PART 18

3.6K 210 2
                                    

Zidane, Angel, Alexi, dan Tania, menemani Veena ke bandara, setelah itu mereka singgah ke rumah Angel.

"Angel, kamu ga sopan ya. Datang-datang langsung ke rumah Zidane, ga ke sini dulu," ujar mamanya bercanda.

"Maaf, Ma, Angel kesini aja gara-gara nyusul Zidane. Zidane ada masalah sama dia."

"Tapi kan tetap aja kamu harus kesini dulu, sebelum temui Zidane."

"Nanti Angel diinterogasi kalau kesini tanpa Zidane. Zidane kan udah kayak anak kesayangan mama," sahut Angel.

"Udah yuk, kita masuk dulu. Masa ngobrol di depan pintu?" ajak ayah Angel. Mereka semua masuk dan duduk di sofa.

"Kalian ada masalah apa emangnya?" tanya mamanya.

Zidane menjawab, "Salah paham aja, Tan."

Ayah Angel mengatakan, "Kayak anak kecil ya kalian. Salah paham dikit ngambekan."

"Zidane tuh yang kayak anak-anak. Angel sih berusaha memperbaiki."

Zidane berusaha membela diri dengan mengatakan, "Namanya juga salah paham, Tan, ga sepenuhnya salah Zidane dong."

"Tuh kan, Ma. Zidane suka gitu, udah dia yang salah, masih gamau ngalah lagi. Nyebelin kan?"

"Nyebelin gini juga lo sayang."

"Skakmat!" ejek Tania dan Alexi bersamaan yang melihat Angel terdiam setelah mendengar kalimat yang Zidane ucapkan.

Sedangkan yang lain, yang ada di sana, menertawakan Angel, apalagi saat muka Angel terlihat menjadi bete.

"Jahat semua, ih!"

"Jalan yuk? Semingguan ini kan kita jarang kemana-mana gara-gara ada Veena." Angel mengangguk cepat.

"Om, Tan, Zidane pinjam Angel dulu ya. Nanti Zidane balikin lagi."

"Lo kira gue barang main dipinjam?"

"Udah, jangan bawel. Ngikut aja kenapa?"

"Woi, ikutan dong!"

"Gaboleh. Nanti lo pada ganggu rencana gue sama Angel." Zidane menarik tangan Angel mengajaknya masuk ke dalam mobil.

Perjalanan mereka tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu jauh. Saat mereka sampai, terlihat hutan-hutan di sana.

"Tempat apa nih?" tanya Angel. Karena di mata Angel, tempat ini terlihat sangat menyeramkan.

"Udah, ikut aja. Nanti juga lo terpesona." Angel mengikuti kemana Zidane pergi, sambil tetap memegang tangan Zidane.

Mereka terus masuk ke dalam hutan-hutan itu. Mereka terus berjalan, berjalan, dan berjalan sampai akhirnya ada sebuah danau yang tidak terlalu besar di sana dan ada rumah pohon di dekatnya.

"Gue barutau ada tempat sebagus ini?" Angel benar-benar terpesona melihat pemandangan yang ada di hadapannya.

Mereka melewati danau itu dengan perahu kecil yang ada di dekatnya. "Gue juga baru tau lo bisa bawa perahu gini?"

"Bisa lah. Dulu mama sama papa gue paling suka ngajakin gue naik perahu. Terus gue jadi terbiasa."

"Berarti lo bisa bawa perahu gini dari lo kecil?" Zidane mengangguk.

My Coldest Boy #2 : Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang