Duapuluh

2.7K 296 54
                                    

Repost~

°

°°°°°°°°°°°°°°
"Mana ada hantu di sekitar sini?" Tanya krystal trus berjalan meninggalkan Sehun yang bercerita mengenai sesosok hantu yang selalu muncul di halte bus.

"Ada krys, sangat menyeramkan." Ucap Sehun mengikuti langkah krystal dari belakang.

"Hantuuuu," Sehun terus menjahili krystal sampai krystal mempercepat langkahnya menuju rumah.

"Aku tidak takut!" Krystal semakin mepercepat langkahnya, sekali-kali ia memaki Sehun.

"Kau yakin? Bagaimana jika hantu itu muncul di depanmu?" Ucap Sehun membisikkan dari belakang membuat krystal merinding setengah mati.

"Jangan bercanda, mungkin hantunya kau Oh Sehun!" Ujar krystal sinis. Sebenarnya ia takut tapi ia tak mungkin terlihat lemah di hadapan Sehun. Itu harga diri.

Krystal membuka pintu rumah meninggalkan Sehun yang berapa di belakangnya. Ia tidak mau menatap Sehun.

"Krys di belakangmu ada hantu." Ucap Sehun masih menjahili krystal.

"Sudahlah Sehun di sini tidak ada hantu!" Cicit krystal menoleh menatap Sehun tajam. Yang di tatap hanya menyengir tak jelas membuat krystal dongkol.

"Aku tidak percaya dengan hantu!" Tegas krystal seraya memutuskan padangannya dari Sehun. Saat ia berbalik. "HANTUUU!" Jerit krystal dan langsung memejamkan matanya saat menangkap sosok seperti Sehun dengan mata tajam seperti akan keluar dari tempatnya.

"Hahahahaha," krystal hanya bisa mendengar suara ketawa yang sangat puas ia yakini itu tawanya milik Sehun. Ya Tuhan mengapa Sehun malah menertawakannya!

"DIAM!" Bentakan seseorang membuat orang yang sedang tertawa berhenti,membuat krystal bingung nyatanya suara tawaan dan bentakan keduanya sama persis. Perlahan krystal membuka matanya. Beberapa kali matanya mengerjap. Manik mata hazelnya menatap Sehun yang tengah menatapnya menusuk.

"Apa kau bodoh?" Sehun mencengkeram rahang krystal membuat krystal mendongkak menatap Sehun.

"Apa yang kau maksud?" Ujar krystal agak sedikit gugup.

"Kau memang bodoh! Apa kau tidak bisa melihat mana suamimu dan mana yang bukan!" Bentak Sehun membuat krystal semakin bingung.

"Sehun kenapa kau seperti ini." Lihir krystal.

"Seperti ini bagaimana!" Tanya Sehun menatap tajam krystal. "Kau memang bodoh krystal!" Lanjutnya lagi.

"Sehun lepaskan." Suara interuksi seseorang dari belakang krystal membuat Sehun menoleh dan melepas cengkraman krystal.

Bugh.

Satu pukulan berhasil Sehun layangkan pada pipi kanan Daehun membuat Daehun tersungkur. "BERENGSEK KAU OH DAEHUN!" Bentak Sehun dan kembali memukul pipi kanan Daehun.

Krystal terbelalak tak menyangka menatap kedua orang di hadapannya sangat sama persis. Yang berbeda hanya warna rambut dan pakaian mereka. Bisakah Tuhan ambil nyawaku sekarang? Batin krystal. Ia tak sanggu nyatanya yang tadi seharian manis bukan sosok suaminya yang arogan tapi kembaran suaminya yang sangat berbeda jauh perlakuannya.

Krystal terdiam apa yang harus ia lakukan saat melihat kedua saudara sedang beradu tinju. Oh ayo lah ia sangat pusing.

"BERHENTI!" Jerit krystal menghentikan keduanya. Tangan Sehun masih mencengkeram baju oblong Daehun dengan erat sampai meninggalkan bekas.

Krystal terdiam menatap kedua persaudaraan yang nyatanya sangatlah mirip. Ya Tuhan cobaan apa lagi ini. Krystal memijit pelipisnya. Seketika rasa pusing menyerangnya begitu saja.

"Lepaskan tanganmu Sehun." Lihir krystal membuat sehun menatapnya tidak suka. Apa krystal sedang membela Daehun.

"Kau membela orang yang sudah menipumu?" Tanya Sehun seraya melepas cengkraman pada pada baju Daehun yang sedang menyeka darah yang mengalir di sudut bibir pria itu dan Sehun melangkah mendekati krystal.

Krystal menggeleng lemah. Rasanya sungguh pusing. "Ini sakit Sehun." Lihir krystal menjambak rambutnya sendiri membuat Sehun dengan cepat merengkuh krystal dalam dekapannya. Melihat krystal yang seperti ini Sehun tersenyum kecut. 

Daehun yang melihat Sehun tak bergeming hanya mendekap krystal tersenyum miring. Ia tak habis pikir dengar Sehun. Terlihat jelas bahwa sehun mengkhawatirkan istrinya tapi kenapa ia masih membawa Irene ke apartemennya? Ayolah ia seorang kakak tidak mungkin ia tidak mengetahui pikiran adiknya.

"Sehun ini sangat sakit." Isak krystal dalam dekapan Sehun rasanya ia ingin menjambak rambutnya dengan keras tapi apa daya saat tangan Sehun mengunci tubuhnya. 

"Ku mohon kryst jangan seperti ini, jangan menangis." Lihir Sehun mempererat dekapannya. Ia tak kuasan saat mendengar seorang wanita menangis.

"Ini sakit." Lihir krystal dan semua menjadi gelap, tubuhnya mungkin akan merosot jika Sehun tak mendekapnya lebih erat.

"Krystal!" Panggil Sehun menepuk-nepuk pelan pipi krystal tapi tidak ada respon sama sekali.

"Bawalah kekamar." Ucap Daehun membuat Sehun merutuki dirinya sendiri, kenapa tidak terpikirkan olehnya.

Sehun mengangkat tubuh krystal ala bridal style. Membawanya memasuki kamarnya. Perlahan Sehun membaringkan tubuh krystal di atas kasur King size nya. Sehun menyelimuti tubuh krystal dan melepas sepatu krystal.

Sehun mengambil ponselnya dan menghubungi dokter pribadinya.

-------
Chanyeol terdiam memandang televisi yang sejak tadi mati. Pikirannya menerawang jauh berkeliaran mengingat pertemuannya dengan Sehun tadi siang.

▶️
Setelah krystal membatalkan janjinya Chanyeol memutar balikan mobilnya ke arah sebaliknya menuju perusahaan Sehun.

Chanyeol membuka mendorong pintu ruang Sehun. Ia menangkap sosok Sehun yang sedang  duduk dengan serius di depan laptopnya.

Sehun mengalihkan pandangannya menatap Chanyeol yang baru saja membaringkan diri di sofa.

"Hai Hun." Sapa Chanyeol tanpa menatap Sehun.

"Wae?" Tanya Sehun menatap aneh Chanyeol yang hanya menatap langit. "Aku mau mengatakan sesuatu." Tambah Sehun. Sehun membuka jas nya dan menggulung lengan kemeja sampai Sikut.

"Katakan." Ujar Chanyeol tak bersemangat bahkan enggan menatap Sehun.

Sehun menghela nafas ia menjatuhkan dirinya di sofa single depan Chanyeol. "Bangun lah yeol, ini sangat penting." Ungkap Sehun serak.

"Oh Sehun apa kau tidak melihat aku sedang tidak bersemangat." Ucap Chanyeol sambil membuka kancing atas kemejanya. Sehun hanya berdehem menjawab Chanyeol.

"Ayolah Hun, kau tau wanita yang selalu ku ceritakan dia bernama krystal Jung bukankah itu nama yang indah sama sepeti orangnya. Sayang sekali dia sudah menikah. Baru kali ini aku menyukai wanita yang sudah bersuami."celote Chanyeol. Sehun mengetatkan rahangnya tidak suka dengan ucapan Chanyeol. "Baru saja wanita itu membatalkan pertemuannya dengan ku hati ini, padahal aku sudah membeli tiket nonton." Kecewa Chanyeol. Samar-samar Sehun tersenyum mendengar curhatan Chanyeol.

"Ya aku tau, bahkan aku lebih tau dari mu soal krystal Jung." Ucap Sehun cepat mengalihkan pandangannya dari Chanyeol.

Chanyeol menaikan alisnya bingung mendengar ucapan Sehun. Ia terbangun dari tidurnya. Terduduk menatap Sehun yang tidak menatapnya.

"Maksudmu?" Ucap Chanyeol memastikan pendengarannya.

TBC.

Nah loh nasib Chanyeol kaya gimanaaaa? 😆

Makasih votmennya❤️

Endless love [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang