chapter 21

571 79 6
                                    

"Jen, Mark dimana?" Tanya arin
"Mark lagi di lapangan belakang"
"Ngapain dia di sana?"
"Aku ga tau, tapi akhir-akhir ini dia selalu di sana saat bel istirahat dan bel pulang"
Jelas jeno
"Coba kamu telfon dia rin"
"Ga usah di telfon, biar aku kesana aja mina"
"Oke"
arin berjalan menuju lapangan belakang yang lumayan jauh dari lapangan depan

"Arin"
Jeno berlari kecil mengejar arin dan berdiri di depan di hadapan wanita tersebut, seraya melarang wanita tersebut untuk pergi menemui mark.
"Kenapa jen?" Tanya arin bingung
"Kamu gausah nyamperin mark, mending kamu siapin kamera buat syuting" seraya mengatur nafas
"Itu kan tugasnya haechan"
Bodoh, jeno benar-benar lupa kalau haechan memang yang paling mahir dengan kamera.
"Kita hafalin adegan teksnya aja, kan lumayan panjang"
"Itu semua sudah di luar kepala aku jeno" arin berjalan meninggalkan jeno yang masih berdiri di tempatnya

"Rin, kamu engga seharusnya nyamperin mark" ucap jeno pelan, namun arin masih bisa mendengarnya dengan jelas
Dirinya berhenti sejenak berharap kata-kata apa lagi yang akan jeno lontarkan

"Kamu tau, akhir-akhir ini mark terlihat berbeda, lebih emosional, keras, panas, aku tak tau apa yang membuatnya seperti itu. yang aku tau di saat dia seperti itu dia tak mau di ganggu oleh siapapun, kalau orang berani mengganggu kesendiriannya dia tak akan segan-segan menumpahkan emosihnya dengan kekerasan, tak mandang orang itu lelaki atau wanita"

Arin menatap bahu jeno yang berdiri dua meter dari hadapannya
"Aku hanya bisa mengingatkan itu"

"Dan aku tidak mau kamu terluka karenanya" jeno berjalan meninggalkan arin di belakangnya, arin menatap kepergian jeno dengan pandangan sedih.
•••••

"Sorry lama" mark dateng menghampiri teman-temannya
"Gapapa mark" ucap arin lembut
"Yaudah yuk kita mulai aja, ini juga udah sore. Sedangkan masih ada 1 lokasih lagi" ucap somi.
•••••

"Mark pulang"
Percuma lelaki tersebut meneriaki kepulangannya, Yang selalu tidak pernah di balas oleh orang rumah
"Selamat datang"

"Loh, lu belum pulang?"
"Ini kan rumah orang tua gue dan orang tua lu" ucap taeyong santai
"Maksud gue Ke apartment mewah lu" mark melempar tas ke sofa, ia duduk di samping taeyong dan mengambil stik ps di tangan taeyong
"Gue masih kangen sama lu, makanya gue masih di sini" tiba-tiba taeyong memeluk mark dari samping
"Ihhh.... lepasin gaa.... lu bau bang, gue tau lu belum mandi dari pagi" mark meronta
"Jahat lu, kapan lagi lu di peluk cowok ganteng macem gue" taeyong mengerucutkan bibirnya malas
"Bang, gue mau nanya deh"
TBC




Duhh aku masih bingung deh nih cerita kapan ya tamatnyaa, ada yang masih kepo ga nih sama cerita ini?
Btw don't forget to comment and vote yaaaa

See Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang