jalan"

••••

"Tumben kamu berangkat naik bus"
"Aku sedang malas bawa motor" jawab mark dingin
"Kenapa kamu tak bawa mobilmu yang berbaris di garasi rumahmu"
"Itu bukan mob-"
"Itu mobil orang tuamu" potong yeri
"Kenapa jadi kau yang bawel?" Mark berjalan meninggalkan yeri.

Bus berhenti di halte tempat mark menunggu, ia masuk di iringi yeri di belakangnya, mark memilih duduk dekat jendela di kursi kedua dari belakang, saat yeri ingin duduk di samping mark tiba-tiba ada yang memanggil nama namja tersebut
"Mark" mark menatap orang yang memanggilnya, yeri memutar balikan tubuhnya menatap orang tersebut. "Arin" gumam mark
"Mark kamu naik bus juga ke sekolah?" Arin melangkah menuju kursi sebelah mark
Blusss...
arin menembus tubuh yeri, yeri terdiam saat wanita tersebut melangkah menembus dirinya, mark di buat kaget dengan kejadian tersebut, buru-buru ia mengubah raut wajahnya seperti semula

"ah iya gue naik bus" mark jadi agak linglung
"Kamu sering kesekolah naik bus?"
"Ah engga juga"
"Ehmm gitu"
Yeri hanya bisa menatap dua manusia tersebut dari kursi belakang yang kosong, saat di pemberhentian selalu ada orang yang masuk dan duduk di tempat yeri, membuat yeoja tersebut berpindah dan lebih memilih berdiri di belakang, mark melirik tingkah yeri.

"Dia hantu kenapa tingkahnya seolah-olah ia manusia" gumam mark

•••
Mark dan arin turun berdampingan, sedangkan yeri bingung harus turun bagaimana, karena banyak orang yang turun di halte depan sekolah mark dan alhasil membuat ia turun paling akhir.

Mark dan arin berjalan menuju kelasnya, yeri? Entah lah ia lebih memilih berdiam di dekat gerbang sekolah, ia berdiri sesekali memainkan ujung kakinya yang polos di atas aspal yang berpasir.
Yeri menatap awan yang terlihat cerah dan sesekali duduk di pinggiran sambil bersenandung

••••
"Baik anak-anak ibu ingin kalian bergabung dengan kelompok kalian masing-masing"

"Kenapa gue harus sekelompok sama kalian bertiga" mark menatap malas  haechan, jeno, jaemin
"Oh jadi lu maunya sekelompok sama arin doang ga sama kita?" Tanya jeno heran
"Ga gitu"
"Terus?"
"Kalu ada lu bertiga pasti yang kerja cuma gua sama arin doang" jelas mark
"Dih sape bilang, gua kerja kok" haechan menyengkal
"Sttt, sudah mending kita kerjain sekarang biar kelarnya cepet" arin mengeluarkan pulpen dan mulai menulis.

Benar yang arin duga tugas mereka belum kelar sedangkan jam pelajaran sudah habis
"Jadi gimana?" Tanya arin
"Kerjain di rumah jeno aja"
"Rumah mark aja sepi"
"Terserah kalian"
"Yaudah rumah mark fix"
"Besok aja gimana?"
"Aku engga bisa jen" balas arin
"Sabtu?" Arin mengangguk

'Mark kamu lupa sama absen dan proposal yang harus di kumpul hari ini' bisik yeri di depan telinga mark, namja tersebut sangat kaget dengan kemunculan yeri yang tiba-tiba
"Astaga.." mark menampar jidatnya pelan
"Kenapa mark?" Tanya arin
"Gue kelupaan sesuatu" mark mengambil beberapa kertas hvs dari dalam tas, ia buru-buru menuju ruang osis di sana terdapat ka taeil dan kak wendy
"Mark, apa ini engga terlalu buru-buru?" Tanya wendy
"Bahkan yang lain belum mengumpulan absen" tambahnya
"Ah aku takut kalau nanti lupa di kumpulin"
"Ohh baiklah"
"Aku balik ke kelas ya kak permisi" mark keluar dari ruang osis

"Makasih sudah mengingatkanku"
"Ah tidak masalah, aku akan selalu mengingatkan mu kalau kamu lupa" yeri tersenyum
"Bahkan kau tidak ingat siapa dirimu" ucap mark yeri hanya terkekeh

kamu tidak penasaran dengan diriku dan tidak ingin mencari tau siapa aku sebenarnya? -yeri



TBC
Jangn lupa vote dan komen yaa terimakasi☺️

See Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang