Lantunan musik dari handphone Jisoo, menggema, memenuhi seisi ruangan. Diraihnya benda kecil yang berada di sebelah bantalnya itu, dan menghentikan bunyi yang keluar dari sana.
"Hm?"
"Jisoo? Kamu ada di kamar kan? Kamu udah siap-siap belum?"
Mata Jisoo terbuka ketika mendengar suara sepupunya di ujung sana. Wajahnya menjauhi layar handphone, mengecek waktu yang ditunjukkan disana. Pukul 06.15. Ia hanya tidur sekitar 4 jam.
"Penerbangan kita sejam lagi. Kamu udah siap-siap kan?"
"Iya..." sahut Jisoo dengan suara parau khas pagi.
Jisoo bersyukur semalam ia sudah mem-packing semua barangnya, sehingga tidak perlu terburu-buru pagi ini.
Jisoo memutuskan panggilan itu.
Ia merasakan sesuatu yang berat menimpa perutnya, yang ternyata adalah tangannya Jonghyun. Lelaki itu memeluk tubuh Jisoo bagaikan memeluk guling.
Jisoo sedikit bangun dari posisinya, dan dengan pelan-pelan, menurunkan tangan Jonghyun dari tubuhnya.
Dengan segera ia turun dan mengambil pakaiannya yang sudah berceceran tidak jelas di lantai.
Seraya memakai bajunya, mata Jisoo menatap lekat sosok Jonghyun yang masih tertidur. Dia terlihat sangat damai. Sangat polos, sehingga membuat Jisoo merasa tidak yakin kalau pria yang ada di depannya ini adalah pria yang sama dengan yang semalam.
Jisoo naik kembali ke atas ranjang, sekedar untuk memberikan kecupan di bibir Jonghyun. Ia terkekeh geli ketika lelaki itu hanya menggeliat kecil dan meneruskan tidurnya.
Jisoo jadi tidak enak hati membangunkannya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan saja kepada pria itu. Ketika handphone Jonghyun yang ada di atas nakas berbunyi, Jisoo memutuskan untuk pergi dengan sebelumnya memberikan kecupan cepat di pipi Jonghyun.
Jisoo membuka pintu kamar Jonghyun, ketika disaat yang bersamaan--
"Eh, Hyun ngapain sih pagi-pagi gini mesti jalan lagi? Nggak bisa nunggu matahari naik dikit apa?"
"Diem aja lo. Ikut aja."
--Jaehwan dan Minhyun berjalan mendekati kamar itu.
Ketiga pasang mata itu terbuka selebar-lebarnya ketika melihat eksistensi masing-masing. Jaehwan bahkan menganga terlalu lebar, sehingga dikhawatirkan ketika sebuah lalat masuk ia tidak bisa menangkisnya sama sekali.
"Kak Jisoo?" panggil Minhyun.
"Oh, Hai!" Aera mengangkat tangannya hendak menyapa mereka, namun sayangnya ia tidak bisa mengingat nama mereka saat itu.
"Kakak kenapa keluar dari dalam?" tanya Jaehwan dengan polosnya.
"Emm..." Jisoo bingung hendak menjawab apa. Tidak mungkin ia mengatakan, 'I was sleeping with your friend last night. What's your problem?'
Ia akhirnya melontarkan kalimat secara asal-asalan. "Kalau Jonghyun udah bangun nanti, suruh dia ngecek hanphone-nya ya. Pergi dulu, dah!"
Dengan itu, Jisoo berlari sekencang mungkin menjauhi mereka.
Tanpa basa-basi, Jaehwan dan Minhyun langsung bergerak masuk ke dalam kamar Jonghyun.
Mereka berdua terlihat sangat syok ketika mendapati temannya itu tidur disana dengan bertelanjang dada.
Jaehwan dan Minhyun saling menatap dan berseru, "JONGHYUN UDAH NGGAK VIRGIN LAGI!!!"
===
THIS STORY IS OFFICIALLY END
YUHUYYYY 🎉🎉🎉TERIMA KASIH BUAT SEMUA YANG UDAH MENDUKUNG CERITA INI YANG TENTUNYA NGGAK BISA DISEBUTIN SATU-SATU.
MAAFKAN KALAU ADA SALAH SALAH KATA YA MAN TEMAN, SESUNGGUHNYA DIRIKU JUGA MASIH BELAJAR :'D
OKAY OKAY SEE YOU IN THE NEXT PROJECT!
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush - Kim Jonghyun ✔️
Kurzgeschichten"Bisa nggak saya manggilnya gak usah pakai embel-embel 'kakak'? Kalau nggak bisa, panggil sayang aja boleh?" --Kim Jonghyun. Cerita tentang Kim Jonghyun, anak maba Farmasi yang kepincut sama senior di jurusan Kimia. [Alternative Universe] chicoseu (...