Enambelas

2.5K 288 40
                                        

Repost~

••••••••••••••
Krystal membaca beberapa majalah yang baru saja seorang kurir mengantarnya. Mulai dari majalah fashion yang ia senangi sampai majalah mengenai kehamilan karena itu sangat berguna untuknya yang tengah mengandung.

Sudah dua jam ia duduk tanpa mempedulikan semua orang yang ada di dalam rumah ini, bahkan baru saja Sehun berangkat kerja tapi krystal tidak peduli berbeda dengan Irene yang sangat memperhatikan Sehun membuat krystal muak saja.

Seorang pelayan meletakan susu kehamilan di depan krystal yang selalu rutin ia minum. Saat tangannya bergerak untuk mengambil susu tersebut seseorang telah mengambilnya duluan membuat krystal menatap tajam Irene yang dengan santai meneguk minuman krystal.

Ah jadi wanita ini hamil. Pikir krystal.

Krystal berdiri menatap Irene yang masih meneguk minuman yang mestinya krystal minum. Saat Irene sudah beres menghabisakan susu tersebut dan meletakan kembali ke atas meja lalu Irene tersenyum ke arah krystal.

Tidak mungkin seorang Krystal Jung akan diam saja setelah di hina seperti itu. Murahan. Krystal tersenyum miring matanya intimidasinya menatap tajam terhadap Irene seakan ingin mencabik-cabik kulit Irene. Dan itu benar.

Irene membalas tatapan tajam krystal membuat krystal bertambah semangat. Dengan cepat krystal melemparkan majalah yang ia pegang dan mengenai wajah Irene yang tidak terima dengan perlakuan krystal.

Krystal hendak meninggalka Irene tapi wanita itu keburu meneriaki krystal membuat krystal tertawa mengejek.

"Apa yang kau lakukan jalang!" Ungkap Irene dengan wajah yang memerah menahan amarah.

Krystal tertawa renyah ia sangat terhibur dengan kejadian ini. apa lagi wajah Irene yang merah padam.  "Aku tidak melakukan apa-apa," gantung krystal. Perlahan krytal mendekati Irene. Dan membisikkan sesuatu yang membuat irene ingin sekali menghabisi krystal.

"Jika aku jalang maka kau lebih redah dari jalang rendahan yang mengemis dinikahi oleh suami orang lain. Ck!" Bisik krystal dan meninggalkan Irene.

"Sialan kau Jung krystal!" Maki Irene. Irene berlari  mengejar krystal. Tangan kanannya menarik rambut panjang krystal membuat krystal tersentak ke kebelakang.

Sakit.

Apa krystal akan diam? Tidak!

Sebelah tangan krystal mencekal kuat lengan Irene yang sedang menjambakanya. Membuat jambakan Irene terlepas begitu saja krystal langsung membalikan badannya dan mengunci lengan Irene di belakang tubuh gadis itu.

"Jangan pernah melawan ku jika kau masih ingin merasakan surga dunia." Ancam krystal dan melepaskan Irene dengan sedikit dorongan membuat Irene terhuyung ke depan.

Langkah krystal terhenti dan berbalik melihat Irene terduduk di sofa yang masih meringis kesakitan.

"Ah sepertinya Leo oppa memilih jalan yang benar untuk mencampakan mu. Aku yakin janin di dalam perutmu bukan benih dari Leo oppa." Ejek krystal dan kembali melangkah ke kamarnya.

Irene menangis. Ucapan krystal membuatnya teringat akan Leo yang sangat terluka atas apa yang terjadi.

Dia gadis bodoh yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri.

---
Sehun melangkah memasuki privat Room dari sebuah restoran berkelas internasional. Malam ini Sehun akan menandatangani sebuah kontrak kerja sama dengan perusahaan Kkmjong dalam sebuah proyek besar.

Entahlah saat rapat kemarin presentasi Kai lebih unggul di banding prusahaan lain seperti perusahaan Leo yang notabene kakak iparnya sendiri, tapi Sehun harus perfesional memilih perusahaan yang akan bertanggung jawab pada pembangunan hotelnya. Persentasi Leo kemarin sangat kacau mungkin ada yang sedang pria itu pikirkan.

Sehun berjabat tangan dengan kai sebelum ia menduduki tubuhnya di kursi yang berhadapan dengan kai. Semua sajian sudah lengkap memenuhi meja makan membuat Sehun agak risih.

"Senang bisa berkerja sama denganmu tuan Oh." Ucap kai berbasa-basi. "Ditunda dulu saja tanda tangan kontraknya, kita santai dan mencicipi terlebih dahulu makanan yang ada disini." Ungkap kai sangat santai membuat Sehun agak canggung.

Sehun menegakkan badannya. "Bukankah lebih baik menandatangani kontrak terlebih dahulu?" Tanya Sehun.

"Tidak tuan Oh, dengan mencicipi dan beberapa obrolan akan membuat kita lebih dekat dalam proyek in." Ucap kai.

"Baiklah." Sehun menaruh jasnya di kursi sebelah. Ia menggulung lengan kemejanya sampai kesikut tangannya dan mulai mengambil sebuah piring pasta.

Kai tersenyum melihat Sehun. Kai memotong kembali steak yang ia pesan tadi. "Ah ya bagaimana keadaan istri Anda?" Tanya Kai tanpa melihat Sehun.

Sehun terdiam dan menatap Kai. Bagaimana Kai mengetahui bahwa ia sudah menikah. Sehun tak kunjung menjawab pertanyaan kai membuat kai melirik Sehun yang sedang menatapnya tajam.

"Ayolah Bung jangan cemburu seperti itu." Ucap kai tersenyum dalam arti berbeda. 

"Aku tidak cemburu." Sanggah Sehun dari pernyataan Kai membuat Kai terkekeh geli.

"Ah sepertinya istri mu tidak baik-baik saja. Kau tau krystal cinta pertama untuk ku. Senyumnya sangat cantik bukan? Terlebih badannya yang molek sangat nengairahkan." Ucap kai memancing amarah Sehun.

"Kau tau kau berhadapan dengan siapa?" Ucap Sehun dengan dingin.

"Ya aku tau, kau Oh Sehun suami dari Krystal Jung cinta pertama seorang Kai Kim."

Sehun mengepalkan tangannya menahan emosi yang sudah mendidih di ubun-ubunnya.

"Kau tau krystal adalah wanita egois yang tidak akan pernah mau berbagi dengan apa yang dia miliki. Mungkin di rumah mu akan terjadi peperangan antara dua wanita hamil. Bukan kah itu lucu dan lebih lucunya Irene adalah kekasih Jung Leo kakak ipar dari seorang oh Sehun." Kai tertawa renyah tanpa pedulikan wajah Sehun yang sudah memerah karena merendah amarah yang sudah berkobar.

Sehun menatap tajam kai seakan-akan kai adalah mangsanya yang harus ia habisi untuk kebutuhan hidupnya.

"Tolong Anda jaga ucapan Anda." Ucap Sehun setenang mungkin. Ia tidak akan terbawa emosi.

"Haha, kau terlalu bodoh Tuan Oh untuk menyia-nyiakan seorang krystal Jung yang penuh pesona."

"Ku pastikan krystal akan berpindah tangan padaku. Tapi akan lebih mengasikan jika melihat dua wanita hamil saling berseteru."

"Baiklah sepertinya sudah cukup." Ucap Kai dan membersihkan bibir ranumnya dengan sebuah tisu.

"Kita lanjut kerja sama kita tuan Oh." Sambungnya lagi.

Sehun menggebrak meja dan menarik kerah Kai menatap Kai tajam. "Persetan dengan kerja sama." Bentak Sehun. "Berhati-hatilah karna kau membangunkan singa tidur." Sehun melepas Cengkramannya dan merobek-robek kertas yang seharusnya mereka tanda tangani.

Sehun mempacu mobilnya membelah jalanan kota Seoul menuju rumahnya.

Baru saja memasuki rumahnya ia sudah di Sugguhi pemandangan yang membuatnya tercengang tak percaya dengan apa yang ada di depannya.

TBC.

Pagi-pagi bikin kesel aja 😅

Makasih votmennya 💞

Endless love [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang