Ting...
Pintu lif terbuka langkah jaehyun tiba-tiba berhenti saat melihat seseorang tengah duduk lesu di kursi roda, dengan selang infus yang menempel di tangannya dan mulut yang di tutupi oleh masker."Joy" panggil jaehyun
"Sus bisa tinggalkan aku sebentar" joy memerintahkan suster yang menemaninya untuk meninggalkan mereka berdua. Jaehyun dengan sigap mengambil alih kendali kursiroda.Mereka berdua berjalan mengelilingi koridor rumah sakit, keduanya enggan untuk membuka pembicaraan. Joy yang terlihat sedikit lebih resah dari biasanya.
Joy adalah mantan pacar jaehyun, mereka pacaran sudah 4 tahun dan berakhir 4 bulan yang lalu,
Sedih memang apalangi bagi joy. Joy yang memutuskan jaehyun dengan tanpa alasan, awalnya jaehyun menolak, tetapi sikap egois joy lebih mendominasi dari segalanya, dan akhirnya mereka putus. Selama 3 bulan mereka tidak pernah bertemu bahkan di kampus, 1 bulan yang lalu jaehyun tiba-tiba bertemu joy di rumah sakit setelah pertemuan mereka sebulan yang lalu, mereka mulai dekat kembali. Yang jaehyun tahu joy bekerja di rumah sakit sebagai suster salah seorang pasyen."Ada apa dengan dirimu?"
"Apa peduli mu?"
"Jelas aku peduli"
"Sebagai mantan pacar?"
"Tidak"Sikap joy tidak berubah sama sekali semenjak putusnya hubungan mereka.
"Aku tak habis pikir dengan dirimu"
Mereka berhenti di ujung koridor yang sangat sepi. Tangan jaehyun melepas kendali kursiroda, ia berjalan ke hadapan joy"Kamu tidak berubah"
Tambah jaehyun
"Aku rasa kita harus melanjutkan pembicaraan kita di telepon" joy memutar balikan kursiroda dengan susah payah, karena selang infusan yang menempel di tangannya."Apa ini yang kamu maksud sibuk, dan banyak pasien yang harus kamu tangani?"
Jaehyun menahan kursiroda agar tidak menjauh darinya"Udah seminggu kamu ngejauhin aku, padahal baru sebulan kita mulai deket"
"Joy, jujur aku kangen sama joy yang dulu" ucap jaehyun pelan, air mata joy berhasil lolos. "Aku juga kangen kamu hyun" ucap joy dalam hati
"Hyun kita udah ga ada hubungan apa apa lagi sekarang"
"Bukan berarti aku udah ga peduli lagi sama kamu"
•
•
•
9:30pm
"Yer" panggil mark, yeri tak menjawab
"Yer"
"Yeri"
"Yeri" yeri masih saja memandang kosong jendela besar di hadapannya.
"Yeri"
"Ah.. iya mark, kenapa?"
"Kamu yang kenapa?"
"Aku gapapa" jawab yeri tanpa melihat mark yang. Berada di belakannya,"Kayanya akhir-akhir ini kamu mulai cuek sama aku" jelas mark
"Meskinya aku yang bilang kaya gitu"
"Loh kok kamu?" Mark bingung
"Akhir-akhir ini kamu ngejauhin aku, sekarang kamu lebih milih sama arin ya?" yeri mengkerucutkan bibirnya kedepan
"Kenapa kamu ngomong gitu?"
"Jelas, karena kamu berubah"
"Aku engga berubah"
"Kamu berubah"
"Engga"
"Kamu berubah mark"
"Oh jadi kamu cemburu sama arin"
"Jelas aku cemburu" yeri memutarkan badanya menghadap mark, ia menatap mata terkejut milik mark.
"Binggo, kamu tertipu mark hahahaa" yeri tertawa di depan wajah cengo mark. Yeri mendekatkan mulutnya ke telinga mark
"Aku kemarin melihat namja tampan di sekolahmu, akupun terpana oleh pesonanya" yeri berbisik di daun telinga mark, dan membuat mark bergidik ngeri. Yeri menjauhkan kepalanya dari telinga mark
"Boleh aku jujur?" Tanya mark, yeri mengangguk
"Aku sungguh, sangat amat CEMBURU" wajah mark seketika merah padam karena malu.
"Aigoo, markkuu cutee sekali" yeri mencubit kedua pipi merah mark.
"Hahahaa, Bahkan kau cemburu pada dirimu sendiri" yeri terbahak-bahak seraya mencubit kedua pipi mark, namja tersebut mengerucutkan bibirnya.*yaa lord... bibirnya. Ingin nyosor rasanya"
Cuh...
Satu kecupan lolos di berikan yeri untuk mark.
"Kau harus tau, aku memberika first kiss ku untuk mu mark"
TBC
•
•
•
Tuhan aku sudah di buat gila oleh setan cantik dihadapanku -markAku cemburu dengan arin mark -yeri
•
•
•
•
Jangan lupa vote dan komen yaaaaaa,