chapter 15

619 97 0
                                    

Selasa 7:30am, jam pelajaran pertama belum di mulai tetapi mark dan teman-temannya tengah sibuk dengan urusannya masing-masing.

Yeri? Seperti biasa dia selalu berdiri di dekat gerbang sekolah, mark tak mengerti kenapa yeri selalu berada di sana.

bahkan mark sudah sering membujuknya untuk ikut ke dalam kelas, yeri menolak dengan kalimat dan nada yang sama

"Aku tak mau mengganggumu belajar mark"

Karena itu sudah pernah terjadi. yeri berada di dalam kelas mark, dan namja tersebut tak fokus memperhatikan pelajaran melainkan fokus ke arah yeri yang tengah berdiri di belakang tak jauh dari kursi mark.

dan membuat namja tersebut harus ke luar dari jam pelajaran karna tak memperhatikan guru yg sesang mengajar.

"Selamat pagi anak-anak"
Yunho Seonsaeng berdiri di depan papan tulis
"Pagi seonsaengnim" ucap semua murid

"Hari ini saya tak bisa mengajar di kelas ini, dika-" belum sempat yunho menyelesaikan ucapannya murid sudah memotong pembicaraan dengan kata-kata syukuran.

"Alamdulilah"
"Yes"
"Akhirnyaa"
"Yes"
"Asaaa"
"Ssttttt.... diem dulu" ucap arin, dan hening seperti semula.

"Thank you arin, oke saya lanjut"
"Saya tak bisa mengajar di kelas ini dikarenakan, urusan pribadi dan mengharuskan saya untuk libur beberapa hari"

"Mau nikah pak?" Tanya haechan enteng
"Tidak, Doakan saja"
"Kalu ia, saya pingin banget punya keponakan pak"
"Cepet-cepet ya pak" haechan lagi-lagi bodohnya tak terkendali.
"Chan jangan aneh-aneh kenapa sih" mark menoyor kepala haechan pelan, sedangkan yang di toyor hanya senyum-senyum ga jelas.

"Kamu ada-ada saja chan"
"Saya akan berikan tugas film pendek, dan saya berharap kalian membuat kelompok terdiri dari 7 orang, terserah kalian Boleh pilih siapa saja, tapi saya tidak mau lelaki semua atau wanita semua"
"Bisa di mengerti?"
"Bisa pakkkk"
"Baik saya rasa cukup, dan selamat membuat film pendek"

••••
"Kita kaya ga punya temen lain tau ga sih" ujar jeno
"Ini-ini doang" tambah jeno
"Yaudah kalu gitu gue mau haechan keluar kelompok, di ganti sama dino" ujar mark
"Mark lu jangan bikin perang antar saudara ya di antara kita" ujar haechan
"Kebanyakan nonton drama lu chan"

"Emmm... mark aku boleh ikut kelompok kalian ga?" Arin muncul dari belakang mark.
"Ehhh arin... emm gue sih terserah temen-temen gue aja"
"Boleh rin"
"Boleh"
"Boleh banget"
"Boleh banget malah"
Ucap haechan
"Boleh kok rin kebetulan kelompok kita belum ada cewenya" jelas jeno
"Kalu bisa sih lu ajak 2 cewe lagi" jelas jaemin
"Aku, akan ajak saeron dan mina"
•••••
Yeri tengah berdiri di tepian, dekat gerbang sekolah, suasana yang sepi tak membuatnya merasa bosan. Bahkan ia sesekali berlari-lari kecil dengan kaki polosnya seraya bersenandung ria.

"Aku berharap hari-hariku tak akan berubah setelah bersamamu mark" yeri menatap langit yang sangat cerah.

Matanya tertuju ke suatu titik tak jauh darinya

"Permisi pak"
"Iya mas ada yang bisa saya bantu?"
"Saya boleh minta tolong titip, ini"
laki-laki tersebut memberikan kantong kecil ke pak satpam.
"Mas bisa langsung masuk saja, kebetulan sudah jam istirahat, kemungkinan tak akan mengganggu jam pelajaran"
"Baik kalau begitu, permisi pak"
Lelaki tersebut berjalan memasuki kalangan sekolah.

Yeri memperhatikan lelaki tersebut seraya berpikir kalau sebelumnya ia pernah bertemu sekali di suatu tempat.

Lelaki tersebut berjalan lurus dan yeri masih terus memperhatikan lelaki yang berada tak jauh di depannya.

"Aku tak akan ke sini kalau tidak karena nenek" jaehyun terus berjalan, jarak jaehyun dan yeri semakin dekat, sangat dekat dan benar-benar dekat blussss, tubuhnya menembus tubuh rapuh milik yeri.

Yeri merasakan tubuh jaehyun menembus tubuhnya. Sedangkan jaehyun sudah berjalan jauh di belakan punggungnya.
TBC





Jangan lupa komen vote yaaa share juga boleh kok😊

See Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang