chapter 6

836 128 1
                                    

5.00am
"Mark bangun" ucap lembut di telinga mark
"Sudah pagi..." sangat lembut dan halus. Mark duduk dengan sigap Tubuh nya merinding seketika, ia menatap yeri yang duduk di depannya dengan mata yang masih tertutup.

Yeri berpindah ke atas pangkuan mark, tangannya memeluk tengkuk mark, kepalanya mengumpat di leher dan bahunya "A.. ap apa yang kau lakukan?" Mark gugup.

"Sebentar saja mark" ucapnya lembut, yeri menghirup aroma tubuh mark, namja tersebut tak bisa berbuat apapun karena shock dengan tingkah setan di atas pangkuannya tersebut.

"Yeri sudah cukup" mark memindahkan yeri dari pangkuannya, yeri menatap mark datar. Mark beranjak dari tempat tidur menuju kamaar mandi,
"Mark kau ingin ke mana?"
Yeri bangkit mengikuti langkah namja tersebut
"Aku ingin mandi" ucapnya datar
"Apa aku boleh ikut?" Tanya yeri pelan dan berhasil membuatnya kaget, buru-buru ia masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintu tersebut
"Mark...bodoh, udah tau dia hantu yang notablenya makhluk halus tak kasat mata, mau lu kunci nih pintu pake gembok rante juga dia pasti bisa masuk ngikutin lu, tinggal nembus beres... ganteng doang otakmah ga ada" gumamnya di dalam kamar mandi. Di sebrang yeri hanya bisa tertawa cekikikan melihat ekspresi wajah mark saat bangun tidur hingga masuk kamar mandi.

Drttt...
Drttttt...drttt..
Yeri menatap benda persegi yang tengah bergetar menandakan panggilan masuk.

Saat yeri ingin mengambil benda tersebut tiba-tiba mark berdiri di belakangnya
"Sedang apa?" Tanya mark seraya mengeringkan rambutnya yg basah, ia berbalik menghadap mark dan benar saja yeri kaget dengan pemandangan di depannya, mark hanya mengenakan celana pendek tanpa baju
"Mark pakai bajumu" yeri menutup matanya
"Apa hantu punya rasa malu?" Mark meraih ponsel di atas meja
"Gini-gini dulu aku manusia"
Yeri duduk di pinggiran kasur mark.

"Hallo"
......
"Arin?, kenapa?"
.......
"Oh, bisa kok kebetulan di rumah gue entar sore sepi"
.......
"Oh yaudah nanti gue bilangin ke anak cowonya"

Yeri menatap mark bingung

"Arin?, yang di bus kemarin?"
"Hmm, kenapa?"
"Pacarmu?"
"Bukan, hanya teman"
"Ohhh"
Yeri ketawa-ketawa seneng saat tau arin bukan siapa-siapa mark
"Ada apa denganmu" mark menatap aneh yeri
"Ahh tidak-tidak"

"Sudah lah aku mau sarapan dulu" mark beranjak keluar lalu berhenti di ambang pintu.
"Kau lapar?" Tanya mark
Yeri mengangguk
"Apa hatu bisa lapar?"
"Aku buktinya"
"Baiklah aku akan ambil makanan" merk turun ke lantai bawah mengambil makanan

••••
"Pagi eomma" mark mencium pipi ibunya
"Hay, pagi sayang"
"Eomma masak apa?"
Mark duduk di kursi meja makan
"Eomma masak omlate kesukaan kamu"
Mark membawa piring beserta susu ke kamarnya
"Hey mau kemana?"
"Aku mau makan di kamar"
"Jangan sampai berantakan ya"
"Aku bukan anak kecil yang makan berantakan"
ibunya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya
Mark buru-buru naik dan masuk ke kamarnya

••••
"Cepat sekali"
"Oh, kalu gitu aku makan di bawah aja deh biar lama"
Mark keluar pintu
"Ehh jangan, sini aja"
Yeri menepuk sisi kasur mark memerintahkan agar namja tersebut duduk di sisinya.

Mark mengambil meja kecil untuk ia taro piring di atasnya.
"Wah, sepertinya enak"
"Makanan ga ada yang ga enak kalu buat orang laper"
Yeri menatap mark datar
"Udah cepat makan"
Mark menyerahkan sendok ke arah yeri,
"Aku tidak makan" yeri menatap sendok dan mark bergantian
"Ambil ini" mark menyodorkan sendok tersebut, yeri meraih sendok tersebut dan... pranggg sendok besi beradu dengan piring kramik, mark kaget saat melihat sendok itu jatuh menembus kulit putih pucat yeri.

Mark menatap yeri "sudahku bilang aku tidak makan" yeri masih bengong ngeliatin sendok yang jatuh,
"Tadi kamu bilang laper"
"Aku ga pernah bilang"
"Jangan di liatin aja, kasian sendoknya jatuh" tambah yeri, mark meletakan sendok
yang jatuh ke sisi piring, yeri menatap mark lalu ketawa.

"Aku mau nanya"
"Tanya apa mark?"
"Kamu engga bisa memegang benda, tapi kenapa aku bisa megang tangan kamu semalam?"

"Entah aku juga tak tau"
"Sebenarnya apa sih yang kamu tau yer" mark kesal
"Tentangmu?"

"Apa maksudmu?"
"Aku bisa tau isi ini saat menatap matamu"
Yeri menyentuh kepala mark
"Buktikan..."
"Baik"

Mata mereka saling menatap lekat satu sama lain mark mulai berbicara lewat pikiran *emangnya bisa ya.-.?*

" menurutku kau gila yer"

"Tidak,Kau yang gila mark" yeri menunjuk mark,
"Heol" namja tersebut membelalakan matanya kaget.

"Gimana keren bukan?" Yeri menyombongkan dirinya.

TBC



Jangan lupa vote dan komen ya☺️

See Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang