PART 6

4.8K 262 3
                                    

Setelah pertemuan kemarin, James selalu datang dan mengajak Angel pergi. Membuat Angel yang selalu ingin bercerita tentang James selalu gagal.

Sekarang James sedang bersama Angel. "Lo bisa ga sih jangan ganggu gue lagi? Gue gamau ketemu sama lo. Lebih baik lo pergi, jangan ganggu hidup gue lagi. Gue udah bahagia."

"Sayangnya ga bisa semudah itu, Angel. Aku masih sayang sama kamu dan aku ga akan biarin kamu bahagia sama orang lain."

"Hak lo ngomong gitu apa? Kita udah gaada hubungan apa-apa saat pengakuan lo itu. Lo ga punya hak apapun buat ngelarang gue."

"Terserah apa kata-mu, Angel. Lagipula aku ga peduli. What's mine is mine, Angel. And you are mine."

"I ain't yours. Fuck off, James."

"Wah sekarang kamu bahkan berkata kasar di hadapan-ku? Sudahlah tidak apa, aku memaafkan-mu, tapi kembalilah kepada-ku."

"Gamau. Lo ga pantes maksa-maksa gue. Kalau lo memang sayang sama gue kenapa lo dulu ga ngakuin gue sebagai pacar lo dan akhirnya gue tau kejujurannya, kalau sebenarnya lo udah punya pacar dan pacar lo sekarat. Lo deketin gue cuma buat dijadiin pelampiasan, lo ga serius sama gue."

"Ya, itu dulu. Tapi sekarang dia sudah mati, dan dihati-ku hanya ada kamu seorang. Maka kembalilah kepada-ku."

"Lo pikir gue peduli sama semua urusan lo? Gue bilang pergi, jangan pernah muncul di hadapan gue. Kalau lo gamau pergi, biar gue yang pergi."

"But I'll never let you go."

"And I don't care. Karena gue tetap bakal pergi. Gue punya orang lain di hati gue dan itu bukan buat lo."

"Kalau gitu aku akan membuat ruang agar aku bisa masuk kesana."

"Gue gaakan biarin lo. Udahlah, James, gue baik sama lo, bukan berarti gue suka sama lo. Gue cuma mau berdamai sama masa lalu."

Angel berjalan pergi meninggalkan James. Tapi kalimat James membuat langkahnya harus terhenti. James mengatakan, "Jika kau tidak kembali padaku, aku pastikan Zidane tidak akan aman. Dan aku tidak main-main dengan ucapan-ku."

Angel berbalik dan melirik James tajam. "Lakukan apapun yang lo mau. Tapi gue ga bakal biarin lo sakitin Zidane." Tepat setelah itu, Angel benar-benar pergi dari sana.

"Angel!" panggil Zidane dan bergegas berlari mengejar Angel. Zidane memeluk Angel erat.

"Lain kali jangan pergi tanpa gue. Lo sekarang sering banget main pergi gitu aja."

"Maaf, Zidane."

"Gapapa, bukan salah lo. Ini semua salah James. Kalau dia ga terus-terusan bawa lo pergi, ga bakal kaya gini jadinya." Zidane membawa Angel pulang.

Zidane bertanya-tanya apa yang sebenarnya ingin James lakukan. Kenapa James selalu mengganggunya di saat dia sedang bersama Angel?

"Mulai sekarang jangan pernah temui James. Karena gue pikir James bukan orang baik. Gue gamau lo kenapa-kenapa."

"Iya, Zidane. Gue juga gamau. Lo tau kan selama ini dia selalu maksa gue. Lo kira gue seneng jalan sama dia?"

"Iya, Angel. Lain kali lo abaikan aja kalau dia datang. Kalau dia maksa lo, tapi gue gaada di dekat lo, kaya yang biasa dia lakukan, lo bisa langsung telfon gue."

Zidane mengajak Angel pulang. Mengantarnya sampai ke rumah dan menyuruh Tania untuk menemani Angel. Karena Zidane pikir, Angel pasti sangat membutuhkan Tania.

Angel menahan tangan Zidane dan mengatakan, "Zidane, hati-hati."

"Kenapa?" tanya Zidane bingung.

"Gue gamau karena gue, lo kenapa-kenapa. So, be careful." Zidane menyuruh Angel masuk, mungkin karena dia lelah makanya dia mengatakan sesuatu seperti itu.

Angel masuk dan menemui Tania di dalam kamarnya. "Tan, gue tuh harus gimana? Setiap gue mau cerita ke Zidane, James selalu datang, and ruined everything."

"Tadi James ngapain lagi?"

"Dia maksa gue buat terus balikan sama dia. Lo inget Raveena?"

"Inget. Dia alasan lo dijadiin pelampiasan dan ga diakui sama James kan?" Angel mengangguk.

"Dia bilang Raveena udah meninggal. Makanya dia ngajak gue balikan."

"Gila, dia kenapa sih?"

"Dan lo tau yang lebih gilanya apa? Dia ngancem gue. Dia bilang kalau gue ga balikan sama dia, Zidane bisa dalam bahaya. And now what should I do, Tania?

"Gue gamau Zidane kenapa-kenapa garag-gara gue, Tan. Gue sayang sama dia, Tan. Gue benci sama James! Benci banget!"

"Gue rasa lebih baik lo blokir semua yang berhubungan tentang James, dengan gitu dia gabisa kirim pesan atau telfon lo lagi kan? Nah lo manfaatin waktu ini buat cerita semuanya ke Zidane, ceritain juga tentang ancamannya ke Zidane, supaya Zidane bisa lebih jaga diri."

Angel menghela nafasnya. "Kenapa kisah cinta gue selalu rumit ya? Doain gue bisa tetap kuat ya, Tan."

"Sabar ya. Gue bakal selalu dukung lo kok. Tenang aja ada masanya orang yang jahat itu bakal hilang dan ga gangguin lo lagi."

"Iya, semoga gitu."

***

My Coldest Boy #2 : Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang