Tigapuluhsatu

2.9K 302 56
                                    

Repost~

°°°°°°°°°°°°
Kecepatan mobil itu sudah sangat setara dengan mobil balap yang sedang berpacu. Yang di pikiran Sehun saat ini hanyalah sesosok istrinya. Nyawa dalam bahaya saja Sehun lupakan.

Rasa bersalahnya sangat berkembang di setiap detik jarum jam berputar. Sudah terlalu banyak dirinya membuat krystal kecewa. Perlakuan kasar begitu saja melintas di benak Sehun membuat pria itu mencengkeram stir mobilnya dengan sangat erat.

Sehun memarkirkan mobilnya di halaman depan. Ia berlari memasuki rumahnya yang tampak sepi dan gelap. Hatinya semakin nyeri saat membuka pintu kamarnya.

Tubuhnya semakin lemas saat melihat lemari yang terbuka dan agak berantakan. Pikirannya tidak salah jika krystal kabur dari rumah.

Kecewa?

Ya Sehun sangat kecewa pada dirinya sendiri yang tidak bisa peka pada prasaannya sendiri. Bodoh! Ia pria terbodoh yang ada di dunia ini membalas dendam tapi terjebak permainannya sendiri.

"Arghh!!" Teriak Sehun dan memecahkan cermin dengan vas Bunga yang sudah berani-beraninya memantulkan dirinya yang sangat beengsek!

Nafasnya memburu pikirannya kacau tapi ia mulai mengontrolnya sedikit demi sedikit. Setidaknya ia bisa berfikir apa yang harus ia lakukan sekarang.

Tentu saja mencari krystal Oh Sehun bodoh!

Sehun berlari menuju mobilnya. Ia mengendarai mobilnya dengan perlahan mencari sosok istrinya. Mungkin saja ia bisa menemukan krystal di trotoar.

Selama mengendarai otaknya terus berputar mengingat-ngingat. Tidak mungkin jika krystal pulang ke mansion nya. Pikir Sehun.

Kau benar Sehun. Karna krystal terlalu bodoh mencintai dirimu. Ia tidak akan sanggup jika kakak dan adik krystal menghabisi mu jika ia pulang ke mansion.

Sehun memutar arah, yang ia tau krystal menyukai sungai Han siapa tau krsytal kesana.

Sudah 15 menit lamanya Sehun mengitari sungai han tapi nihil. Hanya angin malam yang menerpa kulit putih bak susu itu.

"Oh Sehun."

"Kau bodoh."

"Kau berengsek."

"Kau bajingan."

"Kau! Arghh."

Sehun mengusap wajahnya secara kasar ia memasuki mobilnya lalu menghempaskan tubuh. Boleh kah ia menangis?

Tentu saja! Tapi tak akan ada hasilnya jika hanya menangis tanpa mencari.

Sehun memejamkan matanya. Memijit pelipisnya yang sedikit pusing. Perkataan Daehun dan Chanyeol bagaikan sebuah komedi putar yang mengelilingi pikiran Sehun.

"Bersiaplah untuk kehilangan dirinya." Guman Sehun masih memejamkan matanya.

Chanyeol!

Deg.

Nama Chanyeol terlintas begitu saja. Kenapa tidak dari tadi nama sahabatnya itu muncul. Krystal pasti akan menemui Chanyeol.

Dengan kecepatan penuh mobil Sehun membelah jalanan kota Seoul menuju apartemen Chanyeol.

----

Chanyeol mengumpat kesal mendengar suara bel apartemennya yang terus saja berbunyi tanpa henti-hentinya. Demi Tuhan ini susah sangat malam. Orang macam apa semalam ini bertamu ke rumahnya.

Chanyeol melangkah mendekat pintu. Tangannya membuka knop pintu tersebut dan menarik pintu hitam itu.

Kemarahannya memuncak saat melihat sosok Oh Sehun yang masih menekan-Nekan bel tanpa sadar jika pintu itu terbuka.

Endless love [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang