"Tumben lu ke sekolah"
"Kalu engga di paksa gue ga bakal ke sini"
"Pasti nenek"
"Nih" jaehyun memberikan kunci
"Di rumah ga ada siapa-siapa"
"Kan ada lu"
"Gue mau pergi sehari"
"Biar gue tebak"
"Emmm... lu mau nemuin mantan lu atau pacar lu" ucap jaemin
"Sok tau lu bocah"
"Dah sana pergi, gue rasa mantan atau pacar lu nungguin keputusan lu"
"Tau apa sih lu bocah, kalu gini gue ga usah ke sekolah buat ngasih kunci rumah, biar lu tidur di luar aja sehari" ucap jaehun mala
"Yah jangan dong bang"
•••••
Jaehyun berjalan menelusuri lorong rumah sakit, ia terus berjalan sesekali melihat handphone berharap ada sebuah pesan atau pun panggilan masuk, tapi sayangnya tidak dari keduanya.
Jaehyun memasuki sebuah ruang rawat inap, mencari seseorang yang ingin ia temui. Dia ruang tersebut begitu sunyi dan rapi di atas ranjang tak terlihat orang yang ia cari.
"Permisi sus"
"Iya mas"
"Pasien di ruang ini kemana ya?"
"Pasien di pindahkan ke rumah sakit di singapur"
"Kenapa bisa pindah?" Jaehyun bingung
"Dokter di sini tidak sanggup lagi untuk menyembuhkan pasien tersebut. Dan pihak keluarga memutuskan untuk memindahkan pasien ke luarnegri untuk beberapa bulan, apabila sudah membaik ia akan kembali di rawat di sini"
Drrtttt....drrttttt....
Jaehyun melihat layar handphone dan tersenyum
"Emmm, terimakasih atas pemberitahuannya sus, saya permisi"
Ia berjalan meninggalkan suster tersebut
"Halo, joy"
"Jaehyun, sepertinya kita ga bisa ketemuan"
"Kenapa tiba-tiba"
"Aku sangat sibuk, hari ini banyak pasien yang harus kutangani"
"Padahal aku sudah di rumah sakit"
"Halo joy"
"Joy"
"Kamu masih di sana kan?"
Tut..tut...tutttt
Panggilan tiba-tiba terputus
Jaehyun menatap nenar layar handphone miliknya.
••••
Ting...
Pintu lif terbuka langkah jaehyun tiba-tiba berhenti saat melihat seseorang tengah duduk lesu di kursi roda, dengan selang infus yang menempel di tangannya dan mulut yang di tutupi oleh masker.
TBC
•
•
•
•
•
Jangan lupa vote dan komen yaaa....
