Nine- Dirga

666 19 0
                                    

Setelah acara sapa Pers BEM, Dante memutuskan untuk tinggal disini hingga besok baru melanjutkan perjalanan ke Ibu Kota. Itu pun hasil bujukan teman-temannya yang meminta nya untuk tinggal demi mengikuti rangkaian acara kami.

Sejak menyapa gue dan yang lain nya juga gue belum melihat Dante kembali, mungkin sibuk bercengkrama dengan mahasiswa lainnya atau bersama sahabat nya, Dirga si beruang kutub.

Sekarang gue sedang masak mie rebus berasama yang lain dengan segala acam ocehan Salsa dan Ailen.

"Masak, masak sendiri, makan, makan sendiri.."

"Goyang terusss! Ayo yang di ujungggg! Mana suara nyaaa!!!" ujar mereka hebo membuat gue dan Sofi hanya ingin menutup wajah dengan kuali.

Sementara yang baru saja mengenal mereka merasa sangat terhibur dengan ketidakwarasan mereka berdua. Tak terkecuali Athan, kakak senior yang entah sejak kapan duduk dirombongan masak-masak ini.

"HEH! Mala dangdutan. Cepetan masaknya Cinta-cinta, laper ini!"

"Dih sejak kapan lo disini kak? Ngeganggu moment ajelo!"

Athan nempak tidak begitu peduli, lalu mendekati gue dan Sofi. "Eh kamu Sofi ya?" tanya nya to he point saat sudah menjatuhkan pantat nya direrumputan sebelah Sofi.

"Iya gue Sofi, kenapa kak? Ada perlu sama gue?"

Athan menggeleng seraya tersenyum. "Gue follow ig lo, follback dong!" Kata Athan yang membuat gue menghela nafas. Emang senior gue yang satu ini genit nya gak karuan, mungkin semua maba sudah kena gombal nya.

"Gombal lo kak.."

"Ihh Cesta kok ngomong gitu sih, serius ini mah, gue kalo ngefollow mah orang-orang yang pantas di follow aja, gak nyumpekin instagram gue. salah satu nya Sofi." Athan melirik Sofi yang hanya ditatap biasa saja.

"Gue uda lihat lho postingan lo, jago nyanyi ya? Entar malam nyanyi sama gue yuk di api unggun. Mau?"

"Gue gak sejago itu kok kak.."

"Gak penting, asal gue suka. Lo mau kan nyanyi entar malam? Sama gue.." Tawar Athan lagi yang membuat Sofi akhirnya mengiyakan. Sahabat gue satu ini memang jago nyanyi, cover lagu nya juga bagus-bagus, gak dilebay-lebay kan gitu.

"Oke thanks ya, ehh gue kesana dulu ya.." pamit Athan yang kita berdua angguki, seanjut nya acara memasak ini hanya diwarnai dengan keributan Ailen dan Salsa yang mencari banyak dukungan mendirikan partai somplak.

"Si Anne bakal kuliat di tempat kita Sof.."

Sofi menatap gue dengan terkejut. "Serius? Wahh seru dong kalo ada tuh bocah!" Sofi bahkan sama antusiasnya dengan gue. Sofi itu temen favorit Anne kalau doi pulang ke Indonesia, karena Sofi sabar banget ngikuti kemauan Anne dan Sofi adalah orang yang paling Anne sukai karena kalau kata Anne Sofi itu dewasa banget, bisa jadi panutan.

Kedua sahabat gue, Salsa dan Aillen juga kenal dengan Anne, tapi Anne kurang suka dengan mereka berdua karena Salsa dan Aillen itu berisik, tiap jalan ke mall ada saja yang diganggu. Jail dan Anne kurang suka dengan mereka. Tapi terkadang mereka bisa begitu kompak jika berada di satu tempat, tempat itu, Klub.

"Katanya di London terllau bebas, takut khilaf, jadi balik ke Indonesia. Sebenarnya mungkin karena Mama nya uda mau pensiun juga makanya balik ke Indonesia."

Sofi mengangguk. "Asik deh kalo ada Anne. Eh tapi pasti nanti bakalan sering liat drama dadakan deh Ta."

Gue mengangguk setuju. "Iya, paling akurnya kalau lagi di club."

Sofi tertawa, begitu juga hingga memicu kedua sejoli yang sedang masak-masakan itu langsung besar telinga.

"Ngetawain gue ya lo berdua?" Tanya Salsa terlebih dahulu.

DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang