Repost~
............~~
WARNING 17+
"Cih! Dia tidak mengingatku?" Ucap Pria itu geli, ia mengambil gelas berleher kecil yang sudah terdapat cairan berwarna yang memabukan.
"Bisa-bisanya jalang sepertinya melupakan diriku! Lihatlah aku akan membuat hidupnya seperti di neraka. Haha," Tawanya penuh kemenangan atas ide cemerlangnya yang baru saja melintas dibenaknya.
"Sial!" Teriaknya dan membanting gelas yang ada di gengamannya ke lantai membuat suara pecahan menggema di dalam ruangan pribadinya.
--------
"Ahhh..." Desahnya.
"Ya terus lah mendesah, panggil nama ku." Ucapnya sambil meremas payudara dan mencecap leher jenjang wanita itu.
"Daddy." Ucap pria itu dan menggigit daun telinga si wanita membuatnya mendesah kembali.
"Sebut nama ku jalang!" Bentaknya dan meremas bongkong sintal si wanita hingga wanita itu tersentak.
"Ahhh Da..daddy." Ucapnya terbata-bata karna kenikmatan yang bertubi-tubi membelainya.
"Aaaaaa.." Krsytal terbangun dari mimpinya, nafasnya terengah-engah, keringat dingin membasahi dahinya.
Krsytal terduduk mengatur nafasnya. Bagaimana bisa seperti sangat nyata? batinnya.
--------
"Krys bawakan laporan rapat yang aku serahkan pada mu." Ucap Mister Kim sambil berjalan melalui Krystal.
"Ne." Ucap krystal sambil membungkuk hormat pada atasannya. Krystal mengambil beberapa berkas laporan dari loker mejanya, ia meneliti ulang berkas tersebut agar tidak ada kesalahan sekecil apa pun.
Setelah beberapa waktu merevisi berkas tersebut krystal melangkah memasuki ruang Mister Kim.
Mister Kim mengambil berkas yang disodorkan Krystal kepadanya. "Aku tau ini sudah di revisi, kau selalu cekatan krys, aku bangga memiliki anggota team seperti mu." Ucap mister Kim.
"Terima kasih Mister." Krystal membungkusnya dan meninggalkan ruangan tersebut.
Hari ini semua pekerjaannya sudah selesai tidak ada lagi yang akan krystal kerjakan membuatnya bosan dan kantuk, terlebih Krystal terjaga semalaman karna mimpi buruk yang sangat ia benci.
Krystal menaiki lift menuju lantai paling atas dan menaiki sebuah tangga yang membawanya ke rooftop gedung kantornya.
Ia duduk di pinggir pembatas tanpa ada rasa takut sedikit pun, matanya menatap kebawah gedung berlantai 13 ini, melihat beberapa orang berlalu lalang seperti beberapa mobil yang sangat terlihat kecil dari atas.
Krystal tidak berpikir resiko yang akan ia terima jika ia duduk di pinggir pembatas, yang ia pikirkan kenapa nasib sangatlah kejam mempermainkannya.
Dosa apa yang ia lakukan sampai nasib begitu sangat mengecewakannya. Mahkota yang sudah ia jaga selama 23 tahun harus hilang di rengut seseorang yang tak ia kenali dan lebih parahnya ia tak mengingat siapa, dan bagaimana rupa wajah pria tersebut.
Krystal teringat akan mimpi buruknya tadi malam, hanya saja ia lupa nama yang ia sebut dalam mimpinya dan wajah pria itu sangat buram tidak terlihat.
"Kau akan terjatuh jika duduk di situ." Suara bariton seorang pria mengagetkan Krystal dan hampir membuatnya jatuh kalau saja tangan kekar pria itu tidak melingkar dengan cepat di pinggang rampingnya.
Tubuhnya dengan mudahnya di angkat pria tersebut,saat krystal menatap wajah pria itu jantungnya seketika berdegup kencang dan mata itu yang membuatnya resah.
"Apa kau bodoh?" Tanya pria tersebut sambil menurunkan Krystal.
Krystal yang tidak terima dikatai bodoh, ia langsung menginjak kaki pria tersebut membuat si empunya meringis kesakitan dan menatap geram Krystal.
"Apa-apaan kau mengataiku bodoh?" Ucap Krystal sedikit membentak.
"Aku tidak mengatai mu, tapi kau memang bodoh, bagaimana jika kau terjatuh?"
"Aku saja biasa, kenapa kau sangat tidak biasa, lagi pula jika jatuh pun tidak apa-apa." Ucap krystal dengan santai.
"Kau memang gila, aku tidak mau ada berita yang akan merusak reputasi perusahaan ku sendiri!" Ucap pria tersebut.
Mata krystal membulat sempurna, apa dia salah dengar, perusahaannya. Krystal mengulang kata-kata perusahaan ku..
"Perusahaan ku?" Cicit krystal melemah.
"Ya mengapa? Ini memang perusahaan ku, bagaimana bisa seorang karyawan seperti mu tidak mengetahui pemilik perusahaan kau bekerja." Ucap pria itu.
Krystal menjadi salah tingkah dan gelagapan, apa yang harus ia lakukan. Ini memang salahnya yang terlalu cuek dengan lingkungan sekitar. Krystal meringis dan menundukan kepalanya menahan rasa malu.
"Maafkan saya Tuan," Krystal terdiam memutus perkataannya karna ia tidak tahu siapa pemilik perusahaan ini.
"Oh Sehun." Ucap pria bernama Oh Sehun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya pada karyawannya yang satu ini.
"Maafkan saya Tuan Oh Sehun." Ucap krystal mengulang kembali perkataannya agar lebih lengkap.
"Kau yang bernama Krystal?" Tanya Sehun membuat krystal menaikan sebelah halisnya bagaimana atasannya itu mengenalnya.
"Iya Tuan, bagaimana Anda mengenal saya?" Tanya krystal.
Sehun terkekeh melihat raut wajah krystal, sangat menggemaskan.
Apa yang kau pikirkan Oh Sehun. Batinnya.
"Aku ini direktur utama perusahaan ini bagaimana aku tidak mengenal karyawan ku." Ucap Sehun.
Bagi krystal jawaban Sehun itu sangat tidak realistis, yang benar saja seorang direktur utama mengenal satu-persatu karyawannya, menginjakkan kaki di lantai karyawan saja tidak pernah, Krystal yakin Sehun hanya menginjakkan kakinya di lift khusus yang menyambungkan lantai ruangannya dan lobi utama jadi mustahil Bos nya itu mengenal semua karyawannya.
"Yang benar saja, bahkan tuan tidak pernah menginjakkan kaki tuan di lantai para karyawan bekerja, apa lagi membaca satu-persatu daftar riwayat karyawan yang begitu banyak." Ucap krystal membuat Sehun terdiam.
Yang dikatakan Krystal memang sangat benar, ia hanya mengenal karyawan terpenting saja di perusahaannya selebihnya ia tidak mengenal, jangankan mengenal melihat wajah para karyawannya saja tidak pernah.
Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lalu tersenyum menatap Krystal.
"Itu karna kau karyawan yang telaten, banyak yang membicarakan mu." Ucap Sehun lalu menghela nafasnya.
Krystal mengalihkan pandangannya, pipinya memanas ia yakini bahwa pipinya itu sudah seperti kepiting rebus.
Gila, ya Krystal bisa gila jika seperti ini terus. Ia harus cepat-cepat pergi dari sini lebih tepatnya ia ingin hilang sekarang juga dari hadapan Oh Sehun yang sudah membuat hatinya berdegup tak karuan.
"Bukankah kemarin kita bertemu?" Tanya Sehun membuat Krystal menatapnya.
Krystal seperti terhipnotis saat matanya bertubrukan dengan mata tajam sang direktur utama.
"Krystal." Panggil Sehun sambil melambaikan tangannya di depan wajah Krystal.
"Eh!" Krystal terlonjak kaget berlari sangat kencang ke arah pintu masuk, ia sudah tidak sanggup lagi berhadapan dengan Oh Sehun karna semakin Sehun menatapnya jantungnya semakin berdetak tidak karuan.
Sehun berbalik menatap punggu krystal yang berlari dan menghilang di balik pintu, bibirnya tersungging.
TBC.
Makasih atas votment nya 💞💞

KAMU SEDANG MEMBACA
Endless love [Repost]
Fanfiction~20200507 #1 Sestal. ~20183012 #1 Sestal. WARNING! SESTAL AREA. Cerita pertama saya,alurnya mungkin acak acakan dan banyak sekali Typo. ⚠don't copast ⚠ benar-benar dari pemikiran saya sendiri❗️ Plagiat jauh-jauh sana. Saya tidak ridho dunia akhir...