Dari sekian banyak cerita yang gue ceritakan satu hal terlawatkan dalam kisah gue.
Anne.
Sahabat kecil gue hingga sekarang. Bertemu Salsa, Ailen dan Sofi bukan berarti membuat gue lupa dengan sahabat gue yang sudah gue anggap seperti saudara itu.
Anne sudah lama meninggalkan gue di Indonesia karena harus ikut Ibu nya yang menjadi duta luar negeri sejak dirinya menginjak usia 16 tahun. Anne mengikuti Ibunya yang tinggal di London. Menghabiskan masa-masa Senior High School nya di negeri orang membuat gue juga lupa dengan sosok yang kini bersama Mas gue.
Mas Bara pulang lebih cepat dari yang dijanjikan dan saat gue membuka pintu tidak hanya Mas Bara yang ada didepan gue. Tapi juga Anne. Ini sunggu kejutan yang mengejutkan.
"Masih kenal gue nggak?" Tanya nya dengan senyum lebar mempesona yang selalu ia persembahkan untuk gue.
Mas Bara yang ada disamping Anne hanya bisa menggaruk kepala nya dan menarik kopernya masuk meninggalkan gue yang masih terbego didepan Anne.
"Anne?"
Anne mengangguk dengan senyuman yang sunggu ceriah. Dan setelahnya kita hanyut dalam pelukan rindu yang sudah tertahan amat sangat lama.
Gue dan Anne berkali-kali melompat, berputar dan melakukan hal lain yang menyenangkan. Yang sudah lama sekali ingin kami lakukan.
Gue melepaskan pelukan Anne dan menatap penampilan nya yang sunggu sudah berbeda. Rambutnya berwarna coklat tua dibeberapa helai, dan sudah cukup panjang, outfit yang digunakannya juga tidak berlebihan. Hanya shirt dan Ripped jeans dan snekers berwarna senada dengan rippedjeans nya,
Koper besar juga sudah bertengger manis disampingnya. "Sumpah! Gue pangling banget sama lo!!" Ujar gue lagi seraya memeluk Anne lagi.
"Gue tambah ga terurus kali ya?" Tanya nya yang gue tanggapi dengan gelengan dan tawa.
"Gue jetlag sumpah, gak lo suruh masuk dulu nih? Gue uda berdebat dari London sama Mas Bara supaya bisa ikut dia pulang dan sekarang setelah gue sampai Indo lo masih mau biarin gue berdiri disini? Are you kidding me?"
Oke, sekarang Anne sudah benar-benar menjadi orang luar negeri yang luar biasa kece tetapi masih cerewet.
"Yaudah ayo masuk. Biasanya juga dari jendela."
Anne mencubit pundak gue yang tidak berdaging ini. sunggu kebiasaanya tidak hilang. Dari dulu selalu gemar mencubit pundak gue yang tidak ada dagingnya. Jadi percuma gitu lho!
Anne masuk membawa kopernya dan juga beberapa kantong belanjaan dan tas ransel besar. Sepertinya Anne akan lama disini.
"Lo mandi dulu, Setan Inggris gak cocok sama Setan Indonesia!" Canda gue yang membuat Anne menubit bahu gue lagi. Gemes kali sama gue yang semakin tipis.
"Kamar lo masih diatas kan?"
Gue mengangguk. Menyiapkan makanan yang baru saja dimasak oleh Bibi. Gue tidak menyangka jika Mas Bara akan pulang hari ini bersama 'buntut'.
"Bi, Mas Pulang. Goreng cumi ya?" Pinta gue yang langsung disambut dengan ceria oleh Bibi gue.
"Pak Anas uda pulang dari pasar belum Bi?"
"Belum Non, eh Non by The way, itu non Annira kan?"
Oh ya,gue lupa jika nama sebenarnya Anne itu adalah Annira. Cuma karena Anne itu blasteran. Jadi dia mau sokan Inggris gitu jadi dari kecil saat masih polos ia meminta orang-orang untuk memanggilnya Anne.
"Iya Bi, lagi libur mungkin makanya ikut Mas Bara pulang." Gue duduk dimeja Bar karena dimeja Bar ada Waffle kesukaan gue.
Beberapa saat mengunya waffel, tiba-tiba saja ada yang mencium rambut gue. saat menatap kearah samping tangan Mas Bara masih dikepala gue dan mengecup kening gue lagi. Mas gue yang ganteng tiada tara ini sudah terlihat lebih segar dengan baju santainya. Wangi sabun mandi juga sudah tercium jelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/108849286-288-k74228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga
Random"Gue jahat dan brengsek saat mutusi Nail begitu liat lo, gue juga brengsek karena mengkhianati Dante. Tapi setelah sejauh ini. Gue nggak akan berhenti. Lo adalah tujuan gue, akhir dari cerita gue Cesta. Gak ada yang bisa menghentikan gue menuju tuj...