Entah sudah berapa kali Jisoo mendecak kesal siang itu. Entah sudah berapa kali juga ia men-dial nomor Jonghyun, namun tidak sekalipun diangkat.
Menyerah, gadis itu akhirnya meletakkan kembali handphone-nya di dalam kantong dan keluar dari ruang asisten.
"Gimana? Udah?" tanya Jisoo ke salah satu praktikan--Donghyun.
"Belum kak." Donghyun melirik ke arah gelas kimia di sebelahnya. "5 mL lagi."
Jisoo mengangguk. "Oke. Entar kalau udah selesai, langsung didinginin aja ya."
Di tempat lain, Jonghyun sedang melahap mie goreng bersama Seongwoo dan Seonho di kantin fakultas. Ketiganya baru saja selesai rapat bersama anggota HMJ lainnya.
"Kak Jonghyun, pinjam hp-nya dong," pinta Seonho. Mata Jonghyun terbelalak melihat piring Seonho yang sudah bersih tanpa sisa, padahal mereka baru saja makan kurang dari 2 menit yang lalu.
"Gila itu mie lo makan apa lo sedot?"
Seonho hanya cengengesan seperti biasanya. "Laper kak. Rapatnya lama banget sih. Hape dong kak, hapeeee. Mau nelpon mama nih. Seonho nggak ada pulsa."
"Sabar elah." Jonghyun merogoh saku celananya dan langsung memberikannya pada Seonho tanpa mengeceknya terlebih dahulu.
"Kak, ada 12 missed calls nih." kata Seonho, "dari Kak Jisoo."
Tangan Jonghyun refleks langsung merebut handphone itu. Betul kata Seonho. Ada 12 missed calls dan 2 pesan yang belum terbaca. Handphone-nya di-silent selama rapat tadi, jadi wajar ia tidak mendengar apa-apa.
Tanpa mengecek dulu pesan itu, Jonghyun langsung menelpon balik nomor Jisoo. Namun, sampai bunyi panggilan berakhir, Jisoo tidak kunjung mengangkatnya.
"Nggak diangkat, Kak?" tanya Seonho. Jonghyun menggeleng pelan.
"Hayolhoooh, ngambhek tuh dhia." ledek Seongwoo dengan mulutnya yang penuh.
Jonghyun tidak menghiraukan perkataan temannya itu, dan kembali menelpon nomor Jisoo. Namun, hasilnya nihil.
Jonghyun mendecak kesal dan memasukkan handphone-nya kembali di saku.
"Kak," panggil Seonho.
Jonghyun yang tengah memotong-motong mie-nya, menyahut dengan sedikit kesal. "Apa sih, Seonho?"
"Hape-nya dong. Tadi belum sempat pake."
==
Jonghyun's Point of View
Setelah selesai makan, gue langsung pergi ke gedung kuliahnya Kak Jisoo. Gue markirin motor di dekat laboratorium Kimia dan putusin buat nunggu aja disini. Hari ini Kak Jisoo ada jadwal di Lab, dan biasanya pulang jam segini.
Kira-kira dia marah gak ya? Hm marah mungkin. Yah meskipun Kak Jisoo orangnya baik cantik pokoknya yang bagus-bagus, dia tetap aja ngambekan. Sedikit sih. Kalo lagi datang bulan aja. Gue maklum sih, namanya aja cewek.
Menghilangkan kebosanan, gue menggumamkan beberapa lagu sambil ngetuk-ngetuk helm yang kini beralih fungsi jadi drum di tangan gue. Sesekali gue ngecek hape, siapa tau aja ada yang perlu. Secara gue orang penting di kelas. Eaa.
Tidak berapa lama, dari jauh gue bisa lihat Kak Jisoo keluar dari gedung Lab. Gue udah sumringah mau dadah-dadah, tapi nggak jadi karena tiba-tiba aja gue lihat ada satu orang cowok yang nyusul dia dari belakang.
Siapa dah tuh cowok pakai ngobrol-ngobrol ketawa ketiwi bareng pacar gue.
Mana Kak Jisoo nanggepinnya pakai senyum-senyum lagi. Dia nggak tau apa kalau dia senyum, cantiknya jadi berlipat-lipat. Bisa-bisa tuh cowok naksir lagi.
Masih ngelihatin mereka dengan panas, gue ngambil hape yang ada di saku terus manggil nomor-nya Kak Jisoo. Di sana, Kak Jisoo ngelihatin layar hape-nya agak lama sebelum ngangkat panggilan gue.
"Aku disini. Arah jam 1," ujar gue dengan nada flat.
Kak Jisoo kelihatan agak bingung sebelumnya akhirnya ngerti dan nyari keberadaan gue.
Dia akhirnya ngelihat dan jalan ke arah gue. Tapi sebelum itu, dia dadah-dadah dulu ke cowok itu.
Tambah nggak suka aja gue ngelihatnya.
==
"Ngapain disini?" tanya Jisoo ketus.
Jonghyun memandang lurus ke arah Jisoo. Bukannya menjawab pertanyaan gadis itu, Ia malah bertanya balik, "Itu siapa?"
"Siapa?"
"Cowok yang tadi."
Jisoo menghembuskan napas berat. "Itu junior aku, Jonghyun."
"Kayaknya akrab banget ya," sindir Jonghyun.
"Iyalah akrab. Orang sejurusan kok," sahut Jisoo ketus.
Mereka berdua diam setelah itu. Tidak ada yang mau angkat bicara karena mereka sudah tenggelam dalam kemarahan masing-masing.
Jonghyun melirik ke arah Jisoo yang berdiri di sampingnya, dan memecah keheningan itu terlebih dahulu. "Tadi kenapa nelpon?"
"Lupa ya?" Jisoo meliriknya sinis. "Mama aku kan ngajak kamu makan di rumah entar. Aku mau tanya kamu bener-bener bisa apa nggak hari ini, supaya Mama bisa langsung siap-siap. Tau kan mama orangnya rempong."
Jonghyun sedikit kaget mendengarnya. Dia lupa dengan hal itu.
"Terus kamu bilang apa ke Mama?" Seakan lupa dengan kemarahannya tadi, nada bicara Jonghyun berubah lembut.
"Ya aku suruh masak aja semua. Kalo kamu nggak datang, aku bisa habisin semuanya," sahut Jisoo masih dengan nada ketusnya.
Jonghyun menghela napas. Sekarang ia harus mikir gimana cara ngeberhentiin ngambeknya Jisoo.
===
HAI HAIIIIII DIRIKU BALIK(?)
maaf ya lama updet :')Sesungguhnya bukan karena sibuk atau apa, tapi karna abis paketan :""""""D
Akhir bulan jadi maklumin aja yaa :""""DOh iya disini ada yg udah selesai nonton Duel? Diriku bru nntn nih, Yang Sejong ganteng yaaa mirip masa depan aku(?) ;)))
((tembak aku mas tembak))
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush - Kim Jonghyun ✔️
Short Story"Bisa nggak saya manggilnya gak usah pakai embel-embel 'kakak'? Kalau nggak bisa, panggil sayang aja boleh?" --Kim Jonghyun. Cerita tentang Kim Jonghyun, anak maba Farmasi yang kepincut sama senior di jurusan Kimia. [Alternative Universe] chicoseu (...