Will We? | Wonho (Monsta X) & Seola (WJSN)

•Wonho•

Mungkin ada baiknya hari ini aku tidak bertemu dengan Seola. Mungkin ada baiknya hari ini aku tidak melakukan apa saja yang telah kulakukan pada Seola. Lagipula, di mana kau letakkan otakmu, Shin Wonho? Kenapa kau malah melakukan hal memalukan seperti itu?

Tapi, karena itu aku tahu, bahwa Seola tidak akan pernah bisa melewati garis persahabatan antara kita berdua. Ia akan selalu menjaga garis itu dengan baik apapun yang terjadi, dan aku akan menghargai keputusannya. Bagi Seola, mungkin ia tidak ingin tali persahabatan yang telah kita jalani selama bertahun-tahun menjadi rusak.

Benar, aku tahu, seharusnya aku tidak memiliki perasaan ini. Aku sendiri juga tidak tahu kapan tepatnya perasaan ini tumbuh. Baru-baru ini? Sejak kita beranjak dewasa? Atau...sejak pertama kali kita bertemu? Aku tidak tahu, tapi yang pasti aku selalu nyaman berada di dekatnya. Dan aku sadar, perasaan nyaman itu bukan hanya sekedar hal biasa, tapi karena aku memiliki perasaan padanya. Lebih dari seorang sahabat.

Aku memandang Seola sebagai seorang wanita, bukan teman biasa.

Dengan tanpa semangat, aku membuka pintu dorm dan melangkah sambil menyeret kedua kakiku, seakan tidak ada tenaga lagi untuk mengangkatnya.

"Aku pulang," ujarku lemah.

"Wonho Hyung! Kau dari mana saja? Kita semua mengkhawatirkanmu," ucap Jooheon.

"Kau berkata kau ingin pergi ke toilet, tapi setelah itu kau tidak kunjung kembali. Apa kau gila? Aku kira kau melakukan hal yang tidak-tidak," omel Shownu.

Baru saja sampai di ruang tengah, aku sudah dicerca berbagai macam pertanyaan dan omelan. Memang aku pantas menerimanya. Tapi aku sedang tidak dalam mood untuk membalas ucapan mereka sehingga aku hanya menatap mereka malas.

"Bisakah kau berbicara sesuatu? Setidaknya biarkan kita tahu apakah berita itu benar atau tidak?" tanya Minhyuk dengan nada yang mencurigai.

Aku mendecih tak percaya. Bahkan aku diragukan oleh sesama memberku sendiri.

"Kalian lebih percaya dengan berita itu? Setelah kalian mengenalku selama kurang lebih 7 tahun? Wah, aku merasa kecewa!" Aku tertawa mencemooh, membuat mereka menatapku tidak enak.

"Hyung, kau tahu bukan begitu maksud kami. Hanya saja...kenapa kau malah melarikan diri kalau memang berita itu tidak benar?" Kihyun angkat bicara.

"Karena...karena aku memikirkan kalian dan para fans dan juga masa depan karir kita!" Hilang kesabaran, tanpa sadar aku membentak mereka semua. Aku mengacak-acak rambutku frustasi. Aku tidak suka merasa disudutkan seperti ini. "Tidak bisakah kalian mempercayaiku kali ini? Aku tidak pernah melakukan hal seperti itu."

Semua terdiam tidak menjawab. Bahkan untuk melihatku saja, mereka malah menundukkan wajahnya. Kecuali Changkyun. Ia menatapku dengan pandangan tanpa arti, tapi aku tahu ia percaya padaku.

"Hyung, aku percaya padamu. Lagipula, tidak ada salahnya kalau kau melakukan hal seperti itu. Semua orang pasti pernah berbuat salah." Changkyun berdiri dari duduknya dan melangkah mendekatiku. "Kita percaya padamu, Hyung. Dan apapun yang terjadi kita selalu akan ada di sampingmu." Changkyun menepuk-nepuk pundakku pelan, membuatku merasa terharu.

"Benar, Hyung, kita bukannya ingin menuduhmu. Tapi karena kita ingin tahu yang sebenarnya dan tetap mendukung apapun yang terjadi pada dirimu." Jooheon juga datang untuk memberikan dukungannya.

Aku memejamkan mataku sebentar dan menghembuskan napasku perlahan. "Aku hanya ingin kalian percaya padaku. Di saat orang lain tidak ada lagi yang mendukungku, aku harap kalian adalah orang terakhir yang selalu ada untuk memberikan dukungan itu."

"Maafkan kami, Hyung. Kami benar-benar tidak bermaksud. Itu semua karena kami peduli padamu," jawab Hyungwon lirih.

"Tidak apa-apa. Aku juga salah karena telah melarikan diri." Kuberanikan diri menatap mereka semua yang memang sedang menatapku. Aku menggeleng lemah. "Aku harus tidur sekarang. Aku sangat lelah hari ini. Terima kasih karena sudah mengkhawatirkanku."