PART 25

3.4K 196 0
                                    

Sudah berhari-hari dan berkali-kali Angel menghindari Zidane. Di mana ada Zidane, Angel langsung pergi dan memilih menjauh. Zidane bahkan bingung harus bagaimana. Sampai hari ini pun Angel masih mengabaikannya.

"Al, menurut lo, Angel kenapa ya?"

"Cemburu kali."

"Tapi kenapa cemburu?"

"Lo ga inget pelukan sama Veena?"

"Bukan gue yang mau. Gue juga berusaha lepasin pelukannya."

Alexi menyimpan ponselnya di dalam sakunya. "Kalau lo sadar lo punya pacar, lo ga bakal datengin Veena kayak kemarin. Lo juga ga bakal biarin Veena peluk lo, lo bisa langsung lepas paksa pelukan itu."

"Tapi lo kenal gue udah lama, Al. Gue gasuka perempuan mana pun dilecehkan."

"Meskipun begitu, tapi di satu sisi kan Angel itu pacar lo." Zidane menghela nafasnya lelah.

Di lain tempat, Angel dan Tania berada di kamar yang sama. Di dalam pelukan Tania, Angel terus menangis. Menumpahkan segala kekesalan dan kesedihannya sejak kemarin.

"Kalau lo sayang sama dia, kenapa lo cuekin dia?"

"Karena semuanya udah jelas, Tan. Gue gamau ganggu mereka, tapi gue juga masih sayang sama dia."

"Tapi lo gabisa putusin semuanya berdasarkan dari apa yang lo liat."

"Gue gabisa, Tan. Semuanya terlalu rumit. Bagi gue rekaman yang Veena kirim sama kejadian yang pernah gue ceritain ke lo udah lebih dari cukup buat jelasin semuanya."

"Yaudah. Sekarang lo maunya gimana?"

"Gue mau pulang. Lagian kita udah selesai kuliahnya. Jadi buat apa gue lebih lama di sini, dan menambah sakit hati gue?"

Ya, Angel dan kawan-kawan memang sudah menyelesai masa kuliah mereka. Jadi, sekaranh mereka bisa bebas untuk sementara sebelum akhirnya memiliki pekerjaan.

"Yakin? Kalau lo udah yakin, gue bantu lo siapin semuanya. Tapi, kita kasitau Zidane dan Alexi."

Angel menggeleng cepat. "Kalau lo memang sahabat gue, lo bakal rahasia-in ini dari mereka berdua. Cuma lo sama gue yang tau."

"Gabisa gitu. Buat apa ngerahasia-in ini dari mereka?"

"Karena tujuan gue pulang supaya gue ga ketemu Zidane. Pas gue udah pulang nanti, jangan pernah kasitau Zidane ada di mana gue. Gue mau dia bahagia sama Veena."

"Angel, please."

"Gabisa, Tan. Keputusan gue udah bulat. Gue cari penerbangan malam ini. Seharian ini, gue ga bakal kemana-mana. Tolong ya, Tan?"

Tania menghela nafasnya dan menjawab, "Yaudah, iya."

"Kalau gue udah balik ke Indonesia, lo stay aja di sini. Janji sama gue lo ga bakal kasitau apa-apa ke mereka berdua." Jari kelingking mereka bertautan.

***

Malam harinya, Angel dan Tania keluar. Mereka sebisa mungkin pergi tanpa sepengetahuan Alexi dan Zidane.

Tapi tiba-tiba, dua pemuda itu keluar dari rumah. Beruntung semua barang bawaan Angel sudah dimasukkan ke dalam bagasi mobil. "Kalian mau kemana?" tanya Alexi.

"Mau pergi bentar."

"Kita mau ikut dong!"

"Gaboleh. Ini urusan perempuan."

"Oh oke. Yaudah kalian hati-hati ya. Pulangnya jangan terlalu malam." Tania mengangguk.

Sedaritadi, Zidane dan Angel tidak berbicara. Angel terus mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tatapannya tidak bertemu dengan Zidane. Karena Angel tau bahwa Zidane sedaritadi menatapnya.

"Gue sama Angel pergi dulu. Bye!" Tania yang menyetir mobilnya, mengantar Angel ke airport. Awalnya, Tania ingin bergabung dengan Angel, tapi Angel mengatakan bahwa Tania lebih baik tetap di sini.

"Kalau gue di sini, bukannya mereka bakal curiga dan terus-terusan nanyain tentang lo ke gue?"

"Emang kalau lo ikut mereka ga bakal nanya? Bukannya mereka juga pasti bakal ngotot mau ikut kita?"

"Ya bilang aja, kita mau refreshing. Kita perlu jalan berdua, kayak dulu."

"Lalu kalau mereka tiba-tiba datang juga tanpa sepengatahuan kita. Kita harus gimana?"

"Tenang aja, gue pastiin mereka ga bakal tau lo di mana."

"Udahlah, lo di sini aja dulu. Kalau waktunya udah tepat, lo boleh pulang kesini. Tapi gaboleh sama mereka ya."

"Yaudah, iya. Rese lo."

Angel keluar dari mobilnya dan mengambil kopernya. "Thankyou, Tan. See you!"

"Hati-hati ya! Gue pasti bakal kangen banget sama lo." Tania memeluk Angel erat. Angel melambaikan tangannya dan masuk ke dalam untuk check-in. Setelah itu, Tania kembali ke rumahnya meskipun dengan tidak rela melihat Angel pergi tanpanya.

***

My Coldest Boy #2 : Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang