💕Bonus Chapter - Four

982 135 23
                                    

Yang udah agak lupa alur ceritanya, disaranin baca chapter sebelumnya ya 😂

💕💕💕

Setelah kejadian di lift tadi, Jonghyun membawa Jisoo ke kamarnya untuk menenangkan diri.

Wanita itu baru berhenti menangis 10 menit kemudian.

Seraya menghabiskan air yang dibawakan Jonghyun, Jisoo menceritakan bagaimana kehidupannya setelah mereka berpisah. Tentang pernikahannya yang hanya bertahan 1 setengah tahun, dan tentang ia yang pindah ke kota lain untuk tinggal bersama sepupunya setelah itu.

Jonghyun menyadari bahwa itulah yang membuatnya tidak pernah bertemu atau berpapasan lagi dengan Jisoo setelah itu.

"Gue--aku pindah ke sana buat nemenin sepupuku juga. Suaminya meninggal dan dia cuma hidup sendiri bareng anaknya yang baru lahir."

Jonghyun mengangguk. "Jadi itu anak sepupu kamu?"

Jisoo menggumam mengiyakan.

Setelah itu keadaan menjadi hening diantara mereka. Jisoo menjadi sedikit canggung, terlebih lagi ketika ia mengingat kembali bagaimana ia menangis di lift tadi.

Sedangkan Jonghyun, ia sibuk memandangi wajah wanita itu. Alisnya, bibirnya, dan bagian yang paling Jonghyun sukai--matanya. Meskipun mereka tidak bertemu bertahun-tahun, Jisoo masih terlihat sama seperti dulu. Cantik. Bahkan lebih cantik daripada sebelumnya.

Dalam hati, lelaki itu berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan, karena sudah mengabulkan harapannya. Harapan jahatnya.

"Jisoo."

Wanita cantik itu mendongak ketika namanya dipanggil. Matanya yang sembap, menatap sayu lelaki di depannya.

Jonghyun menatapnya sekilas--

"Maaf."

--lalu mengalihkan pandangannya ke 10 jarinya yang saling bertautan di atas lututnya.

"Selama ini, aku nggak pernah nyari tahu soal kamu itu karena... Aku memang mencoba buat ngelupain kamu." Jonghyun mengambil jeda untuk menelan air liurnya dan mengamati ekspresi Jisoo.  "Aku takut nanti, karena masih sayang, akunya khilaf terus malah ngerusak rumah tangga orang."

"Lagipula aku pikir kamu udah benci banget sama aku--"

"Aku emang benci sama kamu kok," potong Jisoo.

"Sekarang aja aku masih benci sama kamu."

Jonghyun hanya bisa menunduk. Ia tahu ia pantas untuk dibenci oleh wanita itu.

"Aku nggak suka dan kecewa sama sikap kamu dulu yang terlalu cepat menyerah. Ya mungkin itu karena kamu dulu masih terlalu muda. Tapi tetap saja... Kalau kamu beneran cinta dan sayang sama aku dulu, seharusnya kita sekarang udah bahagia bersama."

Jonghyun hanya diam.

Jisoo menghembuskan napas pelan dan melirik jam yang ada di dinding. "Udah larut. Besok aku pulang. Seneng banget rasanya bisa lihat kamu lagi, meskipun tidak disangka-sangka. Maaf ya udah nangis-nangis nggak jelas tadi. Aku cuma terlalu emosi tadi, jadinya gitu."

Jisoo beranjak dari kursinya dan berjalan menuju pintu. Namun, sebelum ia keluar, Jonghyun tiba-tiba menggenggam pergelangan tangannya.

"Ji, kamu masih ingat kan janji aku dulu?"

Mata Jisoo memancarkan kebingungan.

"Dulu aku pernah bilang, kalau aku ketemu kamu lagi, aku nggak bakal ngelepasin kamu."

Crush - Kim Jonghyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang