chapter 2

1.2K 154 7
                                    

Mark memperhatikan yeoja tersebut dari bawah sampai atas, not bad rambut panjang di ikat, dengan setelan dress lengan panjang berwarna peace

" kumohon berikan aku tumpangan" mohon wanita tersebut.
Tanpa pikir panjang mark menganggukan kepalanya.

Mark memberikan helem tersebut, yeoja tersebut hanya diam.

"Pakai ini, kalau ingin selamat"
Yeoja itu hanya diam menatap mark
"Kau bisu?"
"Ayo lah kau baru saja teriak dan sekarang kau hanya diam saat ku tanya" mark memutar matanya malas

"Aigo..." mark langsung memakaikan helem ke gadis tersebut
"Cepat naik"
"Neee..."
Yeoja tersebut melingkarkan lengannya di pinggang mark, dan membuat namja tersebut tersentak kaget
"Maaf" sadar sengan respon mark yeoja tersebut melepaskan tangannya dari pinggang mark
"Cepat pegangan kalau ingin selamat"

Motor mark menerpa angin malam di kota seoul yang cukup dingin pada malam hari, mereka melewati sungai han yang terlihat ramai pada malam hari, di hiasi lampu warna-warni menambah kesan indah.

1 jam mereka berkutat dengan dunianya masing-masing, hening keduanya enggan untuk memulai pembicaraan lebih dulu,
Mark agak bingung dengan yeoja di belakangnya tersebut.

"Hey sudah satu jam kita mengenlilingi kota"
"Aku harus menurunkanmu di mana?" Tanya mark
"Bahkan kau tidak memberi tahu alamat rumah mu"

"Bawa aku kerumah mu" gumam yeoja tersebut
"What? Apa kau gila?"
"Tidak"
"Lalu kenapa kau memintaku membawamu ke rumahku?"
"Karena aku tidak tau di mana tempat tinggalku mark"
"What? Darimana kau tau namaku?" Mark menepikan motornya
"Ini"
jeri menyentuh namtag mark dari belakang, mark tersentak dengan tingkah gadis di belakangnya.

"Oke beri tau aku siapa namamu?"
"yeri"
"Baiklah, beri tau aku alamat rumahmu"
"Aku tak punya rumah"

"Maksudku rumah orang tua mu"
"Orang tuaku? Aku tidak tau" jawab yeri enteng

"Bisa aku pinjam ponselmu?"
"Ponsel? Aku tidak punya"
'Anak jaman sekaran tidak punya ponsel heol' gumam Mark kesal

"Apa kau punya teman?"
"Ya aku punya" yeri tersenyum
"Oke siapa dan kau tau rumahnya?" Mark mulai serius.
"Kau, aku tidak tau rumahmu" Yeri menunjuk dada mark dengan ujung jarinya

'Bahkan kita baru saja kenal kenapa kau bisa bilang aku temanmu' gumam mark
"Temanmu yang lain, selain aku"
"Aku tak punya"
'Yeoja aneh'
"Aku tak anek mark"
"Heol" mark benar-benar di buat bingung dengan wanita ini

"Aku akan bawa mu ke kantor polisi" mark menyalakan mesin motornya.
Yeri tak kunjung naik ia hanya diam menatap mark dengan mata berkaca-kaca dan bibir bergetar
"Tidak mark, jangan bawa aku ke tempat seperti itu" mohon yeri
"Di sana kau akan lebih aman"
"Tidak! Aku tidak mau!"
Tangisan yeri pecah, untung di sini agak sepi jadi tidak ada orang yang mendengar isakan yeri.

Mark meraih ponsel di saku celana dan menelfon seseorang.




TBC

Jangan lupa komen dan vote yaa, terimakasih☺️

See Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang