Jisoo's Point Of View
"Nama kamu siapa?" tanya Gue ke praktikan cowok yang lagi di depan gue.
"Kak nanyain nama saya?" Dianya udah cengengesan nggak jelas.
"Iya." sahut gue seadanya. Ini dia nggak nyadar apa.
"Jaehwan, Kak. Kim Jaehwan."
"Pak Jaehwan ya..."
"Nggak usah ditambah Pak, Kak. Hehe."
Gue langsung natap dia tajam. "Suka suka saya dong mau manggil apa. Ngomong-ngomong kamu tau nggak kenapa saya nanyain nama kamu?"
"Kakak mau kenalan sama saya?"
Gue cuma bisa facepalming dalam hati.
"Saya nanyain nama kamu karna kamu nggak punya identitas! Mana tanda pengenal kamu?" Gue semprot aja langsung.
Si Jaehwan ini langsung syok. Terus ngeliatin his nonexistent tanda pengenal di saku atas baju lab-nya.
"Tadi ada disini kok kak. Sumpah!" dia-nya panik.
"Saya nggak mau tau. Untuk sekarang kamu nggak boleh masuk lab dulu. Silahkan cari sampai dapat."
Si Jaehwan cuma garuk-garuk tengkuknya seraya keluar dari barisan. Gue sih kasian ngeliat dia yang udah kayak mau nangis gitu. Tapi gimana lagi, udah peraturan lab-nya kayak gini.
Selanjutnya, praktikan cewek.
"Kim Sohye. Namanya, Sohye ya?" Gue ngebaca yang tertera di papan namanya.
"I-iya kak."
"Laporan sama kartu nilainya mana?"
Dia ngasih kedua-duanya. Gue naruh laporan-nya di kursi di samping, terus ngelihatin kartu nilai-nya dia.
"Sohye, kok nggak ada foto-nya sih?" Gue nunjuk ke kotak kosong ukuran 2x3 di kertas stabilo hijau itu.
"Fo-fo-fotonya ketinggalan di rumah... kak.."
Si Sohye udah setengah pucat. Ya ampun kenapa sih, padahal gue nanyanya udah sehalus mungkin.
Gue senyumin dia. "Yaudah, minggu depan jangan lupa tempelin foto-nya ya. Sana masuk."
===
Jonghyun's Point Of View
Sekarang udah giliran Seongwoo yang di depan.
"Ong Seongwoo. Menurut anda saya bisa baca nggak tulisan anda?" sindir Kakak itu.
Gue cuma ketawa dalam hati. Kalo gue ketawa beneran bisa-bisa gue yang disemprot.
"Maaf kak. Itu tadi buru-buru nulisnya. Hehe." Jawab Seongwoo sambil cengengesan.
Cari masalah nih temen satu.
"Ketawa lagi. Saya nggak nyuruh kamu ketawa ya. Apa perlu saya kirim ke rumah sakit jiwa?"
Sadis banget astaga. Untung cantik.
Si Seongwoo cuma bisa nelen ludah.
"Yaudah kamu masuk sana. Tapi jangan harap saya kasih nilai tinggi ya kalo gak bisa dibaca."
Akhirnya tiba giliran gue.
"Kim Jonghyun. Laporan ada. Tanda pengenal ada. Baju lab dipakai. Tapi kenapa itu celana robek-robek yang dipakai?"
Hah? Kok tiba-tiba celana gue sih yang di bahas.
"Baju lab kamu itu cuma nutupin sampe bagian paha. Itu lututnya kebuka, kalo ke tumpah cairan gimana?"
Gue nggak tau ini gue yang bego atau gimana. Tapi gue malah senyum ngedengernya. Akhirnya kena marah deh.
"Ini lagi senyam senyum. Kalian nggak anggap saya serius apa!?"
"Abisnya kakak cantik sih."
Kata-kata itu tanpa sadar terlontar begitu aja. Gue sih nggak nyesel ngomongnya, karena kenyataannya gitu.
Si kakak cuma diam sambil rengutin wajahnya.
"Maaf ya. Saya nggak terima sogokan pujian kayak gitu. Kalo mau nilainya bagus, jangan pakai cara begituan disini." Ujarnya dingin.
Tatapan matanya itu tajam banget. Kayaknya bisa nusuk hati gue.
"Sana masuk."
Gue langsung masuk, bergabung sama kelompok gue. Dari jauh kita semua bisa dengar, Kakak itu ngomong sesuatu.
"Ini anak-anaknya si Namjoon kok pada gak waras semua sih."
===
Vomment? ;;
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush - Kim Jonghyun ✔️
Short Story"Bisa nggak saya manggilnya gak usah pakai embel-embel 'kakak'? Kalau nggak bisa, panggil sayang aja boleh?" --Kim Jonghyun. Cerita tentang Kim Jonghyun, anak maba Farmasi yang kepincut sama senior di jurusan Kimia. [Alternative Universe] chicoseu (...