"Dengar-dengar, kita akan kedatangan banyak trainee baru ya?" tanya Yoonho yang sudah menjadi trainee paling lama di entertainment ini.
"Kau tahu dari mana?" tanya Jooheon membalas pertanyaan Yoonho.
"Aku tidak sengaja mendengar salah satu staff yang berkata sedang ingin merekrut trainee baru."
"Kalau itu benar, persaingan akan semakin sulit," timpal Jooheon sembari menghela napas lemah. Ia sudah terlihat lelah dan semakin terlihat tidak ada tenaga setelah mendengar kabar dari Yoonho.
Ini sudah hampir tengah malam dan kami masih berada di dalam studio untuk latihan menari. Walau peluh mungkin sudah terkuras habis, tapi latihan tetap harus dilakukan. Sejauh ini trainee yang bertahan sampai sekarang hanya aku, Jooheon, Shownu, dan juga Yoonho. Dan apabila benar kalau akan banyak trainee lagi yang diterima di sini, berarti banyak perjuangan yang harus dilakukan.
"Ayolah, jangan cepat putus asa seperti itu. Kita sudah berjalan cukup jauh dan tidak mungkin kita berhenti di tengah jalan begitu saja, bukan?" ucapku berusaha terdengar menyemangati.
"Ini pasti berat, tapi kau harus menanggung konsekuensi yang kau pilih." Shownu pun ikut memberikan semangat kepada mereka berdua yang memang lebih muda dari kita.
Yoonho dan Jooheon mengangguk bersamaan, lalu berdiri untuk bersiap-siap latihan lagi. Aku pun bangkit dari kursi yang kududuki berniat untuk mengambil air minum, namun berhenti ketika mendengar suara pintu yang dibuka. Ternyata yang membukanya adalah Manager Park.
"Selamat malam, Manager Park," sapa kami semua serentak seraya membungkuk dalam padanya.
"Kalian masih latihan?"
"Masih."
"Kalau begitu aku butuh bicara dengan Wonho sebentar. Wonho, kemarilah."
Mati aku! Aku langsung saja berpikir yang tidak-tidak. Apakah aku melakukan kesalahan? Apakah aku tidak memberikan kemajuan sama sekali? Apakah aku akan dikeluarkan? Aku menatap temanku satu per satu, tapi mereka pun menatapku bingung dengan apa yang sedang terjadi.
Dengan langkah penuh rasa takut, aku mengikuti Manager Park yang tengah menungguku di luar ruangan. Koridor sudah mulai terlihat gelap karena memang mungkin hanya ada aku dan ketiga temanku.
"Wonho, ada yang ingin kubicarakan."
"Baiklah."
"Minggu kemarin, saat kau berdiri di depan gedung bersama seorang perempuan, siapakah dia?"
Minggu kemarin? Di depan gedung?
"Maksud Anda, Seola?" tanyaku memastikan yang tentu saja bodoh sekali. Justru ia sedang mencari tahu padamu, Wonho!
"Iya, perempuan yang mengenakan seragam sekolah dan ransel hitam di punggungnya. Jadi, namanya Seola? Ia...temanmu?"
"Betul, dia teman saya. Benar-benar sebatas teman. Saya tidak ada hubungan apa-apa..."
"Tenang saja, saya tidak berniat mencurigaimu, kok."
Sedikit rasa lega menguasai diriku. Tapi kalau begitu, ada apa Manager Park bertanya-tanya tentang Seola?
"Mungkin kira-kira temanmu itu berniat untuk bergabung di sini menjadi trainee, kami akan mengadakan audisi minggu depan. Ini surat undangannya."
Manager Park menyerahkanku sebuah amplop putih berukuran sedang. Aku mengambilnya dan mencoba untuk memahami situasi.
"Wajahnya sangat cocok untuk menjadi seorang idol. Maka dari itu kami tertarik untuk mengundangnya ikut audisi," tambahnya lagi.
"Tapi, yang saya tahu, menjadi idol bukan impiannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Will We? | Wonho (Monsta X) & Seola (WJSN)
Fanfic[COMPLETED] "Persahabatan antara seorang perempuan dan lelaki itu tidak akan pernah bertahan lama, karena biasanya akan berujung dengan cinta." Shin Wonho (Monsta X) || Kim Seola (WJSN) Please don't be silent reader 🙏 23.6.2017-25.9.2017