PART 20

3.5K 179 1
                                    

Mereka baru saja sampai di rumah beberapa saat yang lalu. Perjalanan panjang mereka membuat mereka tepar saat sampai di rumah.

Bahkan Zidane dan Alexi langsung tertidur di sofa. Sedangkan Tania dan Angel masih bisa masuk ke kamar mereka masing-masing.

Di lain tempat, James sedang berada di sebuah Cafe. Menunggu seseorang. Tak lama kemudian, gadis yang ditunggu-nya datang. Gadis itu Veena.

"Kenapa lagi?"

"Tugas kamu kan belum selesai. Kamu harus buat Zidane suka sama kamu."

"Aku gamau lanjutin ini."

"Kenapa?"

"Karena aku suka sama Zidane. Dan aku gamau ganggu hubungan dia."

"Kamu suka sama Zidane?" Veena mengangguk.

"Kamu gamau punya hubungan sama Zidane?"

"Mau sih. Tapi Zidane udah punya pacar dan aku gamau ganggu hubungan mereka."

"Bukannya status kamu itu 'pengganggu hubungan orang'? Berarti gapapa dong kalau kamu ganggu hubungan mereka?"

"Tapi ini beda, James. Aku gamau ganggu mereka karena aku sayang sama Zidane."

"Kalau kamu berhasil buat Zidane dan Angel pisah, bukannya kamu jadi punya kesempatan ngerasain gimana rasanya jadi pacar Zidane? Dan aku juga bisa kembali sama Angel."

Veena mulai tergiur dengan tawaran James. Tapi dengan cepat Veena menggeleng. "Pokoknya aku gamau ganggu hubungan mereka lagi. Lagipula apa bagusnya Angel sampai kamu mau kejar-kejar dia padahal dia udah sama Zidane."

"Ya, sama kayak kamu suka sama Zidane, aku juga gitu. Makanya, kamu bantu aku dapetin Angel dan aku akan bantu kamu dekat dengan Zidane."

"Kalau aku gamau?"

James mengangkat kedua bahunya, "Kalau kamu gamau, ya, kamu bakal kehilangan kesempatan untuk jadi pacar Zidane, karena kamu sendiri gamau pisahin mereka."

"Aku mau ngerasain posisi itu, tapi aku juga gamau ganggu hubungan mereka. Aku gaboleh egois dengan cuma mikirin diri aku sendiri."

"Sesekali, jadi egois itu dibutuhkan. Jangan selalu memikirkan kepentingan orang lain, pikirkan juga kepentingan kamu."

"Tapi, kalau aku udah bantuin kamu, kamu yakin bakal bantu aku? Kalau Zidane jadi benci sama aku gimana?"

"Aku yang bakal tanggung jawab. Makanya kamu, bantu aku, dan aku pasti akan bantu kamu. Gimana?"

"Oke, demi Zidane."

Setelah itu Veena pergi meninggalkan Cafe itu. Sedangkan James justru tersenyum sinis melihat kepergian Veena.

Dasar gadis bodoh. Kamu pikir saya akan repot-repot bantu kamu setelah keinganan saya tercapai? Yang benar saja, batin James.

James meninggalkan beberapa lembar uang di meja untuk membayar pesanan mereka dan meninggalkan Cafe itu. Sekarang, James bisa tenang. Karena ada Veena yang akan membantunya memisahkan mereka berdua.

Setelah mereka berpisah, James pasti akan langsung merebut Angel kembali kepadanya.

Kita itu tidak ditakdirkan berpisah tapi bersama dan nantinya hanya ada kamu dan aku. Bukan Zidane, batin James.

Di lain tempat, Veena yang ada di kamarnya, terus tidak tenang dengan kata-kata yang diucapkannya kepada James.

Veena melakukannya hanya karena Veena melihat Zidane sama seperti sosok yang pernah dia kenal. Seperti ada kenangan di antara dia dan kekasih itu yang bisa ditemuinya saat melihat Zidane.

Sebelumnya, Veena pernah mengalamai kecelakaan. Tapi, sebelum kecelakaan itu terjadi, Veena pernah mempunyai kekasih. Dan bagaimana kekasih itu memperlakukannya sama seperti bagaimana Zidane memperlakukannya. Dia mungkin terlihat cuek, tapi di dalamnya dia sangat peduli.

Itulah yang membuat Veena ingin sekali mendapatkan Zidane meskipun Veena tau Zidane bukan kekasihnya. Veena hanya ingin dia bisa kembali merasakan kenangan itu. Dan hanya dengan Zidane, Veena bisa menerima perlakukan itu.

Veena ingin kembali dengan kekasihnya. Tapi, dia tau itu tidak mungkin. Karena kecelakaan itu bukan hanya ditimpakan kepada dirinya, tapi juga merenggut nyawa kekasihnya. Hanya tinggal kenangan yang membekas di dalamnya.

TING! Pesan masuk itu membuat Veena langsung mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan.

James Kenzie Benedict
Zidane sama yang lain udah di New York. Masa kuliah mereka dimulai seminggu lagi, jadi dalam seminggu ini kamu bisa lakukan apapun rencana kamu untuk memisakan mereka berdua.

Veena Nathania
Oke. Pastikan kamu bantu aku kalau rencananya berhasil.

James Kenzie Benedict
Tenang, Veena. Itu akan kita bahas segera setelah kamu menyelesaikan tugas-mu.

Veena menyimpan kembali ponselnya dan hanya membaca pesan terakhir yang diterimanya. Tak ada niat sedikit pun untuk membalasnya.

Veena berharap semoga semua rencananya berhasil sesuai dengan yang telah dipersiapkannya. Meskipun di dalam lubuk hatinya yang terdalam, ada rasa bersalah yang begitu besar.

Tapi keinginan yang diciptakan rindu untuk kembali bersama dengan sosok yang mirip seperti kekasihnya itu, menutup dan meninggalkan rasa bersalah itu jauh di belakang.

***

My Coldest Boy #2 : Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang