Semester baru, awal yang baru pula. Lupakan dulu kesedihan di semester yang lalu karena nilai IPK turun, dan mulai lagi semangat yang baru.
Jisoo mulai sibuk jadi asisten praktikan para mahasiswa baru lagi, sedangkan Jonghyun sibuk mengemban tugas sebagai Sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan. Belum ketua, karena masih ada yang lebih senior yang juga pengen posisi itu.
“Siapa sih, Kak?” Jonghyun melirik bergantian Jisoo dan handphone dengan case warna sky blue di tangannya. Mereka berdua lagi duduk-duduk nyantai di teras rumah-nya Jisoo, menunggu matahari terbenam.
“Oh ini.” Jisoo menghadapkan layar handphone-nya ke arah Jonghyun. “Praktikan. Biasa. Lagi nanya-nanya soal laporan.”
Alis Jonghyun sedikit mengernyit melihat nama dan display picture milik orang itu. Cowok. Dahi-nya tambah mengerut lagi ketika meng-scroll layar, melihat percakapan mereka.
“Ini kok banyak banget chatnya,” ucap Jonghyun. “Nanya-nya satu-satu, nggak sekalian aja.”
“Biarin aja. Mungkin dia bingung mau nanya darimana,” sahut Jisoo seraya
menarik kembali handphone-nya dan menaruh barang itu di sampingnya.“Kayaknya dia ada motif lain deh,” ujar Jonghyun dengan wajah datar-nya.
“Motif apaan? Nggak ih Jonghyun. Dia cuma praktikan biasa aja yang mau nanya-nanya,” sahut Jisoo sedikit kesal. Mood-nya sedang tidak bagus karena efek tamu bulanan. Dia tidak mau meladeni Jonghyun yang sifat curigaan-nya kambuh lagi.
Jonghyun hanya diam dan menatap Jisoo lama. Raut wajahnya berubah menjadi sedih. “Kak, dulu aku juga cuma praktikan biasa. Sekarang lihat aku siapanya Kakak.”
Mulut Jisoo sedikit terbuka ketika menyadari apa yang dimaksud Jonghyun. Perempuan itu menggeser kursinya, sehingga menjadi di depan Jonghyun. Kedua tangannya yang kecil menangkup pipi Jonghyun.
“Jadi kamu nggak percaya sama aku, gitu?”
Jonghyun memajukan bibir bawahnya, cemberut. “Percaya kok. Tapi--“
“Kalau percaya, ya nggak usah gini.” Jisoo menguyel-nguyel pipi Jonghyun, membuat laki-laki itu tidak bisa melanjutkan perkataannya. Cara ini terkadang ampuh meredam emosi Jonghyun yang lagi naik. Iya, terkadang.
“EH JISOO! ITU KOK MUKA JONGHYUN DIGITUIN.”
Jisoo terkejut dengan kehadiran Mama-nya, yang datang-datang langsung menepis tangannya dari wajah Jonghyun.
“Itu muka-nya kalo nggak ganteng lagi gimana?” omel wanita itu. “Nak Jonghyun, maafin ya si Jisoo. Yuk masuk, makanannya udah siap.”
“Eh, iya Tan.”
Jisoo cuma bisa bengong melihat Jonghyun digandeng mama-nya masuk ke dalam. Masih sedikit tidak percaya, perempuan itu berdiri menyusul mereka. “Ma! Anak mama itu aku bukan dia!”
===
Short chapter sebagai batu pijakan untuk chapter selanjutnya(?) 😁
Hv a nice weekend everyone!
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush - Kim Jonghyun ✔️
Short Story"Bisa nggak saya manggilnya gak usah pakai embel-embel 'kakak'? Kalau nggak bisa, panggil sayang aja boleh?" --Kim Jonghyun. Cerita tentang Kim Jonghyun, anak maba Farmasi yang kepincut sama senior di jurusan Kimia. [Alternative Universe] chicoseu (...