chapter 7

743 111 7
                                    

"Mark"
"Kenapa?"
"Aku bosan"
"Kau bisa bosan juga ternyata"
"Apa hantu tidak boleh merasa bosan?"
"Aniyeo, hari ini temanku main ke rumah"
"Siapa?" Tanya yeri
"Haechan, jeno, jaemin?" Tambahnya
"Dan arin"
"Hmm sudah aku duga" yeri berbaring malas di atas kasur milik mark
"Ada apa?" Tanya mark
"Tidak" yeri mengguling- gulingkan tubuhnya di atas ranjang
"Mereka sudah datang"
"Bagaimana kau bisa tau?"
"Kau meremehkanku?"

Drtt...drttt....
Haechan: cepet turun
Mark: masuk ae sih, biasanya juga langsung nyelonong
Jeno: kalu engga di kunci juga kita udah masuk sob

••••
"Hai sayangggg" haechan berlari kecil ke arah mark
"Jijik ah chan"
"Btw emak lu mana? Biasanya yg nyambut kita paling pertama emak lu"

jaemin duduk di kursi ruang tamu rumah mark diikuti dengan haechan dan jeno.
"Kangen sama emaknya mark lu jaem?"
"Yee b ae si"
"Biasa pergi ke kantor appa gue"

"Lu pada mau minum apa?" Tanya mark
"Yang asem nyegerin kayanya enak deh"
Celetuk haechan
"Bentar gua ambilin ketek sumo"
"Yehh jahat amat"

Mark membuka lemari es dan mengambil satu botol besar jus jeruk tak lupa dengan nampan dan lima gels
"Mark arin mana?" Lagi-lagi mark di buat kaget dengan munculnya yeri yang tiba-tiba
"Astaga, yer kamu bisa ga kalu muncul ga bikin aku kaget" mark menaruh nampan berisi minuman ke meja tempat
"Ya maaf"

"Arin mana?, kok belum dateng"
"Dia lagi di jalan"
"Gue kira dia bareng salah satu dari kalian"

Drtttttt...drttttt
Arin: mark
Aku di depan kompleks rumah kamu, aku engga tau rumah kamu yang mana

Mark: lu tunggu situ, gua jemput lu

Mark beranjak dari duduknya "mark kamu mau kemana?" Tanya yeri yang juga ikut berdiri
"Jen, jaem, chan gua jemput arin dulu" mark tidak menatap yeri melainkan pergi dan tidak menjawab pertanyaan yeri.

••••
Mark datang dengan arin di sampingnya. yeri menatap keduanya datar, mark menangkap mata yeri yang tengah menatap tajam arin.

"kalian udah lama?"
"Engga kok rin baru berama menit yang lalu"
"Duduk rin" mark duduk di samping yeri, saat arin inggin duduk di samping mark kebetulan yang tengah di duduki yeri.

mark sadar kalau di sampingnya ada yeri "eh rin lu duduk di samping haechan aja" printah mark
"Kenapa memangnya mark?" Arin bingung
"Emm gapapa, gue cuma mau selonjoran aja "

"Dia pingin duduk deket kamu mark" yeri bercumam
"Sudah duduk saja!" ucap mark pelan,
"Emm yaudah kita mulai aja, biar cepet selesai"

Mereka sibuk dengan tugas kelompoknya. kali ini haechan, jaemin, dan jeno benar-benar berkerja karena diancam oleh mark 'kalu ga kerja nama lu bertiga engga gua tulis di kolom nilai' jelas.

"Akhirnya selesai" ucap arin
"Masih banyak waktu, mending kita main ps" ujar jeno
"Bener tuhh"
"Yaudah sana main" mark membiarkan teman-temannya main dengan dunianya.

Mark masih duduk di samping yeri sambil memperhatikan tingkah ketiga temannya yang lagi teriak-teriak main ps.

Mark menatap yeri, yeri memberikan senyumnya dan mark membalas senyumnya, dari awal arin diam-diam menatap mark dan yeri menatap arin datar.

"Kalian, aku pulang duluan ya"
"Loh kenapa pulang rin?" Tanya haechan di sela-sela ngegamenya
"Udah sore, aku engga boleh pulang malam"
"Oh yaudah hati-hati ya rin" jaemin melambaikan tangannya.

"Lu pulang naik apa?"
Tanya mark
"Naik bus mark"
"Biar gue yang nganter lu pulang"
"Gausah repot-repot mark"
"Udah gapapa, tunggu bentar gua ambil kunci mobil dulu" jeno diam-diam menatap jeno dan arin.

Mark berjalan berhenti di samping yeri
"Yer masuk kamar cepat, tunggu aku di dalam" bisik mark.



TBC

Ceritanya makin engga jelas, sebenernya aku bikin alur kaya gini biar beda aja sama cerita-cerita markri yang lain. So semoga kalian ga bosen ya sama jalan ceritanya.
TBC




Jangan lupa vote dan komen❤️❤️☺️

See Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang