Repost~
::::::::::::::::::::::
Leo membantingkan ponselnya ke sofa terdekat, ia sungguh kesal setengah mati. Cukup ini yang terakhir ia menghubungi Irene tetap saja ponsel wanita itu tidak aktif padahal dari malam Leo menghubungi wanita itu sampai Leo terjaga dari tidurnya mengkhawatirkan Irene yang entah kemana.
Ia sudah mengujungi semua tempat yang selalu Irene kunjungi tapi tetap saja hasilnya nihil. Leo menghela nafas menghempaskan tubuhnya di kursi kerja dan mendorong kursi tersebut mendekati jendela yang memperlihatkan ramainya kota Seoul di siang hari.
Pikirannya menerawang memikirkan perkataan Irene kemarin sore.
▶️
Irene memasuki ruang kerja Leo membuat Leo tersenyum melihatnya. Sebuah pelukan hangat Leo salurkan pada tubuh Irene yang sendari tadi hanya diam tidak membalas pelukan Leo membuat Leo melepaskan pelukannya dan menatap Irene yang terdiam dengan wajah pucatnya."Ada apa?" Tanya Leo menyelipkan helaian rambut Irene ke belakan daun telinga wanita itu.
Irene menunduk ia tidak sanggup menatap mata Leo yang penuh dengan cinta pada dirinya. Mungkin ia harus mempersiapkan diri jika Leo meninggalkannya untuk saat ini tapi ini sangat sulit.
Bodoh kau Irene!
"Irene." Leo menarik dagu Irene untuk tidak menunduk karena Leo tidak menyukainya.
Irene menghela nafas dan menghirupnya kembali dengan rakus, tangannya terus saja meremas ujung bajunya sampai terlihat begitu kusut.
"Oppa." Lirih Irene memanggil Leo.
"Ya?" Leo tersenyum masih dalam posisi yang sama menghadap Irene menatapnya dengan kerinduan.
Leo mengerenyitkan dahinya menatap Irene yang sendari tadi terdiam dan wajahnya sangat pucat pasih. Sepertinya ada yang tidak beres. Batin Leo.
"Oppa, a...aku," ujar Irene dengan terbata-bata dan menggantungkan ucapannya. Rasanya ia tidak sanggup untuk jujur tapi ia tidak mungkin menutupi kehamilannya pada Leo. Sama saja jika ia menutupinya dari Leo ia akan lebih menyakiti Leo.
Leo terdiam ia ingin Irene menyelesaikan perkataannya dengan baik. mungkin jika wanitanya itu punya masalah sebagai lelaki Leo akan membantunya.
"Oppa aku hamil." Ucap lemah Irene mempererat kepalan tangannya membuat buku-buku jarinya memutih. Leo terdiam ia masih mencerna perkataan Irene yang sangat kecil tapi masih ia dengar.
"Hamil?" Tanya Leo tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Irene mengangguk lemah dan kembali menundukan kepalanya.
"Siapa?" Tanya Leo.
Leo mengusap wajahnya sunggu ia kecewa denga Irene bagaimana bisa wanita itu hamil bahka Leo sebagai kekasihnya tidak pernah melewati batas hanya kecupan itu saja sudah intim untuk seorang Leo.
Sebisa mungkin Leo menahan nafsu hewannya karena ia menghargai Irene sebagai wanita yang ia cintai tapi kenapa Irene memberi kabar yang membuatnya sesak sudah cukup adiknya kemarin terkena kecelakaan seperti itu. Dan apa kehamilan Irene karna dirinya juga? Tidak.
"Katakan siapa Irene?" Tanya Leo berjalan mendekati jendela menatap ke luar dengan pikiranya yang berkecamuk.
"Bahkan aku tidak pernah menyentuhmu seintim itu. Apa kau tidak menghargai ku Irene?" Leo mengetatkan rahangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless love [Repost]
Fanfiction~20200507 #1 Sestal. ~20183012 #1 Sestal. WARNING! SESTAL AREA. Cerita pertama saya,alurnya mungkin acak acakan dan banyak sekali Typo. ⚠don't copast ⚠ benar-benar dari pemikiran saya sendiri❗️ Plagiat jauh-jauh sana. Saya tidak ridho dunia akhir...