"Jadi kapan kita mau mulai?" Tanya jeno. Mark diam menatap lurus ke depan, tatapannya seperti orang yang tengah berpikir keras
"Besok?" Timpal haechan
"Ya ga besok juga kali, besok gua mau jalan-jalan sama hina" jaemin mengelak
"Kemarin tubuh yari ngeluarin cahaya, di tambah asap putih yang wangi banget" jelas mark, kini jeno yang berpikir dengan keras.
"Gue rasa kita mulai 3 hari lagi, gue mau cari tau lebih jauh apa lagi yang bakal ngebuat gue sadar tentang dia, gue bakal berusaha nanya tentang masalalunya"
"Jangan buru-buru mark, lo tau kan dia cuma tau siapa namanya bahkan marganya dia ga tau, jadi gimana dia mau nginget masalalu"
Ucap Jaemin seraya mengutak-atih handphone.
"Makanya itu, kita harus punya barang bukti yang kuat, supaya yang mau kita cari ga susah" haechan mulai serius
"Gue rasa 3 hari terlalu cepet buat nemuin bukti, sedangkan kita ga punya pihak lain dari dia, jadi susah buat nyari identitas nya"
"Mark tu setan ada di sini ga?"
"Engga" balas jeno cepat
Semua mata menatap jeno tajam, jeno hanya bisa berdengus
"Gue kan udah bilang, gue bisa ngerasain kehadirannya. Tapi gua ga bisa liat rupanya, ga kaya temen lo yg indigo ini" jeno menunjuk-nunjuk bahu mark
"Sialan lo" mark menoyor kepala jeno.
••••••Yeri tengah berbaring di atas tempat tidur mark, tangannya mengelus bulu halus agmarri yg tertidur di atas perut rata nya.
"Mark agmarri sudah besar yaa?"
"Hmm, lalu?"
"Gimana kalau kita nikahin dia?"
"What!?" Fokus mark terhadap laptop hilang, mark menatap yeri bingung
"Aku mau punya cucu" balas yeri enteng
"What!!!!?" Mark melongo kaget
"Jadi kamu ga mau punya cu-"
"Aku bukannya ga mau" potong mark "lalu?" Yeri menatap mark sedih "kalu agmarri punya anak, siapa yang akan merawatnya?"
Jari telunjuk Yeri mengarah menunjuk dirinya dan diri mark dengan mata yang berbinar dan bibir yg cemberut
"Oke, Kita tunggu saat musim kawin" mark pasrah saat melihat ekspresi yeri.
"Yeheeeyyy" yeri berdiri dan berlari lari kecil di atas tempet tidur, mark hanya bisa menggelengkan kepalanya.
••••••"Kek jaemin di mana ya?"
"Di dapur" jaehyun meninggalkan kakeknya begitu saja, buru-buru menuju dapur
"Jaem buru anterin gue" jaehyun menarik tangan jaemin yang tengah menyendok bubuk susu
"Ehhhh.... tunggu jangan di tarik-tarik sakit tangan gue" jaemin melepaskan paksa tangan yg di cengkram jaehyun
"Lebai..."
"Sakit bego, bukan lebai"
"Yaudah cepet anterin gue"
"Kemana si?"
"Ke toko koper"
"Mau ngapain njir, di gudang banyak koper segala ukuran"
"Mau beli susu gua. Iya banyak, segala ukuran juga ada, yakali gue pake koper haji dan umroh" jawab jaehyun santai
"Koper lu kemana emangnya?"
"Ketinggalan di busan, gece ah lama nih"
"Iye, iye, sabar"TBC